Dukung Panen Padi Varietas Biosalin, Pemkot Semarang Pastikan Ketersediaan Alsintan dan Saluran Air

Kompas.com - 17/10/2024, 10:13 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat meninjau perkembangan padi varietas biosalin menjelang panen di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Rabu (16/10/2024).DOK. Humas Pemkot Semarang Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat meninjau perkembangan padi varietas biosalin menjelang panen di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Rabu (16/10/2024).

KOMPAS.com - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen memastikan ketersediaan alat dan mesin pertanian (alsintan) serta saluran-saluran air yang memadai untuk mendukung panen padi biosalin secara optimal.

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, kata dia, berencana untuk bekerja sama dengan corporate social responsibility (CSR) dari berbagai perusahaan untuk melaksanakan program ini.

"Kami sudah (mengajukan permohonan) dan saat ini sedang dalam proses dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) untuk membuat embung menggunakan geomembrane, serta menyediakan alat bantu cultivator yang belum dimiliki oleh kelompok tani (poktan),” ucap Mbak Ita, sapaan akrabnya, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (17/10/2024).

“Bahan bakar yang digunakan berasal dari petrasol, hasil olahan sampah plastik, sehingga petani tidak perlu mengeluarkan biaya untuk bahan bakar," sambungnya.

Baca juga: Ramai soal Bahan Bakar Lokomotif Kereta Api Disebut Pakai Biosolar Subsidi, Bagaimana Aturannya?

Pernyataan tersebut disampaikan Mbak Ita saat meninjau perkembangan padi varietas biosalin menjelang panen di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Rabu (16/10/2024).

Padi biosalin adalah varietas inovatif yang dirancang untuk beradaptasi dengan kondisi lahan pesisir, di mana kadar garam dalam tanah cukup tinggi. 

Selain ketahanannya terhadap salinitas, varietas tersebut juga memiliki potensi hasil yang tinggi, menjadi solusi bagi petani di daerah yang terpengaruh salinitas.

Padi biosalin yang ditanam di lahan seluas 1 hektar (ha) ini merupakan hasil kolaborasi antara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kota Semarang, Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) Universitas Diponegoro (Undip), serta Kelompok Tani Sumber Rejeki di Mangunharjo, Kecamatan Tugu.

Baca juga: Akses Tugu Muda Semarang Ditutup, Berikut Rute Alternatifnya...

“Alhamdulillah, teman-teman juga bisa melihat hasilnya sangat luar biasa gemuk-gemuk (padinya). Ini hari ke-64 (sejak ditanam), jadi nanti pada Jumat (25/10/2024) akan dilakukan panen dan panen akan menjadi benih,” ucap Mbak Ita.

Sistem penanaman padi biosalin

Pada kesempatan tersebut, Mbak Ita mengungkapkan bahwa ada dua sistem penanaman padi biosalin.

Pertama, kata Mbak Ita, penyemaian terlebih dahulu sebelum ditanam. Kedua, sistem tanam benih langsung (tabila).

Hasil panen tersebut akan dijadikan benih untuk lahan pertanian payau di Jepara dan Batang, bekerja sama dengan Undip.

"Undip juga akan melaksanakan tanam percontohan di Jepara dan Batang. Kami akan melibatkan Kelompok Tani Sumber Rejeki untuk menjual benih ini kepada masyarakat. Jadi, selain untuk konsumsi, mereka juga bisa mendapatkan keuntungan dari penjualan benih," tutur Mbak Ita.

Baca juga: Mengintip Teknologi Desalinasi Undip, Ubah Ratusan Liter Air Payau Jadi Layak Konsumsi

Keunggulan varietas padi biosalin juga terletak pada potensi hasil yang lebih banyak. Padi biosalin dapat menghasilkan 6-7 ton per ha, sedangkan padi inpari 32 hanya menghasilkan 3 ton per ha.

Para petani mengungkapkan bahwa perawatan padi biosalin tidak jauh berbeda dengan varietas lainnya.

“Kalau untuk perawatan, saya rasa sama saja dengan inpari atau lainnya. Hanya istilahnya baru saya pupuk satu kali saja karena musim kemarau kekurangan air. Itu memupuk hanya satu kali (hasilnya bagus),” kata anggota Poktan Sumber Rejeki Mangunharjo, Muhson.

Mbak Ita berharap bahwa upaya mengoptimalkan hasil panen padi biosalin ini akan menciptakan efek berganda dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Baca juga: Tingkatkan Produktivitas Pertanian, Wabup Rendi Serahkan Bantuan Pupuk dan Alsintan untuk Poktan di Kukar

Terlebih, pemerintah pusat saat ini sedang giat melakukan berbagai inovasi untuk mendukung ketahanan pangan.

"Kami berharap dengan inisiatif ini, petani di kawasan pesisir juga akan memiliki kesejahteraan yang setara dengan petani di daerah yang tidak terpengaruh salinitas," ucap Mbak Ita.

Terkini Lainnya
Pemkot Semarang Cegah Kenakalan Remaja Lewat RDRM,  Mbak Ita; Kami Sediakan Banyak Psikolog
Pemkot Semarang Cegah Kenakalan Remaja Lewat RDRM, Mbak Ita; Kami Sediakan Banyak Psikolog
Semarang
Walkot Semarang Harap Masyarakat Manfaatkan Varian Padi Inovasi BRIN yang Bikin Cepat Panen 
Walkot Semarang Harap Masyarakat Manfaatkan Varian Padi Inovasi BRIN yang Bikin Cepat Panen 
Semarang
Diharapkan Teruskan Profesi Orangtua, Pemkot Semarang Berikan Beasiswa bagi Anak Nelayan dan Petani
Diharapkan Teruskan Profesi Orangtua, Pemkot Semarang Berikan Beasiswa bagi Anak Nelayan dan Petani
Semarang
Pemkot Semarang Gelar SAE 2024, Strategi Dorong Ketahanan Pangan dan Edukasi Pertanian 
Pemkot Semarang Gelar SAE 2024, Strategi Dorong Ketahanan Pangan dan Edukasi Pertanian 
Semarang
Upayakan Zero Stunting, Kota Semarang Raih Terbaik I Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Stunting Se-Jateng
Upayakan Zero Stunting, Kota Semarang Raih Terbaik I Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Stunting Se-Jateng
Semarang
Semarang Agro Expo 2024 Siap Digelar, Ada Pameran Produk Agro hingga Kontes Ternak
Semarang Agro Expo 2024 Siap Digelar, Ada Pameran Produk Agro hingga Kontes Ternak
Semarang
Perkuat Ketahanan Pangan, Pemkot Semarang Panen Bawang Merah Lokananta dan Maserati
Perkuat Ketahanan Pangan, Pemkot Semarang Panen Bawang Merah Lokananta dan Maserati
Semarang
Kota Semarang Hasilkan Listrik 18 MW dari Olah Sampah 1.200 Ton Per Hari
Kota Semarang Hasilkan Listrik 18 MW dari Olah Sampah 1.200 Ton Per Hari
Semarang
Hotel Amaris Mengolah Air Limbahnya untuk Menyiram Tanaman, Mbak Ita: Ini Langkah Bijak
Hotel Amaris Mengolah Air Limbahnya untuk Menyiram Tanaman, Mbak Ita: Ini Langkah Bijak
Semarang
Berhasil Kelola Data Geospasial, Kota Semarang Raih 2 Penghargaan Emas Bhumandala Award 2024
Berhasil Kelola Data Geospasial, Kota Semarang Raih 2 Penghargaan Emas Bhumandala Award 2024
Semarang
Penyortiran Surat Suara Dimulai, Mbak Ita Harap Pilkada Lancar dan Kondusif
Penyortiran Surat Suara Dimulai, Mbak Ita Harap Pilkada Lancar dan Kondusif
Semarang
Sukses Kendalikan Inflasi, Pemkot Semarang Raih Juara 1 TPID Kabupaten/Kota Wilayah IHK Terbaik Se-Jateng
Sukses Kendalikan Inflasi, Pemkot Semarang Raih Juara 1 TPID Kabupaten/Kota Wilayah IHK Terbaik Se-Jateng
Semarang
Peringati Hari Sumpah Pemuda, Pemkot Semarang Gelar Pameran Green Building dan Smart Farming
Peringati Hari Sumpah Pemuda, Pemkot Semarang Gelar Pameran Green Building dan Smart Farming
Semarang
Semarang Jadi Pionir Budi Daya Pangan Berkelanjutan dengan Padi Biosalin
Semarang Jadi Pionir Budi Daya Pangan Berkelanjutan dengan Padi Biosalin
Semarang
Komitmen Kelola Sisa Pangan, Mbak Ita Terima Penghargaan Bergengsi dari Bappenas 
Komitmen Kelola Sisa Pangan, Mbak Ita Terima Penghargaan Bergengsi dari Bappenas 
Semarang
Bagikan artikel ini melalui
Oke