KOMPAS.com - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Moedal Kota Semarang merupakan salah satu perusahaan umum daerah perwakilan Indonesia yang terpilih dalam proses kemandirian finansial.
Wali Kota (Walkot) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu memberikan apresiasi kepada jajaran Direksi Perumda Air Minum Tirta Moedal, dan mengaku akan ikut serta mendukung proses kemandirian tersebut.
"Perumda Air Minum Tirta Moedal berpotensi menjadi pilot project perusahaan pengelolaan air di Indonesia, bahkan di dunia," tutur perempuan yang akrab disapa Mbak Ita tersebut melalui keterangan persnya, Senin (4/3/2024).
Hal itu disampaikan Mbak Ita usai mengikuti pertemuan dengan Tim Urban Water Catalyst Initiative (UWCI) dari Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH (GIZ), Jerman dan WWX, Belanda di Kantor Perumda Air Minum Tirta Moedal, Senin.
Baca juga: Puji Walkot Semarang, Raffi Ahmad: Mbak Ita Mampu Jaga Tren Positif Perekonomian dan Rangkul Investor
Mbak Ita menjelaskan, Perumda Air Minum Tirta Moedal diminta harus mandiri untuk proses business-to-business yang lebih baik. Pihak UWCI pun berharap proses itu bisa sukses, sehingga perumda bisa dijadikan percontohan.
“Tidak hanya untuk perusahaan pengelolaan air minum yang ada di Indonesia, tapi bisa juga dari perusahaan daerah di berbagai negara. Maka dari itu, saya mendorong Perumda Air Minum Tirta Moedal bisa mandiri karena mereka punya kemampuan itu,” ujar Mbak Ita dalam siaran persnya, Senin (4/3/2024).
Sebagai salah satu perusahaan daerah andalan di Kota Semarang, Mbak Ita menjelaskan, Perumda Air Minum Tirta Moedal juga berhasil mendapatkan perhatian Korean Water lewat proyek Smart Water Cities (SWC).
Sementara itu, Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Moedal Yudi Indardo menjelaskan, UWCI adalah program untuk memampukan sistem keuangan Perumda Air Minum Tirta Moedal.
Nantinya, Perumda Air Minum Tirta Moedal akan memiliki nilai tambah untuk mengajukan pinjaman modal tanpa mengagunkan aset Perumda Air Minum Tirta Moedal.
Baca juga: Mbak Ita: Proses Pembangunan Tanggul Laut di Semarang Capai 62 Persen
Dengan cara itu, sebut Yudi, perusahaan bisa masuk tahap layak pinjam, sehingga tidak hanya mengandalkan pemberian dari pemerintah daerah (pemda). Langkah itu juga menjadi salah satu alternatif pendanaan bagi perusahaan.
“Nanti bisa pinjam buat operasional dan proyek. Jadi, akan ada pemilihan program yang benar dan bisa bikin kinerja Perumda Air Minum Tirta Moedal bagus dan dampak keuangan yang bagus,” ujar Yudi.
Sebagai informasi, proses pembiayaan dari pinjaman pendanaan akan dimulai pada 2025. Proses ini akan berjalan selama 10 tahun dan diperkirakan akan rampung pada 2034.