KOMPAS.com - Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan, kegiatan operasional jual-beli tidak mungkin kembali dilangsungkan di Pasar Slogohimo setelah terbakar pada pekan lalu.
"Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri membangun pasar darurat tidak jauh dari pasar induk. Lokasinya ada di Lapangan Kelurahan Bulusari atau halaman depan pasar yang minggu lalu terbakar. Untuk kepastiannya, kami akan beraudiensi terlebih dahulu dengan para pedagang," kata pria yang akrab disapa Jekek itu melalui keterangan persnya, Selasa (3/10/2023).
Jekek mengaku bahwa pihaknya akan berdiskusi dengan para pedagang yang kiosnya terbakar mengenai teknis pembangunan pasar darurat. Pertemuan ini juga dimaksudkan untuk menghitung nilai kerusakan atau kerugian akibat kebakaran.
"Kami kumpulkan dulu pedagang pasar secepatnya. Kami bakal hitung dulu kira-kira nilai kerugiannya berapa, termasuk soal pembangunan pasar darurat,” kata Jekek.
Baca juga: Pasar Slogohimo Wonogiri Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik
Untuk menentukan lokasi pembangunan pasar darurat, Jekek mengatakan, Pemkab Wonogiri memerlukan kajian dan inventarisasi pedagang yang terdampak sebelum memastikan lokasi pasar darurat.
Pembangunan pasar darurat itu akan menggunakan anggaran belanja tidak terduga (BTT).
Jekek menjelaskan, setelah pasar darurat berdiri, Pemkab Wonogiri segera membangun gedung pasar baru di lokasi Pasar Slogohimo yang terbakar pekan lalu.
Hanya saja, pembangunan gedung pasar baru akan dilakukan pada 2024.
"Kalau tahun ini tidak bisa dilakukan karena semua anggaran sudah diposkan untuk kegiatan yang sudah direncanakan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)," kata Jekek.
Sebagai informasi, pembangunan Pasar Slogohimo memerlukan anggaran minimal Rp 15 miliar. Sumber dananya diupayakan berasal dari APBD Provinsi Jateng atau Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
"Peristiwa kebakaran Pasar Slogohimo menjadi pelajaran berharga bagi pedagang untuk merawat pasar. Terlebih, (kebakaran) terjadi karena korsleting listrik. Pedagang harus saling mengingatkan untuk memastikan pasar dalam keadaan aman. Misalnya, saat hendak meninggalkan pasar, kondisi listrik harus berada dalam kondisi netral semuanya," pesan Jekek.