Minat Kaum Muda Semarang Melestarikan Budaya Lokal Meningkat

Kompas.com - 29/08/2017, 19:57 WIB
Festival Gambang Semarang 2017 digelar di Ciputra Mal Semarang, Selasa (28/8/2017).  Festival seni tahun ini diikuti 50 group tari. Festival Gambang Semarang 2017 digelar di Ciputra Mal Semarang, Selasa (28/8/2017). Festival seni tahun ini diikuti 50 group tari.

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang mengapresiasi Festival Gambang Semarang 2017 yang digelar Selasa (29/8/2017). Peningkatan jumlah peserta festival menandakan tumbuhnya semangat masyarakat untuk melestarikan budaya.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, festival tersebut juga sebagai upaya mengembangkan kesenian. Khususnya, di kalangan generasi muda.

Menurut dia, Festival Gambang Semarang berdampak pada besar pada komitmen dan semangat kaum muda melestarikan budaya asli Kota Semarang, yakni tari Gambang Semarang.

"Yang kedua, kami ingin ada hal-hal kreatif dan positif di mana anak-anak muda Kota Semarang memiliki kecintaan terhadap tari Gambang Semarang,” ujarnya.

Baca: Turis Mancanegara Ikut Semarakkan Perayaan HUT RI di Semarang


Festival tari, ia melanjutkan, juga dapat menghindarkan generasi muda dari bahaya tawuran, narkoba, dan seks bebas.

“Hal-hal negatif tersebut harus ditanggulangi, tetapi tidak bisa kalau hanya omong saja. Harus diarahkan supaya terhindar," katanya.

Pada tahun-tahun sebelumnya, festival tari hanya diikuti belasan kelompok penari. Namun, festival kali ini mampu menarik minat 50 kelompok tari.

"Dulu jumlah peserta kurang dari 20, terakhir tercatat hanya 16 peserta. Namun hari ini yang ikut 50 peserta," kata Hendrar.

Festival Tari Gambang Semarang digelar terbuka di Ciputra Mall Semarang. Para pengunjung yang datang di pusat perbelanjaan itu dibuat terkesima dengan nuansa tradisional, berupa alunan kendang dan nyanyian sinden.

Ratusan penari menghibur pengunjung dengan bergantian berlenggak-lenggok di atas panggung yang didirikan di atrium mall yang ada di kawasan Simpang Lima tersebut.

Festival Gambang Semarang 2017 diikuti 50 kelompok tari dari 16 kecamatan di Kota Semarang. Festival digelar di Ciputra Mall Semarang, Selasa (29/8/2017) Festival Gambang Semarang 2017 diikuti 50 kelompok tari dari 16 kecamatan di Kota Semarang. Festival digelar di Ciputra Mall Semarang, Selasa (29/8/2017)

Kompetisi tari yang digelar tahunan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang itu diikuti peserta dari 16 kecamatan di Kota Semarang. Bahkan, perwakilan pelajar SMA dan SMK juga ikut festival seni itu.

Setiap grup tari diberi waktu selama tujuh menit untuk menampilkan karyanya. Setiap tarian juga diiringi lagu gado-gado yang dibawakan pemusik alumnus Universitas Negeri Semarang (Unnes), Pahat Etnik.

Pemerintah Kota Semarang sengaja memilih pusat perbelanjaan sebagai lokasi kompetisi. Tujuannya, imbuh Hendrar, menarik minat pengunjung dari luar kelompok tarik. Sehingga, pengunjung pusat perbelanjaan juga dapat mengenal budaya khas Semarangan.

"Kami ingin menggabungkan suasana mall dan budaya lokal. Kesenian tradisional akan terangkat grade-nya jika digelar di tempat eksklusif seperti mall atau hotel. Tidak hanya tampil pada acara-acara kelurahan saja,” katanya.

Para penari dalam Festival Gambang Semarang ini nantinya akan dinilai untuk memperebutkan gelar juara. Selain mendapat hadiah uang pembinaan, para pemenang lomba nantinya juga diprioritaskan untuk mengisi acara yang digelar Pemerintah Kota Semarang. (KONTRIBUTOR SEMARANG/ NAZAR NURDIN)


Terkini Lainnya
Diharapkan Teruskan Profesi Orangtua, Pemkot Semarang Berikan Beasiswa bagi Anak Nelayan dan Petani
Diharapkan Teruskan Profesi Orangtua, Pemkot Semarang Berikan Beasiswa bagi Anak Nelayan dan Petani
Semarang
Pemkot Semarang Gelar SAE 2024, Strategi Dorong Ketahanan Pangan dan Edukasi Pertanian 
Pemkot Semarang Gelar SAE 2024, Strategi Dorong Ketahanan Pangan dan Edukasi Pertanian 
Semarang
Upayakan Zero Stunting, Kota Semarang Raih Terbaik I Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Stunting Se-Jateng
Upayakan Zero Stunting, Kota Semarang Raih Terbaik I Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Stunting Se-Jateng
Semarang
Semarang Agro Expo 2024 Siap Digelar, Ada Pameran Produk Agro hingga Kontes Ternak
Semarang Agro Expo 2024 Siap Digelar, Ada Pameran Produk Agro hingga Kontes Ternak
Semarang
Perkuat Ketahanan Pangan, Pemkot Semarang Panen Bawang Merah Lokananta dan Maserati
Perkuat Ketahanan Pangan, Pemkot Semarang Panen Bawang Merah Lokananta dan Maserati
Semarang
Kota Semarang Hasilkan Listrik 18 MW dari Olah Sampah 1.200 Ton Per Hari
Kota Semarang Hasilkan Listrik 18 MW dari Olah Sampah 1.200 Ton Per Hari
Semarang
Hotel Amaris Mengolah Air Limbahnya untuk Menyiram Tanaman, Mbak Ita: Ini Langkah Bijak
Hotel Amaris Mengolah Air Limbahnya untuk Menyiram Tanaman, Mbak Ita: Ini Langkah Bijak
Semarang
Berhasil Kelola Data Geospasial, Kota Semarang Raih 2 Penghargaan Emas Bhumandala Award 2024
Berhasil Kelola Data Geospasial, Kota Semarang Raih 2 Penghargaan Emas Bhumandala Award 2024
Semarang
Penyortiran Surat Suara Dimulai, Mbak Ita Harap Pilkada Lancar dan Kondusif
Penyortiran Surat Suara Dimulai, Mbak Ita Harap Pilkada Lancar dan Kondusif
Semarang
Sukses Kendalikan Inflasi, Pemkot Semarang Raih Juara 1 TPID Kabupaten/Kota Wilayah IHK Terbaik Se-Jateng
Sukses Kendalikan Inflasi, Pemkot Semarang Raih Juara 1 TPID Kabupaten/Kota Wilayah IHK Terbaik Se-Jateng
Semarang
Peringati Hari Sumpah Pemuda, Pemkot Semarang Gelar Pameran Green Building dan Smart Farming
Peringati Hari Sumpah Pemuda, Pemkot Semarang Gelar Pameran Green Building dan Smart Farming
Semarang
Semarang Jadi Pionir Budi Daya Pangan Berkelanjutan dengan Padi Biosalin
Semarang Jadi Pionir Budi Daya Pangan Berkelanjutan dengan Padi Biosalin
Semarang
Komitmen Kelola Sisa Pangan, Mbak Ita Terima Penghargaan Bergengsi dari Bappenas 
Komitmen Kelola Sisa Pangan, Mbak Ita Terima Penghargaan Bergengsi dari Bappenas 
Semarang
Peringati Hari Santri, Pemkot Semarang Siapkan Perda Ponpes untuk Berdayakan Santri
Peringati Hari Santri, Pemkot Semarang Siapkan Perda Ponpes untuk Berdayakan Santri
Semarang
Lindungi Lahan Pertanian dari Intrusi Air Laut, Pemkot Semarang Terapkan Inovasi Padi Biosalin
Lindungi Lahan Pertanian dari Intrusi Air Laut, Pemkot Semarang Terapkan Inovasi Padi Biosalin
Semarang
Bagikan artikel ini melalui
Oke