Kota Semarang Raih Penghargaan dari Setara Institute, Walkot Agustina: Jadi Penyemangat Wujudkan Kota Inklusif

Kompas.com - 14/03/2025, 20:52 WIB
Dwi NH,
Inang Sh

Tim Redaksi

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti menerima penghargaan Kota Semarang sebagai Kota Pionir Pembangunan Inklusi Sosial. Ajang penghargaan ini diselenggarakan oleh Institute for Democracy and Peace (Setara) bekerja sama dengan Inklusi, platform Kemitraan Indonesia-Australia.DOK. Humas Pemkot Semarang Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti menerima penghargaan Kota Semarang sebagai Kota Pionir Pembangunan Inklusi Sosial. Ajang penghargaan ini diselenggarakan oleh Institute for Democracy and Peace (Setara) bekerja sama dengan Inklusi, platform Kemitraan Indonesia-Australia.

KOMPAS.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang meraih penghargaan sebagai Kota Pionir Pembangunan Inklusi Sosial.

Penghargaan tersebut diraih dari ajang ajang yang diselenggarakan Institute for Democracy and Peace (Setara) bekerja sama dengan INKLUSI, platform Kemitraan Indonesia-Australia.

Raihan tersebut menegaskan komitmen Pemkot Semarang dalam mengarusutamakan inklusi sosial dalam pembangunan.

Wali Kota (Walkot) Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti mengapresiasi semua pihak yang berperan dalam mendorong dan mengawal penerapan inklusi sosial dalam perencanaan pembangunan, kebijakan daerah, serta program kerja.

"Semoga penghargaan ini menjadi penyemangat bagi kami untuk semakin dekat mewujudkan visi Kota Semarang sebagai kota inklusif," ujarnya dalam siaran pers, Jumat (14/3/2025).

Baca juga: Pluang Dorong Inklusi Finansial Lewat Kompetisi Trading UTC

Penghargaan itu diserahkan Direktur Eksekutif Setara Halili Hasan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Semarang Joko Hartono, yang mewakili Walkot Semarang di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (6/3/2025).

"Terima kasih. Ini adalah prestasi yang membanggakan. Keberhasilan ini merupakan bentuk pengakuan atas kualitas kinerja pemerintah dalam menjalankan tata kelola yang inklusif demi memenuhi hak-hak warga negara, sesuai dengan agenda pembangunan," ujar Agustina.

Kota Semarang raih skor tertinggi

Kota Semarang menerima penghargaan sebagai Kota Pionir Pembangunan Inklusi Sosial. Ajang penghargaan ini diselenggarakan oleh Institute for Democracy and Peace (Setara) bekerja sama dengan Inklusi, platform Kemitraan Indonesia-Australia.DOK. Humas Pemkot Semarang Kota Semarang menerima penghargaan sebagai Kota Pionir Pembangunan Inklusi Sosial. Ajang penghargaan ini diselenggarakan oleh Institute for Democracy and Peace (Setara) bekerja sama dengan Inklusi, platform Kemitraan Indonesia-Australia.

Dalam penilaian tersebut, Kota Semarang memperoleh skor tertinggi, yaitu 3,6 atau sejajar dengan Kota Bandung, Kota Denpasar, Kota Padang, dan Jakarta Selatan.

Agustina menegaskan, pencapaian tersebut akan semakin mendorong Pemkot Semarang untuk terus mengintegrasikan prinsip inklusi sosial dalam setiap aspek pembangunan daerah.

Baca juga: Anggaran Demak Dipangkas Rp 23 Miliar, Pembangunan Daerah Terdampak Bencana Jadi Prioritas

"Inklusivitas adalah salah satu fokus utama kami selama menjabat. Peringkat ini semakin memotivasi kami untuk menghadirkan lebih banyak ruang aksesibilitas serta memastikan layanan publik yang nyaman dan inklusif bagi semua tanpa diskriminasi," lanjutnya.

Untuk meraih penghargaan tersebut, setidaknya ada dua variabel utama dalam penilaian Kota Semarang.

Pertama, variabel aspirasional. Ini mencakup indikator hak atas kesehatan, pendidikan, ekonomi, keamanan pribadi, lingkungan layak, kebudayaan, serta pekerjaan yang layak.

Kedua, variabel pendekatan. Ini mencakup empat indikator utama, yaitu rekognisi, partisipasi, resiliensi, dan akomodasi.

Variabel tersebut diterapkan pada empat kelompok utama, yaitu perempuan, penyandang disabilitas, minoritas agama, dan masyarakat adat.

Baca juga: Saat PLTA Ancam Sungai dan Kehidupan Masyarakat Adat Punan Malinau

Indeks Inklusi Sosial Indonesia (IISI)

Sebagai informasi, ajang penghargaan tersebut juga bertepatan dengan peluncuran Indeks Inklusi Sosial Indonesia (IISI) oleh SETARA. 

Indeks itu bertujuan untuk mengukur dan mengapresiasi kondisi inklusi sosial di tingkat nasional serta di 24 kabupaten atau kota di Indonesia.

Konsep inklusi sosial yang dinilai dalam indeks tersebut menekankan pada kesempatan yang setara bagi setiap individu untuk mendapatkan akomodasi, akses terhadap sumber daya, serta berpartisipasi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, sosial, budaya, politik, dan lingkungan.

Terkini Lainnya
Kota Semarang Raih Penghargaan dari Setara Institute, Walkot Agustina: Jadi Penyemangat Wujudkan Kota Inklusif
Kota Semarang Raih Penghargaan dari Setara Institute, Walkot Agustina: Jadi Penyemangat Wujudkan Kota Inklusif
Semarang
Peduli Hak Penyandang Disabilitas, Pemkot Semarang Mulai Pembangunan Rumah Inspirasi
Peduli Hak Penyandang Disabilitas, Pemkot Semarang Mulai Pembangunan Rumah Inspirasi
Semarang
Walkot Semarang Bebaskan Retribusi Ruang Publik, Warga Bisa Gunakan Kantor Kecamatan dan Kelurahan Gratis
Walkot Semarang Bebaskan Retribusi Ruang Publik, Warga Bisa Gunakan Kantor Kecamatan dan Kelurahan Gratis
Semarang
Walkot Semarang Agustina Segera Cairkan Bantuan Rp 25 Juta per RT dan Dana PKK
Walkot Semarang Agustina Segera Cairkan Bantuan Rp 25 Juta per RT dan Dana PKK
Semarang
Cek Kondisi Banjir Genuk, Walkot Agustina: Penanganan Banjir Akan Jadi Prioritas Nomor Satu
Cek Kondisi Banjir Genuk, Walkot Agustina: Penanganan Banjir Akan Jadi Prioritas Nomor Satu
Semarang
Jelang Idul Fitri, Walkot Semarang Agustina Jamin Stok Pangan Cukup dan Harga Stabil
Jelang Idul Fitri, Walkot Semarang Agustina Jamin Stok Pangan Cukup dan Harga Stabil
Semarang
100 Hari Kerja, Wali Kota Semarang Agustina Gandeng Sekolah Swasta Berikan Beasiswa di SPMB 2025
100 Hari Kerja, Wali Kota Semarang Agustina Gandeng Sekolah Swasta Berikan Beasiswa di SPMB 2025
Semarang
Agustina-Iswar Luncurkan Program 100 Hari Pertama, Ini Tiga Prioritasnya
Agustina-Iswar Luncurkan Program 100 Hari Pertama, Ini Tiga Prioritasnya
Semarang
Pemkot Semarang Mulai Betonisasi Jalan Bergelombang di Shelter BRT Jalan Pemuda
Pemkot Semarang Mulai Betonisasi Jalan Bergelombang di Shelter BRT Jalan Pemuda
Semarang
Tanggapi Keluhan Pedagang Kaki Lima di KIW, Walkot Semarang Berjanji Carikan Solusi
Tanggapi Keluhan Pedagang Kaki Lima di KIW, Walkot Semarang Berjanji Carikan Solusi
Semarang
Masyarakat Keluhkan Jalur Bus Bergelombang di Halte Jalan Pemuda, Pemkot Semarang Siapkan Solusi Permanen
Masyarakat Keluhkan Jalur Bus Bergelombang di Halte Jalan Pemuda, Pemkot Semarang Siapkan Solusi Permanen
Semarang
Walkot Agustina Izinkan Rumah Dinas Digunakan untuk Kegiatan-kegiatan Ramadhan
Walkot Agustina Izinkan Rumah Dinas Digunakan untuk Kegiatan-kegiatan Ramadhan
Semarang
Cegah Kecelakaan di Silayur Terulang, Pemkot Semarang Siapkan 3 Opsi Solusi
Cegah Kecelakaan di Silayur Terulang, Pemkot Semarang Siapkan 3 Opsi Solusi
Semarang
Pemkot Semarang Rampungkan Persiapan
Pemkot Semarang Rampungkan Persiapan "Dugderan", Wali Kota Agustina: Tradisi Ini Simbol Keberagaman
Semarang
Hadiri Gebyuran Bustaman, Iswar Aminuddin Paparkan 3 Tahap Pengembangan Pariwisata Kota Semarang
Hadiri Gebyuran Bustaman, Iswar Aminuddin Paparkan 3 Tahap Pengembangan Pariwisata Kota Semarang
Semarang
Bagikan artikel ini melalui
Oke