KOMPAS.com — Di tengah hujan lebat yang mengguyur Kota Semarang sejak pagi, tampak ratusan pemuda dari berbagai organisasi kepemudaan dan komunitas dengan penuh semangat mengukuti kegiatan Sarasehan Pemuda bertema “Co-Creation Semarang: Challenge Pemuda".
Diselenggaarkan di Hall Balaikota Semarang, Selasa (28/10/2025), kegiatan ini diselenggarakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang berkolaborasi dengan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Semarang.
Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB itu menjadi ruang pertemuan yang hangat dan reflektif bagi pemuda-pemudi Kota Semarang untuk berbagi ide, harapan, dan komitmen dalam membangun kota.
Kegiatan dibuka dengan pembacaan “Surat Cinta dari Pemuda untuk Wali Kota Semarang”, sebuah pesan simbolik yang mewakili suara generasi muda tentang pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan pemuda.
Baca juga: Di Tengah Guyuran Hujan, DPU Kota Semarang Bersihkan Saluran Drainase di Berbagai Titik
Dalam surat tersebut tersirat ajakan agar ruang partisipasi anak muda semakin terbuka lebar, terutama dalam proses pembangunan dan kebijakan publik.
Suasana hangat terasa ketika perwakilan pemuda membacakan surat dengan nada tulus dan reflektif, menandai awal dari diskusi yang lebih mendalam tentang peran pemuda di masa kini.
Usai pembacaan surat, kegiatan dilanjutkan dengan forum santai yang dihadiri berbagai Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) dan komunitas di Kota Semarang.
Hadir dalam forum tersebut perwakilan dari Fatayat Nahdlatul Ulama (NU), Angkatan Muda Ka'bah, Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Pemuda Katolik, Srikandi Pemuda Pancasila, Relawan Perjuangan Demokrasi (Repem), serta Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kota Semarang.
Acara tersebut sekaligus menjadi wadah silaturahmi, refleksi, sekaligus konsolidasi semangat kebangsaan di kalangan generasi muda. Hadir dalam kegiatan tersebut komunitas muda, Generasi Berencana (GenRe) Kota Semarang, Forum Komunikasi Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), Denok Kenang Kota Semarang, serta Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Kota Semarang.
Dalam suasana akrab, para peserta saling berbagi pandangan dan gagasan tentang arah gerak pemuda ke depan.
Baca juga: Ribuan Warga Tumpah di Jalan Pemuda Semarang, Rela Menunggu Berjam-jam demi Acara Dugderan
Banyak ide segar pun lahir, mulai dari penguatan ekosistem kolaborasi lintas organisasi, pemberdayaan ekonomi kreatif berbasis komunitas, hingga pentingnya menjaga nilai gotong royong di era digital.
Dalam sambutannya, Ketua DPD KNPI Kota Semarang, Yohana Citra Mahardika menyampaikan bahwa momentum Hari Sumpah Pemuda harus menjadi pengingat bagi seluruh anak muda untuk terus berkolaborasi dan berkontribusi nyata bagi kemajuan daerah.
“Hari Sumpah Pemuda bukan sekadar momentum historis, tetapi pengingat bagi kita semua bahwa persatuan dan kolaborasi adalah kunci kemajuan bangsa. Dari Semarang, kita buktikan bahwa pemuda mampu berinovasi, bergerak, dan memberi dampak nyata bagi masyarakat.” ujar Ketua DPD KNPI Kota Semarang.
Melalui sarasehan ini, peserta diajak untuk berdiskusi dan bertukar gagasan mengenai peran strategis pemuda di era digital, tantangan kepemimpinan masa kini, hingga upaya menjaga nilai-nilai persatuan di tengah keberagaman.
Kegiatan berlangsung hangat dan penuh inspirasi, ditandai dengan berbagai sesi dialog, penampilan kreatif, serta deklarasi komitmen bersama untuk terus memperkuat sinergi antarorganisasi kepemudaan di Kota Semarang.
Baca juga: Rayakan Sumpah Pemuda, Wakil Menteri Kehutanan Ajak Anak Muda Jaga Mangrove
Sebagai penutup acara, Ketua DPD KNPI Kota Semarang menyampaikan Pernyataan Sikap Pemuda Kota Semarang. Citra menegaskan bahwa pemuda hari ini harus berani bersatu dan siap menghadirkan dampak nyata di masyarakat.
“Persatuan pemuda adalah modal utama pembangunan kota. Kita harus siap berkolaborasi, berinovasi, dan berkontribusi sesuai kemampuan masing-masing. Pemuda Semarang bukan hanya pengamat, tapi pelaku perubahan yang berdampak,” tegas Citra.
Dalam Pernyataan Sikap Pemuda Kota Semarang yang dibacakan, terdapat lima poin utama komitmen pemuda:
1. Persatuan adalah modal utama pembangunan kota.
2. Siap berkolaborasi dan menghadirkan inovasi.
3. Kontribusi berbasis kompetensi.
4. Menghidupkan kembali semangat gotong royong.
5. Pemuda sebagai agen perubahan berdampak.
6. Usai pembacaan, seluruh peserta berdiri dan bersama-sama menyerukan yel-yel penuh semangat: “Semarang Bersatu, Semarang Semakin Hebat! Pemuda Bergerak!”