Wujudkan Semarang Bebas TBC, Mbak Ita Tekankan Pentingnya Kolaborasi Lintas Sektoral

Kompas.com - 19/02/2024, 20:37 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

Wali Kota Semarang Mbak Ita saat hadiri Peluncuran Program USAID Bebas TBC di Hotel Harris, Senin (19/2/2024). (Foto: dok Pemkot Semarang)DOK. Humas Pemkot Semarang Wali Kota Semarang Mbak Ita saat hadiri Peluncuran Program USAID Bebas TBC di Hotel Harris, Senin (19/2/2024). (Foto: dok Pemkot Semarang)

KOMPAS.com - Wali Kota (Walkot) Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektoral dalam menangani masalah Tuberkulosis (TBC).

Permasalahan TBC tidak bisa dianggap remeh, terlebih jumlah kasus TBC di Kota Semarang mencapai 6.527 pada 2023.

"Masalah TBC ini bukan hanya masalah kesehatan semata, tetapi juga persoalan ekonomi dan perilaku hidup sehat, serta yang kedua adalah sanitasi total berbasis masyarakat," ucap Mbak Ita, sapaan akrabnya, saat menghadiri Peluncuran Program Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) Bebas TBC di Hotel Harris, Senin (19/2/2024).

Selain kolaborasi, ia juga menekankan perlunya sinergitas dalam upaya penanggulangan TBC.

Baca juga: Wagub Kalteng Sebut Sinergitas Jadi Kunci Utama untuk Berdayakan UMKM Daerah

Mbak Ita menegaskan bahwa penanggulangan penyakit tersebut tak hanya menjadi tanggung jawab sektor kesehatan, tetapi juga membutuhkan partisipasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media.

“Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang harus membuat time table. Jangan hari ini ada gerakan peluncuran kegiatan setelah itu selesai. Kita bisa berkolaborasi bersama-sama lintas sektoral,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (19/2/2024).

Melalui serangkaian kerja sama lintas sektor, Mbak Ita berharap dapat mencapai kesepakatan bersama dalam melawan penyakit yang mematikan tersebut. Kerja sama ini tidak hanya bertujuan untuk memulai langkah awal menuju era bebas dari TBC, tetapi juga untuk mewujudkan visi Generasi Emas 2045.

Baca juga: Menuju Generasi Emas: Stunting Istilah dan Dampaknya

Kerja sama lintas sektor yang dimaksud mencakup Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota Semarang, instansi-instansi lintas sektor, dan organisasi nonpemerintah (NGO).

“Membutuhkan sinergitas intervensi yang melibatkan multi-sektor serta peningkatan pemberdayaan masyarakat. Dan sebagai bentuk komitmen Pemkot Semarang untuk menuju Eliminasi TBC pada 2028 adalah dengan adanya Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 39 Tahun 2017 tentang Rencana Aksi Daerah (RAD) Penanggulangan TBC,” tutur Mbak Ita.

Pentingnya keterlibatan semua pihak

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Semarang Mochamad Abdul Hakam menegaskan pentingnya melibatkan semua pihak dalam upaya penanggulangan TBC.

Menurutnya,  penanganan masalah tersebut tidak cukup hanya dengan keterlibatan dinkes atau rumah sakit (rs) saja.

Baca juga: Atap SD di Majalengka Ambruk, 3 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

"Semua unsur yang terlibat di dalamnya adalah termasuk teman-teman dari kecamatan, kelurahan, OPD seluruhnya termasuk akademisi dan NGO. Karena sekali lagi kalau semuanya terlibat, Insya Allah 2028 nanti bisa kita capai," ungkap Hakam.

Sementara itu, Provincial Manager USAID Bebas TB Jawa Tengah (Jateng) Endang Nuraini mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada jajaran Pemkot Semarang yang telah berkomitmen untuk menurunkan angka kasus TBC.

Ia memastikan bahwa pihaknya akan lebih intens melakukan koordinasi untuk mewujudkan Kota Semarang sebagai kota bebas TBC pada 2028.

"USAID Bebas TBC akan fokus pada pendampingan kegiatan di Kota Semarang, seperti meningkatkan penemuan kasus TBC, kualitas skrining dan diagnosis TBC, serta pencegahan TBC. Kami juga akan memperkuat sistem kesehatan dan kemitraan dengan pemangku kepentingan, serta melakukan riset implementasi untuk meningkatkan penanggulangan TBC,” tambah Endang.

Baca juga: Informasi Obat Pencegah TBC Diluncurkan, Jurus WHO Tekan Kasus Global

Peluncuran Program USAID Bebas TBC adalah implementasi dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 67 tahun 2021 tentang Penanggulangan TBC.

Dengan pendampingan kegiatan dari USAID Bebas TBC, Provinsi Jateng, termasuk Kota Semarang, diharapkan dapat mempercepat langkah menuju eliminasi TBC pada 2030.

Selama lima tahun mendatang, USAID Bebas TBC akan secara khusus fokus dalam mendukung berbagai kegiatan di Kota Semarang dengan berbagai program kerja.

Program-program tersebut mencakup langkah-langkah untuk meningkatkan penemuan jumlah kasus TBC yang terdeteksi, meningkatkan kualitas proses skrining dan diagnosis TBC, serta peningkatan kualitas layanan bagi individu yang terkena TBC.

Baca juga: Tingkatkan Kualitas Layanan, Kemendagri Rilis Modul Penyusunan dan Penilaian BLUD Kesehatan

Selain itu, akan dilakukan optimalisasi upaya pencegahan TBC, penguatan sistem kesehatan, dan memperkuat kemitraan dengan para pemangku kepentingan, serta riset implementasi untuk meningkatkan penanggulangan TBC.

Terkini Lainnya
Apresiasi Pegiat Pendidikan Nonformal, Wali Kota Semarang Salurkan Bisyaroh kepada 6.572 Penerima
Apresiasi Pegiat Pendidikan Nonformal, Wali Kota Semarang Salurkan Bisyaroh kepada 6.572 Penerima
Semarang
Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok dan Arus Mudik Lancar, Walkot Semarang Tinjau Sejumlah Titik
Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok dan Arus Mudik Lancar, Walkot Semarang Tinjau Sejumlah Titik
Semarang
Sesuai Janji Kampanye, Dana Operasional Rp 25 Juta untuk RT di Kota Semarang Dicairkan Juli 2025
Sesuai Janji Kampanye, Dana Operasional Rp 25 Juta untuk RT di Kota Semarang Dicairkan Juli 2025
Semarang
Antisipasi Longsor saat Libur Lebaran, Pemkot Semarang Instruksikan Lurah Tingkatkan Kewaspadaan
Antisipasi Longsor saat Libur Lebaran, Pemkot Semarang Instruksikan Lurah Tingkatkan Kewaspadaan
Semarang
Walkot Semarang Tegaskan Alokasi APBD di Kecamatan Tak Disunat, tapi Dialihkan untuk Hal Lebih Penting
Walkot Semarang Tegaskan Alokasi APBD di Kecamatan Tak Disunat, tapi Dialihkan untuk Hal Lebih Penting
Semarang
Pemkot Semarang Alihkan Anggaran untuk Beasiswa, Walkot Agustina: Pendidikan Harus Merata
Pemkot Semarang Alihkan Anggaran untuk Beasiswa, Walkot Agustina: Pendidikan Harus Merata
Semarang
Semarang Inklusif Kian Nyata, BRT Trans Semarang Tambah Fasilitas Disabilitas
Semarang Inklusif Kian Nyata, BRT Trans Semarang Tambah Fasilitas Disabilitas
Semarang
Kota Semarang Raih Penghargaan dari Setara Institute, Walkot Agustina: Jadi Penyemangat Wujudkan Kota Inklusif
Kota Semarang Raih Penghargaan dari Setara Institute, Walkot Agustina: Jadi Penyemangat Wujudkan Kota Inklusif
Semarang
Peduli Hak Penyandang Disabilitas, Pemkot Semarang Mulai Pembangunan Rumah Inspirasi
Peduli Hak Penyandang Disabilitas, Pemkot Semarang Mulai Pembangunan Rumah Inspirasi
Semarang
Walkot Semarang Bebaskan Retribusi Ruang Publik, Warga Bisa Gunakan Kantor Kecamatan dan Kelurahan Gratis
Walkot Semarang Bebaskan Retribusi Ruang Publik, Warga Bisa Gunakan Kantor Kecamatan dan Kelurahan Gratis
Semarang
Walkot Semarang Agustina Segera Cairkan Bantuan Rp 25 Juta per RT dan Dana PKK
Walkot Semarang Agustina Segera Cairkan Bantuan Rp 25 Juta per RT dan Dana PKK
Semarang
Cek Kondisi Banjir Genuk, Walkot Agustina: Penanganan Banjir Akan Jadi Prioritas Nomor Satu
Cek Kondisi Banjir Genuk, Walkot Agustina: Penanganan Banjir Akan Jadi Prioritas Nomor Satu
Semarang
Jelang Idul Fitri, Walkot Semarang Agustina Jamin Stok Pangan Cukup dan Harga Stabil
Jelang Idul Fitri, Walkot Semarang Agustina Jamin Stok Pangan Cukup dan Harga Stabil
Semarang
100 Hari Kerja, Wali Kota Semarang Agustina Gandeng Sekolah Swasta Berikan Beasiswa di SPMB 2025
100 Hari Kerja, Wali Kota Semarang Agustina Gandeng Sekolah Swasta Berikan Beasiswa di SPMB 2025
Semarang
Agustina-Iswar Luncurkan Program 100 Hari Pertama, Ini Tiga Prioritasnya
Agustina-Iswar Luncurkan Program 100 Hari Pertama, Ini Tiga Prioritasnya
Semarang
Bagikan artikel ini melalui
Oke