Semarang Gandeng KPK untuk Pencegahan Korupsi

Kompas.com - Selasa, 22 Agustus 2017
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi bersama Wakil Ketua KPK Alexander Marwata pada workshop bisnis berintegrasi di Semarang, Selasa (22/8/2017).NAZAR NURDIN/KOMPAS.com Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi bersama Wakil Ketua KPK Alexander Marwata pada workshop bisnis berintegrasi di Semarang, Selasa (22/8/2017).

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang bersama Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) terus mengkampanyekan pencegahan tindak pidana korupsi.

Tujuannya, aparatur sipil negara (ASN) tidak terlibat tindak pidana korupsi dalam melaksanakan tugas pemerintahan. Pencegahan korupsi dengan melibatkan KPK penting untuk mengurangi tren korupsi di institusi pemerintahan.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengakui jika aparatur sipil negara di Semarang ada yang terlibat kasus korupsi. 

Ia sengaja menggandeng KPK untuk menginformasikan secara detail pencegahan korupsi agar tidak terjadi lagi tindak pidana korupsi di Semarang. Pemahaman soal pencegahan korupsi, kata dia, memang masih kurang.

"Ada dua golongan oknum ASN (dulu PNS) yang selama ini tercatat dalam kasus korupsi. Pertama, golongan yang tidak tahu dan kedua golongan yang tidak mau tahu,” kata Hendrar, saat membuka Monitoring dan Evaluasi Tim Pemberantasan Korupsi Terintegrasi Periode 1, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (22/8/2017).

Baca: Warga Semarang Kian Bahagia

Menurut Hendrar, aparatur sipil negara yang tidak tahu soal korupsi kemungkinan besar dapat disadarkan melalui upaya pencegahan.

Sementara, golongan kedua yang tidak mau tahu tetap sulit disadarkan. Golongan kedua inilah yang kerap terlibat dalam kegiatan korupsi. Namun, jumlah golongan kedua terus menurun sejak adanya operasi tangkap tangan KPK dan pembentukan Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli).

Hendrar mengatakan jumlah aparatur sipil negara yang tidak paham potensi korupsi sangat besar. Sehingga, potensi melakukan praktik korupsi lebih banyak.

Golongan aparatur sipil negara yang tidak tahu kemudian melahirkan golongan baru yaitu golongan tidak mau.

"Kelompok aparatur sipil negara inilah yang menghambat pembangunan karena tidak mau melakukan pekerjaan karena takut korupsi,” ujarnya.

KPK mesti didukung

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan, upaya pencegahan korupsi di tingkat pemerintah daerah merupakan langkah penting mengurangi tindak pidana korupsi. Menurut dia, korupsi tidak akan habis tuntas jika yang terlibat aktif hanya KPK.

Tren korupsi di Indonesia tiap tahun mencapai 7 ribu hingga 8 ribu kasus. KPK hanya dapat menangani sekitar 100 kasus setiap tahun. "Ini PR berat jika yang menangani hanya KPK, sampai kapanpun tak akan selesai," katanya.

Upaya pencegahan di daerah misalnya dapat dilakukan dengan perbaikan proses pengadaan atau lelang barang dan jasa serta perijinan dan pengawalan penggunaan dana desa.

Selain itu, pemerintah daerah bisa memperkuat peran inspektorat sebagai pengawas internal. Upaya pencegahan yang konkret juga dilakukan dengan membangun jaringan whistleblower di setiap pemerintah daerah.

"Jika terintegrasi dengan KPK, keberadaan whistleblower di 500 pemerintah daerah se-Indonesia akan semakin baik," katanya.

Sebelumnya, Kota Semarang telah menggandeng Pusat Telaah dan Informasi Regional (PATTIRO) Semarang dan Tranparansi Internasional Indonesia (TI Indonesia) untuk menerapkan sistem integrasi lokal pemberantasan korupsi. Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan pada Kamis (16/3/2017) lalu.

Transparan

Selain program monitoring dan evaluasi, Pemerintah Kota Semarang juga menyasar dunia bisnis. Oleh karena itu, Untuk itu, Semarang menggelar Workshop Bisnis Berintegritas yang bertema “Peran Pemerintah Kota Semarang dan Swasta Dalam Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi.”

Workshop Bisnis Berintregitas merujuk dari catatan KPK bahwa sektor swasta menempati peringkat pertama keterlibatan dalam kasus korupsi yang ditangani selama 2004-2016. 

Pemerintah Kota Semarang berupaya menerapkan transparansi di semua bidang kerja. Di antaranya dalam pengadaan barang dan jasa. Saat ini, pengadaan barang dan jasa telah menggunakan mekanisme lelang pengadaan secara elektronik.

Transparansi juga diterapkan dalam keterbukaan informasi, pengelolaan pengaduan, dan pelayanan terpadu satu pintu.

Berkat transparansi itu, indeks persepsi korupsi Kota Semarang terus menurun. Pada 2010, Kota Semarang berada di peringkat 25 dari 50 kota besar yang disurvei. Sedangkan, pada 2015, Kota Semarang berada di peringkat 3 dari 11 kota besar yang disurvei. (KONTRIBUTOR SEMARANG/ NAZAR NURDIN)

EditorKurniasih Budi
Terkini Lainnya
Semarang Berhasil Tangani Stunting, Wali Kota Ita: Karena Implementasikan Buku Resep Masakan Ibu Megawati
Semarang Berhasil Tangani Stunting, Wali Kota Ita: Karena Implementasikan Buku Resep Masakan Ibu Megawati
semarang
Stunting di Kota Semarang Turun Jadi 10,9 Persen, BKKBN Apresiasi Kinerja Walkot Ita
Stunting di Kota Semarang Turun Jadi 10,9 Persen, BKKBN Apresiasi Kinerja Walkot Ita
semarang
Wali Kota Ita Sebut Revitalisasi Kota Lama Semarang Tak Berhenti pada Perbaikan Bangunan
Wali Kota Ita Sebut Revitalisasi Kota Lama Semarang Tak Berhenti pada Perbaikan Bangunan
semarang
Tangani Stunting, Walkot Ita Sebut Pemkot Semarang Akan Bangun Daycare
Tangani Stunting, Walkot Ita Sebut Pemkot Semarang Akan Bangun Daycare
semarang
Menteri ATR/BPN Sebut Program PTSL Kota Semarang Terbaik di Indonesia, Walkot Ita Beberkan Rahasianya
Menteri ATR/BPN Sebut Program PTSL Kota Semarang Terbaik di Indonesia, Walkot Ita Beberkan Rahasianya
semarang
Pemkot Semarang dan KPK Ingatkan OPD untuk Kelola PAD secara Tepat dan Maksimal
Pemkot Semarang dan KPK Ingatkan OPD untuk Kelola PAD secara Tepat dan Maksimal
semarang
Respons Banjir Dinar Indah, Walkot Semarang Rencanakan Penghijauan dan Relokasi Permukiman
Respons Banjir Dinar Indah, Walkot Semarang Rencanakan Penghijauan dan Relokasi Permukiman
semarang
Senin Besok, Mbak Ita Akan Resmi Dilantik Ganjar Jadi Wali Kota Semarang
Senin Besok, Mbak Ita Akan Resmi Dilantik Ganjar Jadi Wali Kota Semarang
semarang
Pemkot Semarang Luncurkan BUMP, Plt Walkot Ita Harap Kesejahteraan Petani Meningkat
Pemkot Semarang Luncurkan BUMP, Plt Walkot Ita Harap Kesejahteraan Petani Meningkat
semarang
Tanggapi Keluhan Masyarakat, Pemkot Semarang dan BBWS Tangani Timbunan Sampah di Kampung Nelayan Tambakrejo
Tanggapi Keluhan Masyarakat, Pemkot Semarang dan BBWS Tangani Timbunan Sampah di Kampung Nelayan Tambakrejo
semarang
LKPP Gandeng Telkom Gagas Platform Baru Pengadaan Barang/Jasa
LKPP Gandeng Telkom Gagas Platform Baru Pengadaan Barang/Jasa
semarang
Plt Walkot Semarang Optimistis Capai Target Nol Kasus Stunting pada 2023
Plt Walkot Semarang Optimistis Capai Target Nol Kasus Stunting pada 2023
semarang
Terima Bantuan untuk Korban Banjir, Plt Wali Kota Semarang: Alhamdulillah Banyak Masyarakat Peduli
Terima Bantuan untuk Korban Banjir, Plt Wali Kota Semarang: Alhamdulillah Banyak Masyarakat Peduli
semarang
Kali Semarang Akan Direstorasi Guna Perbaiki Penataan Kawasan Pecinan
Kali Semarang Akan Direstorasi Guna Perbaiki Penataan Kawasan Pecinan
semarang
Pemkot Semarang bersama DP2K Bahas Refleksi 2022 dan Prioritas Pembangunan Kota 2023
Pemkot Semarang bersama DP2K Bahas Refleksi 2022 dan Prioritas Pembangunan Kota 2023
semarang