KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur Kota Semarang sepanjang malam menyebabkan genangan air di beberapa ruas jalan di Kecamatan Genuk baru-baru ini.
Merespons kondisi tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mengerahkan dua unit mobil pompa darurat untuk mempercepat penyedotan air.
Langkah itu dilakukan guna mengurangi dampak dari tiga pompa utama yang mengalami gangguan operasional akibat kendala teknis pada sistem milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
Wali Kota (Walkot) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan, pihaknya tetap berupaya maksimal agar air segera surut dan masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan normal.
Berdasarkan laporan terbaru, titik-titik terdampak genangan dengan ketinggian bervariasi, antara lain Jalan Padiraya dengan genangan setinggi 30 centimeter (cm) dan Jalan Ngablak dengan ketinggian genangan 30 cm.
Kemudian, Jalan Zainudin dengan genangan setinggi 20 cm, Jalan Dongbiru Ujung Barat dengan genangan setinggi 20 cm serta Jalan Padi Utara, Gebangsari dengan genangan setinggi 20 cm.
Baca juga: Peringatan Gelombang Tinggi dan Karamnya Perahu Nelayan di Pesisir Semarang
"Kami memahami bahwa kondisi genangan ini menyulitkan warga. Oleh karena itu, kami terus berkoordinasi dengan BBWS – Kementerian Pekerjaan Umum (PU),” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (30/1/2025).
Sebab, kedua lembaga tersebut kewenangan atas Kali Tenggang dan Kali Sringin sehingga pompa-pompa utama di lokasi tersebut dapat bekerja secara optimal.
Walkot yang akrab disapa Mbak Ita tersebut mengatakan, pihaknya telah mengerahkan tambahan pompa mobile agar genangan dapat segera teratasi.
Meski terdapat genangan, mobilitas masyarakat masih aman terkendali. Kendaraan masih dapat melintas dengan kecepatan terbatas di jalur-jalur terdampak.
Selain itu, tim di lapangan juga melaporkan bahwa saat ini pompa Tenggang beroperasi dengan tiga unit pompa utama, ditambah dua unit pompa floating untuk mempercepat pembuangan air.
Baca juga: Strategi Ketahanan Iklim Kota Semarang di Bawah Kepemimpinan Mbak Ita
Kemudian, pompa Sringin beroperasi penuh dengan lima unit pompa aktif untuk menangani aliran air di wilayah terdampak.
Dua mobile pump juga sedang dalam proses mobilisasi ke Terboyo guna mempercepat proses penyedotan genangan di area tersebut.
Selain menggulirkan langkah darurat, Pemkot Semarang juga menyiapkan solusi jangka panjang guna mengatasi permasalahan genangan di kota.
Solusi itu, yakni peningkatan kapasitas pompa air di wilayah rawan banjir, normalisasi sungai dan perbaikan saluran drainase untuk memperlancar aliran air, pembangunan kolam retensi sebagai tempat penampungan sementara air hujan, serta penguatan koordinasi dengan BBWS dan instansi terkait untuk pengelolaan air yang lebih optimal.
Mbak Ita menegaskan, Pemkot Semarang berkomitmen terus memberikan solusi cepat, tanggap, dan berkelanjutan guna menciptakan kota yang lebih aman dan nyaman bagi seluruh warganya.
Baca juga: Rehabilitasi Jembatan Semarang Indah Rampung, Diharapkan Bisa Mudahkan Masyarakat
Lebih lanjut, Mbak Ita mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga lingkungan untuk mengantisipasi potensi hujan susulan dan mencegah genangan berulang.
Dia memaparkan lima langkah yang dapat dilakukan bersama. Pertama, tidak membuang sampah ke sungai dan saluran air, karena penyumbatan drainase menjadi salah satu penyebab utama genangan.
Kedua, melakukan kerja bakti lingkungan, terutama membersihkan saluran air di sekitar tempat tinggal.
Ketiga, melaporkan hambatan pada sistem drainase melalui kanal aduan resmi agar dapat segera ditindaklanjuti.
Keempat, berhati-hati saat berkendara di kawasan terdampak genangan dan mengikuti arahan petugas di lapangan.
Kelima, meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi banjir rob, terutama bagi warga di wilayah pesisir dan daerah rawan genangan.
Baca juga: Pohon Tumbang di 10 Titik Kota Semarang, Warga Diimbau Waspada
Mbak Ita berharap, upaya-upaya tersebut segera membuahkan hasil dan air cepat surut.
Dia pun mengajak masyarakat tetap tenang dan bersabar karena semua tim telah bekerja maksimal di lapangan.
“Mari kita jaga Kota Semarang bersama-sama agar semakin tangguh menghadapi tantangan cuaca ekstrem," tambah Mbak Ita.