KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri menerapkan rekayasa lalu lintas di delapan titik selama masa arus mudik dan balik Lebaran 2024.
Delapan titik tersebut di antaranya Simpang Selogiri, Simpang Nglampisan, Simpang Giriwono, Simpang Metro, Simpang Ponten, Simpang Gudang Seng, Simpang Pokoh, dan Simpang Baturetno.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengungkapkan, melalui rekayasa lalu lintas ini, mobilitas kendaraan yang datang maupun meninggalkan Kabupaten Wonogiri tidak mengalami kemacetan. Menurutnya, kemacetan kerap terjadi saat Lebaran terutama di perempatan lampu lalu lintas.
“Untuk itu, seluruh perempatan lampu merah yang berpotensi terjadi kemacetan dilakukan rekayasa sehingga kendaraan dipastikan tidak berhenti. Dengan demikian, kendaraan yang datang dan meninggalkan Kabupaten Wonogiri terus melaju ke daerah tujuan masing-masing,” ungkap Joko atau yang kerap disapa Jekek melalui siaran persnya, Selasa (16/4/2024).
Baca juga: Bupati Wonogiri Paparkan Capaian Prestasi dan Keberhasilan Pembangunan Tahun 2023
Jekek juga mengapresiasi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Dinas Perhubungan (Dishub), dan relawan yang turut berkontribusi dalam kelancaran arus mudik dan balik di Kabupaten Wonogiri.
“Kami sampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Polri, TNI, Dishub, dan relawan yang sudah bertugas membantu Pemkab Wonogiri sehingga arus mudik dan arus balik di Kabupaten Wonogiri berjalan lancar dan aman,” tuturnya.
Di samping rekayasa lalu lintas, kata Jekek, Pemkab Wonogiri juga menyiapkan beberapa sarana pendukung, seperti ambulans, posko pantau, serta petugas kesehatan. Hal ini bertujuan agar pemudik yang kelelahan ataupun sakit dapat segera mendapat pertolongan medis.
Jekek menyampaikan, mudik Lebaran merupakan salah satu rutinitas yang dilakukan oleh warga Kabupaten Wonogiri. Oleh karena itu, Pemkab Wonogiri berupaya agar pelaksanaan arus mudik maupun balik Lebaran dapat berjalan aman, lancar, dan nyaman.
Baca juga: 6 Wisata Wonogiri untuk Keluarga Saat Liburan Lebaran
“Wonogiri memiliki prosesi khusus terkait Lebaran karena berdasarkan data, lebih dari 30 persen masyarakat kami mudik. Untuk itu, kami selalu melakukan persiapan dengan melakukan penyekatan dan pengamanan di berbagai titik agar perayaan lebaran berjalan lancar dan aman,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dishub Kabupaten Wonogiri Waluyo menyatakan, para pemudik memberikan respons positif terhadap upaya rekayasa lalu lintas selama mudik Lebaran 2024. Pasalnya, selama masa mudik dan balik, arus lalu lintas di Kabupaten Wonogiri cenderung lancar.
“Justru respons positif dari masyarakat. Alhamdulillah semua titik simpul lancar semua. Jadi tidak ada kemacetan walaupun padat semua tetap bisa bergerak lancar,” kata Waluyo.
Waluyo mengungkapkan, berdasarkan hasil pemantauan petugas, titik pergerakan kendaraan di seluruh wilayah berjalan lancar. Kebijakan rekayasa lalu lintas tersebut terbukti membantu pemudik untuk masuk ataupun keluar wilayah Kabupaten Wonogiri.