Walkot Semarang Minta Kepala OPD dan Camat Waspadai Banjir dan Longsor Jelang Musim Hujan

Kompas.com - 07/02/2024, 18:52 WIB
A P Sari

Penulis

KOMPAS.com - Wali Kota (Walkot) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor yang bisa terjadi pada puncak musim hujan yang biasanya terjadi pada Februari.

Imbauan itu dituangkan lewat Surat Edaran Nomor 545.5/872 tanggal 31 Januari 2024 mengenai Antisipasi Tanah Longsor yang dikeluarkan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

Dalam surat edaran tersebut, dijelaskan mengenai prakiraan curah hujan di Jateng pada Februari 2024 dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kelas I Jateng.

Disebutkan bahwa curah hujan umumnya berkisar antara 201–400 mm kecuali untuk beberapa wilayah.

Sejumlah lokasi dengan karakteristik kerentanan gerakan tanah menengah-tinggi/tanah mudah longsor dengan arsir curah hujan lebih dari 300 mm diminta untuk melaksanakan kesiapsiagaan terhadap terjadinya bencana tanah longsor.

Baca juga: BPBD Kota Semarang Petakan 89 TPS Rawan Banjir dan Rob

“Kami sudah menerima surat edaran dari Dinas ESDM Jateng. Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa Kota Semarang, terutama yang bagian selatan, memiliki memiliki curah hujan 301-400 mm yang berpotensi memunculkan gerakan tanah yang menengah hingga tinggi. Untuk itu perlu kita waspadai,” ungkapnya melalui siaran pers, Rabu (7/2/2024).

Wanita yang akrab disapa Mbak Ita itu menuturkan, pihaknya berkoordinasi dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan instansi lainnya untuk mengantisipasi dampak bencana banjir dan tanah longsor.

Ia mengumpulkan para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) serta camat di Kota Semarang untuk memetakan wilayah-wilayah rawan bencana banjir dan tanah longsor.

“Kami lakukan penyuluhan kewaspadaan lewat lurah dan camat termasuk memasang early warning system (EWS) dan ronda masyarakat. Kita pastikan persiapan sesuai arahan,” lanjut Mbak Ita.

Menurutnya, tata laksana kesiapsediaan bencana ini harus dieksekusi secara matang. Selain untuk memastikan keselamatan warga yang mungkin terdampak, antisipasi ini menjadi sarana untuk menjamin kelancaran Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca juga: Apa Masih Bisa Urus Pindah TPS di Kota Semarang? Ini Syaratnya

“Kan kita juga harus memastikan ini nanti apakah TPS-TPS sudah berada di titik yang aman. Juga akses jalannya harus kita lihat. Jangan sampai nanti masyarakat yang akan mencoblos terhambat karena tanah longsor atau banjir, makanya harus kita pikirkan. Semoga saja semua aman terkendali,” harapnya.

Terkini Lainnya
Percepat Penanganan Banjir, Pemkot Semarang Lakukan Peremajaan Pompa dan Kolam Retensi

Percepat Penanganan Banjir, Pemkot Semarang Lakukan Peremajaan Pompa dan Kolam Retensi

Semarang
Pijar Semar, Wujud Komitmen Pemkot Semarang Lindungi Pekerja Rentan

Pijar Semar, Wujud Komitmen Pemkot Semarang Lindungi Pekerja Rentan

Semarang
Kurangi Pencemaran Udara, Wali Kota Agustina Uji Coba Bus Listrik Trans Semarang

Kurangi Pencemaran Udara, Wali Kota Agustina Uji Coba Bus Listrik Trans Semarang

Semarang
Pemkot Semarang Dukung Pelatihan Dewan Hakim Jelang MTQ Kota Semarang 2025

Pemkot Semarang Dukung Pelatihan Dewan Hakim Jelang MTQ Kota Semarang 2025

Semarang
Banjir Rugikan Ratusan Miliar Rupiah, Pemkot Semarang Tambah Pompa Kapasitas 1.000 Liter per Detik

Banjir Rugikan Ratusan Miliar Rupiah, Pemkot Semarang Tambah Pompa Kapasitas 1.000 Liter per Detik

Semarang
Pemkot Semarang Gelar Festival Wayang Semesta Volume 1, Jaga Tradisi dan Gerakkan UMKM

Pemkot Semarang Gelar Festival Wayang Semesta Volume 1, Jaga Tradisi dan Gerakkan UMKM

Semarang
Pemkot Semarang Tegaskan Aksi di RS Wongsonegoro Murni Masalah Internal Rekanan Swasta

Pemkot Semarang Tegaskan Aksi di RS Wongsonegoro Murni Masalah Internal Rekanan Swasta

Semarang
Tangani Banjir, Walkot Semarang Fokus pada Keselamatan dan Kebutuhan Dasar Warga

Tangani Banjir, Walkot Semarang Fokus pada Keselamatan dan Kebutuhan Dasar Warga

Semarang
Tangani Kesehatan Warga Terdampak Banjir, Wali Kota Agustina Kerahkan Nakes Tambahan

Tangani Kesehatan Warga Terdampak Banjir, Wali Kota Agustina Kerahkan Nakes Tambahan

Semarang
Sinergi Atasi Banjir Kaligawe, Pemkot Semarang Bangun Sodetan Baru dari Hibah Tanah Unissula

Sinergi Atasi Banjir Kaligawe, Pemkot Semarang Bangun Sodetan Baru dari Hibah Tanah Unissula

Semarang
Tanggap Darurat Banjir, Pemkot Semarang Dirikan Dapur Umum di Tiga Kecamatan

Tanggap Darurat Banjir, Pemkot Semarang Dirikan Dapur Umum di Tiga Kecamatan

Semarang
Walkot Semarang Tanggung Pendidikan Anak Korban Rumah Roboh di Kauman

Walkot Semarang Tanggung Pendidikan Anak Korban Rumah Roboh di Kauman

Semarang
Ratusan Peserta Ikuti Sarasehan Pemuda, Wadah Konsolidasi dan Kolaborasi Anak Muda Kota Semarang

Ratusan Peserta Ikuti Sarasehan Pemuda, Wadah Konsolidasi dan Kolaborasi Anak Muda Kota Semarang

Semarang
Rakor Penanganan Banjir, Walkot Agustina Dorong Peningkatan Kapasitas Pompa dan Percepatan Pengerukan

Rakor Penanganan Banjir, Walkot Agustina Dorong Peningkatan Kapasitas Pompa dan Percepatan Pengerukan

Semarang
Pastikan Jaringan Dipulihkan, Walkot Semarang Agustina Perintahkan Diskominfo Cabut Surat Penonaktifan Internet Monitoring CCTV

Pastikan Jaringan Dipulihkan, Walkot Semarang Agustina Perintahkan Diskominfo Cabut Surat Penonaktifan Internet Monitoring CCTV

Semarang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com