KOMPAS.com – Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri menyiapkan program khusus dengan anggaran sebesar Rp 13 miliar untuk menurunkan angka stunting di wilayahnya hingga lima persen.
"Kami sudah menyiapkan program khusus dengan anggaran sebesar Rp 13 miliar pada 2024. Dengan program dan anggaran sebesar itu semestinya penanganan stunting bisa berjalan baik di Kabupaten Wonogiri," kata bupati yang akrab disapa Jekek itu dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (6/6/2024).
Pernyataan tersebut disampaikan Jekek dalam rapat koordinasi (rakor) bersama sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) dan kepala desa (kades) yang wilayahnya memiliki angka stunting tinggi.
Ia menjelaskan bahwa saat ini ada 41 desa di 14 kecamatan dengan angka stunting yang masih tinggi. Laporan terakhir menunjukkan bahwa angka stunting di desa-desa ini masih di atas 16 persen.
Baca juga: Intervensi Inklusif dan Berkelanjutan Tingkatkan Produktivitas Petani Rentan di Poso
Menanggapi kondisi tersebut, kata Jekek, Pemkab Wonogiri akan melakukan intervensi masif dengan strategi khusus untuk menurunkan angka stunting. Saat ini, angka stunting di Kabupaten Wonogiri naik dari 10 persen menjadi 10,9 persen.
"Kami sedang mengevaluasi dan mengkaji penyebab kenaikan angka stunting ini, karena seharusnya dengan intervensi yang sudah dilakukan, angkanya tidak naik," ucap Jekek.
Jekek menyebutkan empat kecamatan dengan angka stunting tinggi, yaitu Tirtomoyo, Baturetno, Manyaran, dan Karangtengah.
Di kecamatan-kecamatan tersebut, jumlah anak yang ditimbang di pos pelayanan terpadu (posyandu) sudah tinggi, mencapai 92 persen dari 45.000 anak.
Baca juga: Atasi Stunting, Dana Desa Perlu Dioptimalkan Pelatihan Kader Posyandu
"Jumlah anak yang ditimbang sudah hampir 100 persen, meningkat dari sebelumnya hanya 80 persen," kata Jekek.
Bupati Wonogiri dua periode itu menargetkan angka stunting di Kabupaten Wonogiri akan mencapai nol persen ke depannya. Untuk tahun ini, ia menargetkan penurunan angka stunting hingga empat sampai lima persen.
Jekek optimis target tersebut dapat dicapai karena Pemkab Wonogiri memiliki sumber daya manusia (SDM) yang baik, pengetahuan yang cukup, dan anggaran yang memadai.
"Kami sudah memiliki SDM yang baik untuk penanganan stunting. Aksinya dilakukan bersama, sinergi, dan terukur," ujarnya.
Baca juga: Danone Indonesia, Pemkab PPU dan Nasyiatul Aisyiyah Sinergi Atasi Stunting di Penajam Paser Utara
Untuk diketahui, dalam empat tahun terakhir Pemkab Wonogiri berhasil menurunkan angka stunting dari 13,08 persen pada 2020 menjadi 10,9 persen pada 2024.