KOMPAS.com - Bupati Wonogiri Joko Sutopo menyatakan bahwa perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-283 Kabupaten Wonogiri yang akan berlangsung bulan ini dilakukan secara sederhana. Keputusan ini didasari oleh berbagai pertimbangan.
“Saat ini, masyarakat Wonogiri baru saja selesai mengikuti Pemilu 2024. Tahapan Pemilu 2024 juga belum selesai (masih ada gugatan di Mahkamah Konstitusi). Untuk itu, perayaan kami gelar secara sederhana,” tutur Bupati yang akrab disapa Jekek tersebut dalam siaran pers Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri.
Jekek mengatakan, Pemkab Wonogiri tidak akan merayakan HUT Ke-283 Kabupaten Wonogiri secara besar-besaran, seperti menggelar konser musik. Hal itu bisa diartikan berbeda oleh sejumlah pihak. Terlebih, saat ini, tahapan Pilkada 2024 juga sudah mulai bergulir pada Mei 2024.
Jekek menuturkan, pasca-Pemilu 2024, Pemkab Wonogiri ingin melakukan pendinginan situasi. Dengan demikian, kekondusifan tetap terjaga selama masa Pemilu 2024 dan Pilkada 2024.
“Kami ingin tetap menjaga kekondusifan setelah Pemilu dan masa Pilkada 2024,” tutur Jekek.
Baca juga: Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri
Adapun anggaran yang biasanya digunakan perayaan akbar Hari Jadi Kabupaten Wonogiri akan digeser untuk program prioritas pembangunan kabupaten.
“Anggaran kami alihkan untuk pembangunan peningkatan infrastruktur jalan kabupaten, revitalisasi Lapangan Pringgodani, serta sejumlah program prioritas lain yang belum mencapai target,” jelas Jekek.
Pertimbangan lain, lanjut Jekek, saat ini, kondisi sosial ekonomi masyarakat Wonogiri yang mayoritas petani banyak terdampak El Nino. Hasil panen pertanian petani menjadi tidak optimal, bahkan sampai gagal panen karena terkena dampak El Nino.
“Untuk itu, dalam keadaan seperti ini, kurang pas kalau kami malah mengadakan kegiatan ramai-ramai untuk HUT,” jelas Jekek.
Baca juga: Bupati Jekek: Pembangunan Demokrasi di Wonogiri Berjalan Kondusif