KOMPAS.com - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi melakukan inspeksi mendadak ( sidak) pasokan daging sapi di Kota Semarang.
Terdapat dua titik yang ia didatangi, yakni Klinik Hewan Pemerintah Kota Semarang dan Rumah Pemotongan Hewan Kota Semarang di Penggaron.
Dalam sidak tersebut Wali Kota yang biasa disapa Hendi ini berhasil menghentikan peredaran hati sapi yang didalamnya terdapat cacing hati.
"Tadi ada satu mobil yang bawa hati sapi ada cacingnya. Kami ambil supaya tidak dijual bebas," terang Hendi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu, (19/5/2019).
Dia menjelaskan, tujuan dilakukannya sidak adalah untuk mengantisipasi peredaran sapi gelonggongan di Kota Semarang. Untuk itu, Hendi bersama timnya melakukan pengecekan terhadap setiap mobil pembawa daging sapi.
"Semua kadar air masih di bawah 80. Kalau sampai ada yang lebih dari 80 akan langsung diberhentikan," ucapnya.
Sidak itu dilakukan Hendi untuk memastikan kualitas daging sapi tetap baik dan stoknya tercukupi. Sebab, kebutuhan daging sapi di Kota Semarang cukup tinggi.
Data dari Dinas Pertanian Kota Semarang mengungkapkan, rata-rata kebutuhan daging mencapai 10-11 ton per hari. Angka itu kemudian meningkat sebanyak 200-400 persen ketika mendekati Idul Fitri.
Terkait harga daging sapi, Hendi meyakinkan jika ia terus memantau agar tidak berdampak pada inflasi di Kota Semarang.
"Untuk harganya juga kami kroscek. Tidak ada lonjakan harga jelang lebaran. Masih aman antara Rp 110.000 - Rp 115.000," imbuhnya.
Sahur bersama ojek online
Setelah sidak, Minggu (20/5/2019) dini hari, Hendi menyempatkan waktunya untuk bersantap sahur bersama pengemudi ojek online di Kota Semarang.
Acara sahur bersama itu diselenggarakan oleh salah satu penyedia jasa transportasi online. Sekitar 300 pengemudi ojek berkumpul di salah satu rumah makan di Jl. Achmad Yani, Semarang sejak pukul 02.00 WIB.
Hendi, yang mengenakan jaket seragam ojek online itu, datang sedikit terlambat. Walau begitu, dia tetap mendapat sambutan meriah dari para pengemudi ojek yang sudah terlebih dahulu datang.