Resmikan Tempat Fisioterapi, Wali Kota Hendi Motivasi Penderita Cerebral Palsy

Kompas.com - 08/03/2021, 12:24 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Hendrar Prihadi (kiri), Walikota Semarang menjabat tangan salah seorang anak penyandang difabel (tengah). Hendi meresmikan tempat fisioterapi di di Rumah Difabel Semar Cakep dan memberikan motivasi bagi orang tua dan anak penyandang disabilitas.Dok. Humas Pemkot Semarang Hendrar Prihadi (kiri), Walikota Semarang menjabat tangan salah seorang anak penyandang difabel (tengah). Hendi meresmikan tempat fisioterapi di di Rumah Difabel Semar Cakep dan memberikan motivasi bagi orang tua dan anak penyandang disabilitas.

KOMPAS.com – Wali Kota (Walkot) Semarang Hendrar Prihadi memotivasi para orangtua yang anaknya menderita  cerebral palsy untuk tetap semangat menjalani terapi dan pengobatan.

"Ibu-ibu dan putera-puterinya harus tetap semangat. Mudah-mudahan putra dan putri panjenengan menjadi generasi yang mandiri dan sehat selalu,” tutur walkot yang akrab disapa Hendi dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Senin (8/3/2021).

Hal tersebut Hendi sampaikan saat meresmikan tempat fisioterapi di Rumah Difabel Semar Cakep, Kecamatan Semarang Barat, beberapa hari yang lalu.

Selain meresmikan, Walkot Hendi juga memberikan bantuan sejumlah peralatan untuk membantu anak penderita cerebral palsy.

Peralatan tersebut antara lain berupa standing frame, walker, dan bola bobath.

Baca juga: Tak Punya Ongkos ke RS, Bocah Lumpuh Otak Dibiarkan Tergolek di Rumah

Tidak hanya memberikan bantuan peralatan bagi anak cerebral palsy, sebelumnya Hendi  memberikan pula kursi roda bagi penyandang disabilitas.

Pegiat Paguyuban Semar Cakap, Vita Maryunani menyambut baik peresmian ruang fisioterapi di Rumah Difabel Semar Cakep ini.

Vita mengaku terharu dan sangat berterima kasih atas kepedulian Hendi pada anak-anak penyandang disabilitas.

“Alat-alat terapi ini merupakan alat yang diidamkan anak-anak penderita cerebral palsy,” terang Vita.

Baca juga: Kembali Dilantik Jadi Wali Kota Semarang, Hendi Paparkan Program Jangka Pendek

Sebagai informasi, di Rumah Difabel Semar Cakep terdapat 85 anak penyandang cerebral palsy.

Peresmian ruang fisioterapis itu disambut positif para orangtua. Pasalnya selama masa pandemi, mereka merasa enggan untuk membawa anaknya rutin terapi di rumah sakit  karena takut terpapar virus Covid-19.

Seperti dilansir dari situs resmi Center for Disease Control and Prevention ( CDC), cerebral palsy atau lumpuh otak adalah gangguan motorik paling umum yang diderita anak-anak.

Cerebral artinya berhubungan dengan otak. Sementara itu palsy, artinya kelemahan atau masalah penggunaan otot.

Cerebral palsy disebabkan oleh perkembangan otak yang tidak normal atau kerusakan pada perkembangan otak yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengontrol ototnya.

Seseorang yang menderita cerebral palsy akan mengalami kesulitan dalam bergerak, menjaga keseimbangan dan postur tubuh.

Baca juga: Kunjungi Paguyuban Penyandang Disabilitas, Hendi Berikan Kursi Roda yang Pernah Dipakainya

Terkini Lainnya
Di Bawah Guyuran Hujan, Wali kota Semarang Agustina Lantik 2.324 PPPK dan 4 Pejabat Fungsional
Di Bawah Guyuran Hujan, Wali kota Semarang Agustina Lantik 2.324 PPPK dan 4 Pejabat Fungsional
Semarang
Apresiasi Pegiat Pendidikan Nonformal, Wali Kota Semarang Salurkan Bisyaroh kepada 6.572 Penerima
Apresiasi Pegiat Pendidikan Nonformal, Wali Kota Semarang Salurkan Bisyaroh kepada 6.572 Penerima
Semarang
Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok dan Arus Mudik Lancar, Walkot Semarang Tinjau Sejumlah Titik
Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok dan Arus Mudik Lancar, Walkot Semarang Tinjau Sejumlah Titik
Semarang
Sesuai Janji Kampanye, Dana Operasional Rp 25 Juta untuk RT di Kota Semarang Dicairkan Juli 2025
Sesuai Janji Kampanye, Dana Operasional Rp 25 Juta untuk RT di Kota Semarang Dicairkan Juli 2025
Semarang
Antisipasi Longsor saat Libur Lebaran, Pemkot Semarang Instruksikan Lurah Tingkatkan Kewaspadaan
Antisipasi Longsor saat Libur Lebaran, Pemkot Semarang Instruksikan Lurah Tingkatkan Kewaspadaan
Semarang
Walkot Semarang Tegaskan Alokasi APBD di Kecamatan Tak Disunat, tapi Dialihkan untuk Hal Lebih Penting
Walkot Semarang Tegaskan Alokasi APBD di Kecamatan Tak Disunat, tapi Dialihkan untuk Hal Lebih Penting
Semarang
Pemkot Semarang Alihkan Anggaran untuk Beasiswa, Walkot Agustina: Pendidikan Harus Merata
Pemkot Semarang Alihkan Anggaran untuk Beasiswa, Walkot Agustina: Pendidikan Harus Merata
Semarang
Semarang Inklusif Kian Nyata, BRT Trans Semarang Tambah Fasilitas Disabilitas
Semarang Inklusif Kian Nyata, BRT Trans Semarang Tambah Fasilitas Disabilitas
Semarang
Kota Semarang Raih Penghargaan dari Setara Institute, Walkot Agustina: Jadi Penyemangat Wujudkan Kota Inklusif
Kota Semarang Raih Penghargaan dari Setara Institute, Walkot Agustina: Jadi Penyemangat Wujudkan Kota Inklusif
Semarang
Peduli Hak Penyandang Disabilitas, Pemkot Semarang Mulai Pembangunan Rumah Inspirasi
Peduli Hak Penyandang Disabilitas, Pemkot Semarang Mulai Pembangunan Rumah Inspirasi
Semarang
Walkot Semarang Bebaskan Retribusi Ruang Publik, Warga Bisa Gunakan Kantor Kecamatan dan Kelurahan Gratis
Walkot Semarang Bebaskan Retribusi Ruang Publik, Warga Bisa Gunakan Kantor Kecamatan dan Kelurahan Gratis
Semarang
Walkot Semarang Agustina Segera Cairkan Bantuan Rp 25 Juta per RT dan Dana PKK
Walkot Semarang Agustina Segera Cairkan Bantuan Rp 25 Juta per RT dan Dana PKK
Semarang
Cek Kondisi Banjir Genuk, Walkot Agustina: Penanganan Banjir Akan Jadi Prioritas Nomor Satu
Cek Kondisi Banjir Genuk, Walkot Agustina: Penanganan Banjir Akan Jadi Prioritas Nomor Satu
Semarang
Jelang Idul Fitri, Walkot Semarang Agustina Jamin Stok Pangan Cukup dan Harga Stabil
Jelang Idul Fitri, Walkot Semarang Agustina Jamin Stok Pangan Cukup dan Harga Stabil
Semarang
100 Hari Kerja, Wali Kota Semarang Agustina Gandeng Sekolah Swasta Berikan Beasiswa di SPMB 2025
100 Hari Kerja, Wali Kota Semarang Agustina Gandeng Sekolah Swasta Berikan Beasiswa di SPMB 2025
Semarang
Bagikan artikel ini melalui
Oke