KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menyambut hangat kunjungan resmi delegasi Pemerintah Kota Nanjing, Republik Rakyat China.
Pertemuan itu menjadi momentum penting untuk mempererat hubungan sister city yang telah terjalin sejak penandatanganan Letter of Intent pada 2016 dan dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama Kota Bersaudara pada 2018.
Wali Kota (Walkot) Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti menekankan pentingnya penguatan kerja sama di bidang pendidikan dan kesehatan.
Pasalnya, dua bidang itu menjadi prioritas pembangunan Kota Semarang dalam dua tahun pertama masa pemerintahan Agustina.
“Dengan banyaknya perguruan tinggi di kedua kota, kami melihat peluang besar untuk pertukaran pelajar, program summer camp, serta kerja sama dalam bidang ketenagakerjaan,” ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (17/5/2025).
Baca juga: Siap Jadi Rumah Sains, Pemkot Semarang Hadirkan Sistem Pendukung untuk Tumbuhkan Inovasi
Hal tersebut dikatakan Agustina saat menyambut kedatangan Wakil Wali Kota Eksekutif Nanjing Huo Huiping dalam audiensi yang berlangsung di Koenokoeni Cafe Gallery, Kota Semarang, Kamis (15/5/2025).
Agustina mengatakan, pihaknya ingin kerja sama sister city tidak hanya seremonial, tetapi konkret dan dirasakan pemuda-pemuda di kedua kota.
Selain itu, dia juga menyampaikan ketertarikannya untuk belajar dari Nanjing sebagai kota hijau dengan indeks kebahagiaan tinggi.
“Kota Semarang tengah berupaya menjadi kota hijau dan kota kebahagiaan. Namun, tantangan pembangunan kota yang pesat kadang membuat kami luput dari aspek kehijauan,” ungkapnya.
Agustina juga mengatakan, Nanjing bisa menjadi contoh nyata bagi Pemkot Semarang dalam merancang kota yang seimbang antara pembangunan dan keberlanjutan lingkungan.
Baca juga: Pemkot Semarang Alihkan Anggaran untuk Beasiswa, Walkot Agustina: Pendidikan Harus Merata
Selain itu, Agustina juga meminta dukungan dari Pemkot Nanjing untuk mendukung keanggotaan Kota Semarang dalam jaringan City Alliance Maritime Circle.
Jaringan tersebut merupakan platform kerja sama internasional yang mendorong pelestarian warisan budaya dan sejarah kota-kota maritim dunia.
Lebih lanjut, Agustina mengapresiasi kunjungan Walkot Nanjing sebagai bentuk nyata hubungan persahabatan antara dua kota yang memiliki latar sejarah dan budaya yang kuat.
“Sebagai kota yang lebih muda, Semarang sangat ingin belajar dari Nanjing—kota tua yang telah diakui United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) dan memiliki sejarah peradaban lebih dari 3.000 tahun,” katanya.
Dia berharap, kerja sama tersebut bisa semakin luas dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat.
Baca juga: Walkot Agustina: Pelestarian Budaya Harus Menjadi Bagian dari Pembangunan Kota
Adapun delegasi Nanjing yang hadir di Kota Semarang terdiri dari pejabat tinggi, termasuk Wakil Sekretaris Jenderal Pemerintah Kota Nanjing, Direktur Jenderal Pengawasan Aset Milik Negara, serta perwakilan Kantor Urusan Luar Negeri.
Dalam sambutannya, Huo Huiping mengapresiasi sambutan hangat Pemkot Semarang dan menegaskan kesiapan Nanjing untuk menjalin kerja sama lebih erat.
“Kami melihat Kota Semarang memiliki potensi besar sebagai kota modern yang tetap menjunjung nilai sejarah,” ungkapnya.
Huo berharap, kedua kota dapat memperluas kerja sama di bidang budaya, pariwisata, pendidikan, dan transportasi.
Sebagai bagian dari penguatan hubungan, kedua kota telah ditandatangani perjanjian kerja sama di bidang promosi seni budaya dan pariwisata pada 2023.
Baca juga: Pemkot Semarang Rampungkan Persiapan Dugderan, Wali Kota Agustina: Tradisi Ini Simbol Keberagaman
Adapun delegasi Nanjing turut meninjau sejumlah situs bersejarah di Semarang, termasuk Klenteng Sam Poo Kong yang memiliki keterkaitan erat dengan sejarah pelayaran Cheng Ho dari Nanjing ke Asia Tenggara.
Agustina menutup pertemuan dengan menyampaikan rencana kunjungan balasan ke Kota Nanjing pada 2026 dan berharap hubungan sister city tersebut akan terus tumbuh menjadi kolaborasi yang konkret, inklusif, dan berkelanjutan.