KOMPAS.com - Wali Kota (Walkot) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyebut Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memiliki sejumlah program prioritas yang akan dijalankan pada 2024.
"Ada sejumlah program prioritas. Pertama adalah menyelesaikan pekerjaan rumah yang sempat tertunda pada 2023, yakni pembangunan Masjid Raya di BSB Mijen," ujar perempuan yang akrab disapa Mbak Ita itu melalui keterangan persnya, Rabu (10/1/2024).
Menurutnya, Pemkot Semarang telah menyelesaikan basic design dan detail engineering design (DED), sehingga proses pembangunan Masjid Raya di BSB Mijen bisa digenjot tahun ini.
Program prioritas kedua, sebut dia, yakni mengurangi kawasan kumuh di Kota Semarang. Hingga saat ini, kawasan kumuh di Kota Semarang masih mencapai 117 hektar (ha) dan memerlukan pembenahan.
Baca juga: Selamatkan Ratusan Anjing Penjagalan, Pemkot Semarang Diapresiasi Komunitas Pecinta Hewan
“Memang bukan yang kumuh sekali, tetapi paling tidak sebagai Ibu Kota Jawa Tengah (Jateng), Kota Semarang perlu penanganan serius. Kami juga sudah melakukan rapat dengan kepala dinas dan sekretaris dinas dan seluruh kabid untuk menginventarisasi kebutuhan-kebutuhan yang ada,” lanjutnya.
Selain itu, penanganan banjir juga menjadi program prioritas Pemkot Semarang. Saat ini, telah disiapkan pompa-pompa pengendali banjir yang jumlahnya akan terus ditambah lewat proses pengadaan.
Mbak Ita mengaku, Pemkot Semarang memprioritaskan pengadaan pompa-pompa untuk mengatasi banjir. Langkah ini dilakukan lewat kolaborasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Pekerjaan rumah yang belum selesai lainnya adalah tol tanggul laut atau Tol Semarang-Demak yang masih dalam tahap pengerjaan. Semoga dengan rampungnya proyek ini, permasalahan banjir rob bisa diatasi," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Semarang Anggarkan Jamsostek untuk Puluhan Ribu Pegawai Non-ASN
Ia menjelaskan, penanganan banjir merupakan kewenangan Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana.
"Bapak Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sudah meninjau Kota Semarang. Bahkan rencananya akan ada beberapa proyek revitalisasi rumah pompa di wilayah-wilayah yang saat ini sering terjadi genangan. Semoga pada 2024 bisa segera terealisasi," imbuhnya.
Terkait proyek pengendalian banjir dan rob dengan pemasangan sheet pile, Mbak Ita mengaku bahwa prosesnya mundur dari waktu yang telah ditargetkan.
"Pemasangan sheet pile ini (selesai) agak mundur. Harusnya targetnya sekitar bulan Januari 2024, tapi ternyata kemarin mendapatkan update dari Pak Kepala BBWS Pemali Juana bahwa baru selesai betul-betul itu sekitar Mei 2024," terangnya.
Program prioritas selanjutnya adalah pengadaan alat-alat kebakaran. Proyek ini dinilai penting setelah insiden kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang beberapa waktu lalu.
Pemkot Semarang menilai bahwa peralatan serta sarana dan prasarana kebakaran perlu dilakukan guna mendukung Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang.
"Kami sudah melakukan rapat dengan jajaran Dinas Pemadam Kebakaran, mulai kepala dinas, sekretaris, dan seluruh kabid untuk menginventarisasi berbagai kebutuhan," katanya.
Kemudian, Mbak Ita menjelaskan, Pemkot Semarang juga melanjutkan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang merupakan program pemerintah pusat. Tujuannya adalah memudahkan masyarakat dalam mendapatkan sertifikat tanah secara gratis.
Mbak Ita juga tidak lupa mengevaluasi program pariwisata Kota Semarang selama 2023 yang dinilai masih belum maksimal.
Oleh karenanya, ia mengimbau jajarannya untuk membuat mapping wisata serta pengelolaan wisata berbasis digital untuk wisata alam, event, wisata kuliner, dan wisata belanja.
Baca juga: Semarang 10K Sukses Digelar, Pemkot Semarang Optimistis Gelar Kegiatan Serupa pada 2024
Dia berharap Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang bisa memetakan momen libur panjang dengan melakukan pengelolaan dan penanganan pariwisata berbasis digital.
“Karena masyarakat ini kan sekarang itu biasanya merencanakan. Misalnya libur pada Juni, anak sekolah mau ke mana sih, kalau kita tidak ada informasi berbasis digital, orang akan ketinggalan,” kata Mbak Ita.
Mbak Ita juga menekankan pentingnya meetings, incentives, conventions, and exhibitions (MICE) yang harus terus diimbangi dengan kebersihan lingkungan dan fasilitas yang memadai.
Ia juga mendorong agar masyarakat bisa lebih terbuka dengan wisatawan yang berkunjung ke Kota Semarang. Pasalnya, cukup banyak wisatawan yang datang tidak sekadar untuk berlibur, tetapi juga berbisnis atau bekerja.
Lebih lanjut, Mbak Ita menjelaskan, saat ini ada empat program prioritas nasional yang terus dijalankan Pemkot Semarang. Empat program itu, yakni pengendalian inflasi, ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan, serta target zero stunting.
Baca juga: Mbak Ita Dorong PNS Muda di Pemkot Semarang Lanjutkan Studi ke Jenjang Lebih Tinggi
"Kami akan berupaya melakukan yang terbaik di 2024, agar masyarakat semakin sejahtera dan Kota Semarang semakin hebat tentunya," katanya.