KOMPAS.com – Pada upacara peringatan Hari Jadi ke-283 Kabupaten Wonogiri dan Hari Kebangkitan Nasional ( Harkitnas) ke-116, Bupati Wonogiri Joko Sutopo menekankan pentingnya penguasaan teknologi sebagai kunci untuk menyongsong visi Indonesia Emas 2045.
Hal tersebut disampaikan Joko Sutopo atau yang akrab disapa Jekek dalam amanatnya yang dibacakan oleh Wakil Bupati Wonogiri Setyo Sukarno di Alun-alun Giri Krida Bhakti, Senin (20/5/2024).
“Kekuatan penguasaan teknologi ditambah dengan bonus demografi generasi produktif yang mencapai 60 persen menjadi potensi besar menyongsong Indonesia Emas 2045. Dengan capaian itu, bangsa Indonesia akan menjadi kekuatan yang diperhitungkan pada tingkat internasional,” ujar Jekek melalui siaran persnya, Selasa (21/5/2024).
Oleh sebab itu, Jekek turut mengajak seluruh warga untuk saling berkolaborasi dalam memajukan Kabupaten Wonogiri. Hal tersebut sesuai dengan tema Hari Jadi ke-283 Kabupaten Wonogiri yaitu “Nyawiji Migunani”.
Baca juga: Pilkada Wonogiri 2024 Dipastikan Tidak Ada Calon Perseorangan
Ia mengatakan, semboyan tersebut memiliki arti menyatukan kekuatan lokal, memberi manfaat, serta menginspirasi dari satu proses berkelanjutan akan memberi dampak yang besar.
“Nyawiji migunani membuka ruang yang seluas-luasnya bagi setiap elemen untuk berkarya dan memberi manfaat,” tuturnya.
Jekek melanjutkan, hal itu berbeda dengan perjuangan yang dilakukan oleh para pendiri bangsa terdahulu. Sebab, di era baru ini masyarakat juga menemui tantangan dan peluang baru yang harus dihadapi dengan kreativitas.
Meskipun demikian, kata Jekek, generasi penerus harus senantiasa meneruskan apa yang telah diperjuangkan oleh para pendiri bangsa. Hal itu termasuk pada peran remaja untuk turut serta memberikan manfaat pada seluruh proses yang diperjuangkan.
Baca juga: Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana
“Untuk itu, momentum Harkitnas ke-116 dan Hari Jadi ke-283 Kabupaten Wonogiri, menjadi sangat relevan bagi semua untuk terus menumbuhkan dan menguatkan semangat untuk bangkit, memberi sumbangsih untuk daerah, bangsa, dan negara,” paparnya.
Selain itu, dirinya menyampaikan, upacara peringatan Harkitnas ini juga menjadi pengingat sekaligus kilas balik bagaimana Indonesia tumbuh menjadi bangsa yang besar dan sejahtera.
Sebagai contoh, kata dia, berdirinya Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908 yang mencatatkan bagaimana gerakan perjuangan bangsa Indonesia dalam bentuk organisasi untuk mewujudkan Republik Indonesia sebagai negara berdaulat.
Hal serupa juga terjadi pada Raden Mas Said yang merupakan salah satu tokoh utama dalam berdirinya Kabupaten Wonogiri.
Baca juga: Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan
“Di situ kami belajar bahwa tercapainya suatu tujuan dengan perubahan yang besar adalah hasil dari satu kerja kolektif yang didalamnya penuh perjuangan dan pengorbanan,” imbuhnya.
Jekek mengatakan, tumbuhnya Indonesia diawali dengan adanya niat untuk mengubah nasib dengan segala kekuatan dan potensi yang diikuti dengan semangat kebersamaan.
Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa melihat perjalanan sejarah di masa lalu adalah bentuk proses merefleksikan keteladanan serta membuka ruang imajinasi ke masa depan.
“Dengan demikian, semua dapat belajar bahwa rintangan tidak akan mematahkan semangat, justru menjadi motivasi untuk selalu melakukan perubahan menjadi semakin baik,” ujar Jekek.