KOMPAS.com - Bupati Wonogiri Joko Sutopo menyerukan kembali semangat bergotong royong untuk memerangi kemiskinan di Kabupaten Wonogiri.
“Mari kita serukan memerangi kemiskinan secara bersama-sama. Karena masalah sosial harus ditangani dengan gotong royong. Dan setiap orang harus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Siapapun wajib hukumnya mengentaskan kemiskinan,” kata pria yang akrab disapa Jekek itu dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (18/8/2023).
Pernyataan tersebut disampaikan Jekek usai menjadi Inspektur Upacara (Irup) peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia (RI) yang diikuti ratusan nelayan di perairan Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri, Jawa Tengah (Jateng), Kamis (17/8/2023).
Ia tak menampik jika pada usia ke-78 RI masih terdapat persoalan-persoalan sosial yang belum selesai tertangani seperti masalah kemiskinan.
Baca juga: Kemiskinan Ekstrem Diyakini Hilang pada 2024
“Untuk itu perlu kerja sama, gotong royong, dan berjuang mencapai kemerdekaan bagi semua warga” imbuh Jekek.
Ia mengungkapkan, kemerdekaan bangsa dan negara bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat sehingga tercipta guyub rukun dan stabilitas terjaga.
Oleh karena itu, Jekek meminta semua warga merefleksikan peringatan HUT ke-78 RI untuk berkontribusi mewujudkan kemerdekaan sesungguhnya, yaitu masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.
Setelah Indonesia merdeka, kata dia, setiap individu harus berkomitmen menjaga pluralisme, toleransi, dan kebhinekaan sebagai cara merawat kemerdekaan tanah air.
“Semua pihak wajib mengambil peran, tanggung jawab sesuai dengan porsi dan profesi masing-masing. Untuk itu, antar individu harus mempunyai sensitivitas tanggung jawab guna mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera,” jelas Jekek.
Baca juga: Saat Jokowi Sapa Masyarakat di Luar Istana, Sebelum Upacara Penurunan Bendera
Perlu diketahui, dalam upacara HUT ke-78 RI di Wonogiri terdapat 78 perahu yang digunakan ratusan nelayan dan kelompok masyarakat lainnya.
Selain nelayan dan masyarakat, upacara kemerdekaan juga diikuti oleh para pedagang, aparatur sipil negara (ASN), relawan, sejumlah pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), difabel, dan relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana).
Peringatan HUT ke-78 RI di perairan WGM Wonogiri dimulai pukul 07.00 Waktu Indonesia Barat (WIB). Jekek selaku inspektur upacara berdiri di podium terapung.
Sementara itu, semua peserta upacara berdiri di atas perahu masing-masing. Total peserta yang mengikuti upacara peringatan HUT ke-78 RI itu sekitar 400 orang.
Baca juga: Jadi Irup Upacara HUT RI, Wagub Yahya: Selama 5 Tahun, Pemprov Sumsel Telah Berikan Layanan Terbaik
Usai upacara, Jekek menaiki perahu berkeliling menyapa peserta upacara yang berdiri di atas perahu-perahu nelayan.
Berakhirnya upacara tersebut juga menampilkan atraksi sejumlah atlet paralayang atau terjun payung dengan membawa bendera merah putih yang diterbangkan dari Puncak Joglo, Desa Sendang, lalu turun di sekitar lokasi upacara.