KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mendapatkan apresiasi dalam bidang penanganan stunting dari Sekretaris Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Sesmenduk) Budi Setiyono.
Bahkan, Rumah Singgah dan Daycare Rumah Penanganan Stunting Lintas Sektor bagi Baduta (Pelita) diharapkan bisa menjadi role model nasional.
"Kami mengapresiasi inisiatif dari Pemkot Semarang dengan mendirikan daycare komprehensif yang bisa menjadi percontohan bagi kabupaten/kota di Indonesia," ungkapnya.
Dia mengatakan itu saat melakukan kunjungan kerja bersama Wali Kota (Walkot) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu di Rumah Singgah dan Daycare Rumah Pelita di Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, Jumat (24/1/2025).
Budi juga memuji langkah Pemkot Semarang yang berhasil mengajak berbagai komponen masyarakat bersama-sama bersinergi mengatasi persoalan, khususnya stunting.
Baca juga: Banjir Semarang dan Langkah Agustina Wilujeng untuk Menanganinya...
"Daycare yang diinisiasi Pemkot Semarang merupakan satu upaya yang holistik mulai dari preventif hingga kuratif," imbuhnya dalam siaran pers.
Sementara itu, Hevearita atau akrab disapa Mbak Ita berharap, kunjungan itu akan menginisiasi dan mendorong kabupaten/kota lainnya untuk mengembangkan penerapan Rumah Pelita Kota Semarang.
"Karena memang Rumah Singgah dan Rumah Pelita ini, kan, yang pertama di Indonesia. Tentu kami berharap bisa dikembangkan di wilayah-wilayah yang lain," katanya.
Dalam kunjungan tersebut, Budi dan Mbak Ita terlihat asyik bercengkerama bersama anak-anak yang dititipkan di daycare tersebut.
"Beliau (Budi Setiyono) tadi mirsani (melihat-lihat) dan mengatakan jika daycare Rumah Pelita bisa menjadi role model atau contoh bagi daerah-daerah lain di Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Konsep Unik Pasar Imlek Semawis Semarang, Wajibkan Pengunjung Pakai Kebaya dan Sarung
Sebagai informasi, Rumah Pelita Kota Semarang diresmikan sejak 21 Februari 2023 dan menjadi terobosan Pemkot Semarang dalam penanganan stunting dari hulu ke hilir.
Rumah Pelita berfokus pada perbaikan status gizi balita melalui penerapan pola asuh yang baik dan pemenuhan kebutuhan gizi harian anak sehingga dapat tercapai peningkatan berat dan tinggi badan anak secara optimal.
Selain penanganan para baduta dengan stunting, Rumah Pelita juga menyelenggarakan program Kelas Ibu Hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) sebagai upaya pencegahan kelahiran anak dengan stunting.
Dalam melaksanakan peran pengasuhan, pendidikan, perawatan dan perlindungan selama orang tua bekerja, Rumah Pelita bekerja sama dengan banyak tenaga ahli mulai dari dokter anak, pengasuh, psikolog, hingga juru masak.
Baca juga: Ketika Jalanan Kota Semarang Kini Mulai Bebas Kabel di Udara...y