Viral Kasus Bullying di Kota Semarang, Mbak Ita Minta Jajarannya Lakukan Upaya Pencegahan

Kompas.com - 11/09/2024, 11:16 WIB
Novyana,
A P Sari

Tim Redaksi

Walkot Semarang Mbak Ita saat dimintai keterangan terhadap kasus bullying di Pemkot Semarang pada Selasa (10/9/2024). Dok.Kompas TV Walkot Semarang Mbak Ita saat dimintai keterangan terhadap kasus bullying di Pemkot Semarang pada Selasa (10/9/2024).

KOMPAS.com - Wali Kota (Walkot) Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menginstruksikan jajarannya untuk mengupayakan tindak pencegahan kasus bullying atau perundungan yang saat ini sedang ramai di media sosial (medsos). 

Kasus bullying di Kota Semarang muncul salah satunya karena video viral yang memperlihatkan seorang bocah di Sambiroto, Kota Semarang, dipukul dan ditendang di bagian kepala oleh dua orang temannya.

Berangkat dari kasus itu, walkot yang akrab disapa Mbak Ita tersebut meminta Dinas Pendidikan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), serta Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) mengaktifkan kembali program pencegahan bullying “Rumah Duta Revolusi Mental” (RDRM).

"Kan kita punya Rumah Duta Revolusi Mental. UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak bisa melakukan kegiatan sosialisasi terkait bullying seperti dulu. Mungkin bisa dilaksanakan di Simpang Lima maupun car free day,” ujarnya dalam pernyataan tertulis, yang Kompas.com terima Selasa (10/9/2024).

Baca juga: Belajar dari Kasus Perundungan PPDS Undip, Ketahui 4 Jenis Bullying

Selain upaya tersebut, kata Mbak Ita, diperlukan juga kerja sama antara orangtua dan anak, serta perlindungan dari pemangku kepentingan terkait, seperti guru bimbingan konseling (BK), Dinas Pendidikan, UPTD, DP3A, hingga rukun tetangga/rukun warga (RT/RW) setempat untuk pelaporan kasus perundungan. 

“Selain melalui Rumah Duta Revolusi Mental, kita perlu (pula) menggalakkan sosialisasi lagi di lingkungan RT/RW, karena sebenarnya sudah ada hotline-nya sehingga laporan terkait bullying akan terjaga kerahasiaan kasusnya. Kami juga mengapresiasi korban dan orang tua yang telah berani melaporkan kasus perundungan yang terjadi,” tambahnya. 

Peran gadget terhadap perilaku anak

Pada kesempatan itu, Mbak Ita turut menyoroti pengaruh dari konten negatif dari penggunaan gadget dalam memengaruhi perilaku anak. Menurutnya, kasus bullying dapat dicegah dengan pembatasan penggunaan gadget.

“Tentu diperlukan upaya-upaya agar anak-anak ini dibatasi untuk melihat gadget. Orang tua juga perlu untuk membatasi, karena anak-anak dengan mudah meniru perilaku yang mereka lihat di internet,” kata Mbak Ita.

Baca juga: Orangtua Wajib Tahu, Ini Tanda-tanda Anak Mengalami Bullying

Sebagai tambahan informasi, kasus perundungan yang terjadi belum lama ini di Semarang melibatkan siswa sekolah dasar (SD) yang menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh siswa sekolah menengah pertama (SMP) di kawasan Sambiroto, Tembalang, Kota Semarang.

Tak hanya itu, kasus perundungan lainnya juga melibatkan siswa sekolah menengah atas (SMA) yang melakukan aksi bullying terhadap anak taman kanak-kanak (TK) serta SD di Kelurahan Pekunden.

Terkini Lainnya
Diharapkan Teruskan Profesi Orangtua, Pemkot Semarang Berikan Beasiswa bagi Anak Nelayan dan Petani
Diharapkan Teruskan Profesi Orangtua, Pemkot Semarang Berikan Beasiswa bagi Anak Nelayan dan Petani
Semarang
Pemkot Semarang Gelar SAE 2024, Strategi Dorong Ketahanan Pangan dan Edukasi Pertanian 
Pemkot Semarang Gelar SAE 2024, Strategi Dorong Ketahanan Pangan dan Edukasi Pertanian 
Semarang
Upayakan Zero Stunting, Kota Semarang Raih Terbaik I Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Stunting Se-Jateng
Upayakan Zero Stunting, Kota Semarang Raih Terbaik I Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Stunting Se-Jateng
Semarang
Semarang Agro Expo 2024 Siap Digelar, Ada Pameran Produk Agro hingga Kontes Ternak
Semarang Agro Expo 2024 Siap Digelar, Ada Pameran Produk Agro hingga Kontes Ternak
Semarang
Perkuat Ketahanan Pangan, Pemkot Semarang Panen Bawang Merah Lokananta dan Maserati
Perkuat Ketahanan Pangan, Pemkot Semarang Panen Bawang Merah Lokananta dan Maserati
Semarang
Kota Semarang Hasilkan Listrik 18 MW dari Olah Sampah 1.200 Ton Per Hari
Kota Semarang Hasilkan Listrik 18 MW dari Olah Sampah 1.200 Ton Per Hari
Semarang
Hotel Amaris Mengolah Air Limbahnya untuk Menyiram Tanaman, Mbak Ita: Ini Langkah Bijak
Hotel Amaris Mengolah Air Limbahnya untuk Menyiram Tanaman, Mbak Ita: Ini Langkah Bijak
Semarang
Berhasil Kelola Data Geospasial, Kota Semarang Raih 2 Penghargaan Emas Bhumandala Award 2024
Berhasil Kelola Data Geospasial, Kota Semarang Raih 2 Penghargaan Emas Bhumandala Award 2024
Semarang
Penyortiran Surat Suara Dimulai, Mbak Ita Harap Pilkada Lancar dan Kondusif
Penyortiran Surat Suara Dimulai, Mbak Ita Harap Pilkada Lancar dan Kondusif
Semarang
Sukses Kendalikan Inflasi, Pemkot Semarang Raih Juara 1 TPID Kabupaten/Kota Wilayah IHK Terbaik Se-Jateng
Sukses Kendalikan Inflasi, Pemkot Semarang Raih Juara 1 TPID Kabupaten/Kota Wilayah IHK Terbaik Se-Jateng
Semarang
Peringati Hari Sumpah Pemuda, Pemkot Semarang Gelar Pameran Green Building dan Smart Farming
Peringati Hari Sumpah Pemuda, Pemkot Semarang Gelar Pameran Green Building dan Smart Farming
Semarang
Semarang Jadi Pionir Budi Daya Pangan Berkelanjutan dengan Padi Biosalin
Semarang Jadi Pionir Budi Daya Pangan Berkelanjutan dengan Padi Biosalin
Semarang
Komitmen Kelola Sisa Pangan, Mbak Ita Terima Penghargaan Bergengsi dari Bappenas 
Komitmen Kelola Sisa Pangan, Mbak Ita Terima Penghargaan Bergengsi dari Bappenas 
Semarang
Peringati Hari Santri, Pemkot Semarang Siapkan Perda Ponpes untuk Berdayakan Santri
Peringati Hari Santri, Pemkot Semarang Siapkan Perda Ponpes untuk Berdayakan Santri
Semarang
Lindungi Lahan Pertanian dari Intrusi Air Laut, Pemkot Semarang Terapkan Inovasi Padi Biosalin
Lindungi Lahan Pertanian dari Intrusi Air Laut, Pemkot Semarang Terapkan Inovasi Padi Biosalin
Semarang
Bagikan artikel ini melalui
Oke