KOMPAS.com - Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan bahwa Kabupaten Wonogiri bisa menuntaskan permasalahan rumah tidak layak huni (RTLH) pada 2024.
Hal itu ia sampaikan dalam acara Sosialisasi dan Penyerahan Secara Simbolis Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Kabupaten Wonogiri Tahun Anggaran 2024, di Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Jawa Tengah, Selasa (26/11/2024).
Optimisme tersebut hadir lantaran pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, pemerintah desa, lembaga keuangan dan perbankan, swasta, serta lembaga lembaga sosial turut berpartisipasi dalam penanganan RTLH di Kabupaten Wonogiri.
Bupati yang akrab disapa Jekek itu mengatakan bahwa dalam lima tahun terakhir, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri menuntaskan rehabilitasi 25.002 RTLH di Kabupaten Wonogiri.
Penuntasan rehabilitasi itu tak lepas dari komitmen Bupati Jekek yang menjadikan perbaikan RTLH sebagai program prioritasnya selama menjabat dua periode.
Jekek mengatakan, program prioritas tersebut berpengaruh besar dalam mengurangi RTLH.
“Hal ini bisa dilihat dari data perkembangan RTLH yang mendasarkan pada data verifikasi dan evaluasi pada 2019, yang awalnya berjumlah 25.002 unit pada 2019. Insyaallah pada 2024 ini bisa tertuntaskan,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (27/11/2024).
Baca juga: UDB dan UMS Kolaborasi Turunkan Angka Stunting Wonogiri lewat Program Kosabangsa
Kemudian, sisa RTLH yang belum tertangani pada akhir 2023 sebanyak 2.418 unit.
Jekek menyebutkan, pencapaian keberhasilan menuntaskan rehab 25.000-an unit RTLH merupakan buah dari hasil kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan.
Menurutnya, para pihak terkait memandang masalah RTLH merupakan permasalahan bersama.
Untuk itu, dibutuhkan kebersamaan pula membangun komitmen mengatasi melalui kolaborasi program yang ada di masing masing lembaga.
Berbagai lembaga terus berkontribusi pada 2024, yaitu pemerintah pusat sebesar 1.110 unit, Kementerian Sosial 20 unit, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui bantuan keuangan pemerintah desa mengalokasikan untuk 876 unit.
Kemudian, Pemkab Wonogiri mengalokasikan untuk 128 unit. Kontribusi lainya dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), Badan Amil Zakat (Baznas), dan Palang Merah Indonesia (PMI) sebanyak 82 unit.
“Total penanganan pada 2024 sebanyak 2.216 unit di luar penanganan dari dana desa yang juga telah teralokasikan,” kata Jekek.
Jekek meminta para penerima bantuan rehabilitas RTLH agar bantuan yang diterima dimanfaatkan maksimal untuk perbaikan rumah sehingga rumah dapat ditempati dengan aman, nyaman, dan sehat.
Selain itu, dia juga penerima rehabilitasi rumah atau yang selesai dibangun selalu dijaga, dirawat, dan ditingkatkan kondisinya.
Dengan demikian, rumah tersebut tidak hanya menjadi layak huni, tetapi juga menjadi lebih indah, estetik, dan nyaman.