KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menegaskan akan meningkatkan pembangunan di wilayah perbatasan Kota Semarang.
Hal tersebut ditegaskan oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat meninjau wilayah Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Selasa (2/10/2010).
Hendi, panggilan akrab Wali Kota Semarang, menjelaskan bahwa saat ini ada 2 dari 177 Kelurahan di Kota Semarang yang perlu mendapatkan perhatian khusus.
Dua Kelurahan tersebut merupakan wilayah terluar Kota Semarang, yaitu Kelurahan Jabungan yang berbatasan dengan Kabupaten Semarang dan Kelurahan Rowosari yang berbatasan dengan Kabupaten Demak.
Dalam catatan Pemkot Semarang, setidaknya sejak tahun 2014 anggaran sebesar 30 miliar lebih telah digelontorkan untuk membangun Kelurahan Rowosari.
Anggaran sebesar itu belum termasuk sejumlah pembangunan di wilayah sekitar untuk membuka akses dari dan menuju kelurahan Rowosari agar dapat lebih mudah dilalui.
BACA JUGA: Empat Tahun Dibangun, Kolam Retensi Muktiharjo Resmi Beroperasi
Wali Kota Semarang Hendi mengatakan jika aksesbilitas merupakan kunci dari sebuah pengembangan wilayah.
“Peningkatan aksesbilitas adalah menjadi suatu hal yang penting. Hal ini dilakukan agar masyarakat mudah melakukan aktifitas, sehingga perekonomian semakin tumbuh, dan ujungnya masyarakat akan semakin sejahtera,” urainya seperti dalam keterangan rilis yang Kompas.com terima, Selasa (2/10/2010).
Hendi mencontohkan salah satu dampak dari terbukanya akses dari dan menuju Rowosari dapat terlihat dari mulai banyaknya developer perumahan yang masuk untuk mengembangkan wilayah tersebut.
"Akibatnya harga tanah di Rowosari juga telah naik," tutur Wali Kota Semarang yang juga politisi PDI Perjuangan tersebut.
Lebih lanjut Hendi mengatakan, merangsang pihak swasta untuk masuk mengembangkan wilayah Rowosari adalah memang menjadi salah satu upaya Pemkot Semarang dalam mendorong konsep pembangunan Kota Semarang saat ini, yaitu Bergerak Bersama.
Namun selain partisipasi dari pihak swasta, Hendi sangat mengharapkan jika masyarakat setempat dapat pula berpartisipasi aktif dalam pembangunan.
BACA JUGA: Mega Proyek Alun-alun Kota Semarang Dimulai
“Membangun wilayah harus didukung bareng-bareng. Meskipun masyarakat telah membayar pajak kepada Pemerintah, namun jika masyarakat tidak ada komitmen dan dukungan tentu akan berjalan lama," tegas Hendi.
"Dalam konsep Bergerak Bersama, selain pemerintah dan pengusaha, peran penduduk juga sangat diharapkan untuk nyengkuyung bareng-bareng kemajuan suatu wilayah,” pungkasnya.
Untuk pembangunan selanjutnya, Hendi juga menegaskan jika Pemkot Semarang melalui Dinas Pekerjaan Umum telah menganggarkan sebesar 10 Miliar rupiah.
Dana sebesar itu akan digunakan untuk membangun jalan utama depan puskesmas dan daerah pengkol Rowosari serta pembetonan sejumlah ruas jalan pada Februari 2019.