KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional ( Baznas) Jawa Tengah (Jateng) membangun Rumah Pemotongan Hewan Halal (RPHH) di eks-Relokasi Pasar Johar di Kawasan Masjid Agung Jateng (MAJT).
Wali Kota (Walkot) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, RPHH memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah sebagai infrastruktur pengendali inflasi di Jateng, khususnya di Kota Semarang.
“Inflasi ini salah satunya dipengaruhi harga daging. Kalau di Semarang bisa dikendalikan harganya, otomatis inflasi juga akan turun,” ujarnya.
Dia mengatakan itu saat menghadiri groundbreaking pembangunan RPHH di eks-Relokasi Pasar Johar di Kawasan MAJT, Selasa (9/7/2024).
Walkot yang akrab disapa Mbak Ita tersebut menyebutkan, kebutuhan daging di Kota Semarang masih sangat tinggi, apalagi Kota Atlas merupakan wilayah perdagangan dan jasa.
Baca juga: Pemkot Semarang Siap Kolaborasi dengan Generasi Muda dalam Pembangunan Kota
Setiap pekan, permintaan daging bisa melebihi stok yang ada sehingga RPHH dari Baznas Jateng diharapkan mampu memenuhi kebutuhan daging halal untuk masyarakat.
Mbak Ita mengatakna, pihaknya juga siap bekerja sama terkait penyediaan hewan potong untuk didistribusikan di RPHH.
“Kami punya BAdan Usaha Milik Daerah (BUMD) terkait RPHH dan peternakan sapi sehingga bisa kolaborasi business to business sehingga perputaran ekonomi ada di Semarang,” ujarnya dalam siaran pers.
Mbak Ita juga berharap, penyediaan hewan potong dan distribusi akan menjadi sinergi Pemkot Semarang, Baznas Jateng, dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng sebagai upaya pengendali inflasi.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu juga bersyukur dengan adanya RPHH itu, Pemkot Semarang bisa mengurangi penyediaan daging halal dari luar.
Baca juga: Kota Lama Semarang Masih Jadi Primadona untuk Menghabiskan Akhir Pekan
Ia memastikan akan terus bersinergi untuk memenuhi kebutuhan daging halal bagi warga Kota Semarang dan daerah lainnya.
“Harapannya RPHH ini tidak hanya mengcover kebutuhan Kota Semarang, tetapi juga hinterland, bahkan hingga ke Jakarta, daripada kita datangkan dari Nusa Tenggara Timur (NTT),” katanya.
Mbak Ita menegaskan, Pemkot Semarang akan mendukung dari hulu hingga hilir, termasuk makanan olahan daging, seperti nugget, abon, dan sosis.
“Kalau di sini bisa memasok daging banyak, maka tentu harga bisa rendah,” terangnya.
Pada kesempatan itu, Mbak Ita turut mengapresiasi Baznas Jateng yang telah menginisiasi pembangunan RPHH itu.
Ketua Baznas Jateng Ahmad Darodji menjelaskan, RPHH dibangun untuk memenuhi kebutuhan umat Islam dalam mengonsumsi daging halal.
Baca juga: Manfaatkan Lahan Tidur Bekas Rob, Pemkot Semarang dan BRIN Tanam Padi Biosalin
Dia berharap, pembangunan RPHH itu bisa sesuai target mengingat kebutuhan daging semakin meningkat.
“Semoga dalam waktu dekat sudah bisa digunakan sehingga nanti yang beredar di masyarakat itu semuanya halal,” ungkapnya.
Ahmad juga mengatakan, pihaknya pihaknya telah menargetkan produk tersebut sudah mendapatkan status kehalalan dalam tiga bulan atau pada 17 Oktober.
“Insyaallah, semoga bisa segera berproses agar bisa menyediakan untuk kebutuhan masyarakat atas daging halal,” terangnya.
Adapun RPHH itu bisa menampung sampai 50 ekor sapi. Baznas Jateng sudah melatih 400 juru sembelih bersertifikat.
Baca juga: Gandeng PT SMF, Pemkot Semarang Rehabilitasi RTLH di Tambak Lorok
“Jadi, semua yang disembelih mau ayam, kambing, sapi, agar disembelih oleh mereka yang sudah bersertifikat halal. Insyaallah dalam waktu dekat kami akan melakukan pelatihan lagi sehingga mereka yang sudah dilatih punya profesi,” katanya.
Ahmad mengatakan, penyembelih harus mempunyai sertifikat karena Baznas ingin hewan tetap nyaman saat disembelih.
Sementara itu, Kepala Badan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jateng Haerudin mengapresiasi dan mendukung terobosan Baznas Jateng dalam membangun RPHH.
Dia mengakui, RPHH di Jateng masih belum cukup, terutama saat melayani kebutuhan penyembelihan pada perayaan Idul Adha.
Haerudin berharap, pembangunan itu bisa memenuhi kebutuhan tempat pemotongan hewan halal di Jateng.
Baca juga: Pemkot Semarang Raih Penghargaan Daerah Terinovasi dalam Pembangunan Keluarga 2024
“Harapannya sama-sama menguntungkan, terutama bagi masyarakat Jateng,” ungkapnya.