KOMPAS.com - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menanggapi isu kenaikan harga bahan makanan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Menurutnya, pemerintah telah melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga bahan makanan.
“Jika kemarin ada seorang ibu komplain kok harga bawang putih naik? Dari Dinas Perdagangan telah melakukan dropping 40 ton bawang putih untuk menstabilkan harga,” terang dia di Semarang dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (21/5/2019).
Menurut Wali Kota yang biasa disapa Hendi ini, jika masyarakat 'terprovokasi" dan bersedia membeli dengan harga yang ditawarkan penjual, maka akan membuat harga tidak kunjung stabil.
Baca juga: Jelang Lebaran, Wali Kota Hendi Pastikan Stok Daging di Semarang Cukup
Dia menjelaskan, situasi ini sama halnya dengan teori ekonomi terkait permintaan dan penawaran.
"Jika harga yang ditawarkan para penjual tidak ada yang meminta, maka agar barang dagangannya laku, penjual akan menurunkan harga,” ujarnya ketika menghadiri acara tarawih keliling, Senin (20/5/2019).
Pada acara itu, Hendi beserta jajarannya menyambangi Masjid Al-Mu’tashim, Kecamatan Banyumanik, Semarang untuk melaksanakan sholat tarawih bersama warga setempat. Hendi juga menyerahkan dana bantuan masjid, alat sholat, dan Al Quran kepada takmir masjid.
Menurutnya, bulan Ramadhan merupakan momen yang paling membahagiakan bagi umat muslim. Salah satunya karena Allah SWT akan melipatgandakan pahala dari semua aktivitas positif yang dilakukan.
Baca juga: Saat Sidak, Wali Kota Hendi Temukan Hati Sapi Terkontaminasi Cacing Hati
Untuk itu, Hendi mengajak umat muslim di Kota Semarang untuk senantiasa berbuat baik terhadap sesama dan mengurangi hal-hal yang dapat menyinggung atau menyakiti orang lain. Terlebih ditengah pesta demokrasi seperti saat ini.
"Banyak di antara kita yang kemudian putus silaturrahmi karena perbedaan pilihan. Bahkan di media sosial tidak saling menghormati, tidak saling kenal seolah-olah bukan satu sedulur bangsa Indonesia,” ujarnya.
Hendi pun menganggap Ramadhan adalah momentum yang pas untuk bersatu kembali sebagai satu bangsa Indonesia dan warga Kota Semarang.