KOMPAS.com - Wali Kota (Walkot) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu terus melakukan koordinasi dan komunikasi intens dengan berbagai pihak dalam upaya penanganan banjir, khususnya yang terjadi di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul.
Berbagai langkah preventif, koordinatif, monitoring evaluasi, serta pelaksanaan di lapangan dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bersama Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana (Pena), Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN), dan seluruh pihak terkait.
“Komunikasi dan koordinasi terus kita jalin, dengan semua pihak terkait maupun terdampak genangan ini. Harapannya semua tantangan teknis maupun nonteknis dapat diselesaikan lebih cepat serta tidak ada pihak yang dirugikan,” ucap wanita yang akrab disapa Mbak Ita itu dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (1/12/2023).
Baca juga: Dukung Destinasi Super Prioritas Likupang, BPJN Sulut Segera Bangun Ruas Jalan Wori-Likupang
Ia mengungkapkan, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan BPJN yang membantu menurunkan alat berat untuk proses pengerukan sedimen di sepanjang selokan Kaligawe.
Mbak Ita bahkan telah menyampaikan permohonan penambahan kapasitas pompa di rumah pompa Tenggang dan Sringin kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Kami juga menyampaikan bahwa kondisi hujan saat ini (membuat) debit air di area tangkapan Kali Tenggang dan Kali Sringin sangat tinggi. Selain itu, dari enam unit pompa di rumah pompa Tenggang, tiga unit mengalami kerusakan, dan dari lima unit pompa Sringin, dua unit dalam kondisi rusak," imbuhnya.
Mbak Ita bersyukur PUPR merespons permohonannya dengan sangat baik dan langsung memberikan bantuan.
Baca juga: Sejumlah 250 KK Pra-Sejahtera Dapat Bantuan WASH dari MahaDasha
Sementara itu, Kabid Sumber Daya Air (SDA) dan Drainase DPU Kota Semarang Mochamad Hisam Ashari mengatakan bahwa diperlukan dukungan dan kerja sama lintas sektor guna menyelesaikan tantangan nonteknis di lapangan.
Pihak DPU, kata dia, perlu bekerja ekstra hati-hati mengingat adanya pipa gas di lokasi pengerukan sedimen sepanjang saluran Kaligawe.
“Alhamdulillah, kami juga didampingi dan dikawal kawan-kawan PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGN) untuk pembersihan saluran di Kaligawe dan kawan-kawan PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk pembersihan saluran sepanjang Muktiharjo Raya yang tertutup eceng gondok ataupun tanaman liar,” jelasnya.
Hisam memaparkan bahwa penambahan armada tersebut merupakan hasil koordinasi dengan BBWS, Kementerian PUPR, dan BPJN, yang bertujuan meningkatkan efektivitas mobil pompa DPU yang telah disiagakan untuk mengatasi genangan air.
Baca juga: Banjir Belum Surut, Warga Kebon Pala Waswas Genangan Makin Tinggi
Keempat mobil pompa tersebut ditempatkan di belakang Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung menuju Kali Sringin, dan terdiri dari satu mobil pompa DPU, satu mobil pompa BPBD, dan dua mobil pompa dari BBWS sebagai armada gabungan.
“Sementara untuk wilayah Muktiharjo Raya dengan aliran menuju Kali Tenggang disiagakan dua mobil pompa dari BBWS Pena dan satu dari DPU,” tutur Hisam.
Selain itu, lanjut dia, satu pompa permanen dari DPU dan satu mobil pompa dari BBWS di kawasan Padi Raya juga telah disiapkan untuk beroperasi selama 24 jam.
“Sehingga total ada lima armada bantuan dari Kementerian PUPR melalui BBWS dan satu alat berat dari BPJN,” jelas Hisam.
Baca juga: Pejabat BPJN Ditangkap BNN Maluku Terkait Penyalahgunaan Sabu
Di samping itu, pihak DPU juga telah menyiagakan dua pompa untuk wilayah tikungan tol dan satu di tikungan RSI Sultan Agung.
Bersama BBWS, DPU juga menyiagakan pompa mobile yang selalu siaga 24 jam untuk mengatasi kondisi darurat di berbagai wilayah Kota Semarang.