KOMPAS.com – Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Wuryanto atau akrab disapa Bambang Pacul mengapresiasi kinerja Bupati Wonogiri Joko Sutopo ( Jekek) selama dua periode menjabat.
Pacul menyebut bupati yang karib disapa Jekek itu sebagai sosok berkelas karena mampu mereformasi birokrasi sehingga dapat menjadikan Kabupaten Wonogiri maju, mandiri, dan sejahtera.
“Bupati Wonogiri (Jekek) itu jempol. Keputusan politiknya jelas, kemudian didukung dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan birokrasinya. Birokrasi direformasi agar bisa mendukung keputusan politiknya. Itu baru sosok berkelas,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (30/5/2023).
Pacul mencontohkan, keputusan politik Jekek yang berhasil adalah program bantuan beasiswa bagi mahasiswa tidak mampu yang berprestasi.
Program itu menjadi salah satu upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Wonogiri.
Untuk diketahui, Jekek membuat program beasiswa bagi mahasiswa tidak mampu karena saat muda dia tidak mampu kuliah.
“Sejarah Pak Jekek sewaktu mudanya tidak bisa kuliah, kemudian dia ingin sekali kuliah tetapi tidak ada duit. Ketika jadi bupati, dia memikirkan agar orang-orang miskin dan pintar bisa sekolah dan kuliah,” ujarnya.
Pacul menyebutkan, keinginan tersebut diterapkan menjadi kebijakan politik berupa bantuan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dan didukung dengan APBD.
“Itu pakai APBD, bukan dengan kantongnya Pak Jekek. Makanya saya bilang Jekek jempol,” kata Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) tersebut.
Adapun Jekek menjalankan program Beasiswa Berprestasi sejak 2016 hingga sekarang. Pada 2016 program ini diberikan kepada 166 orang dengan anggaran sebesar Rp 1,9 miliar.
Baca juga: Jekek Ajak Masyarakat Teladani Perjuangan Raden Mas Said untuk Membangun Wonogiri
Pada 2017 program Beasiswa Berprestasi digelontorkan kepada 136 orang dengan anggaran Rp 1,6 miliar. Lalu, pada 2018 penerima beasiswa berjumlah 162 orang dengan anggaran Rp 1,9 miliar.
Sementara itu, program beasiswa mahasiswa berprestasi pada 2019 menyasar kepada 461 orang dengan total anggaran Rp 5,8 miliar.
Pada 2020 beasiswa diberikan kepada 600 orang dengan total nilai beasiswa Rp 7,2 miliar. Kemudian, pada 2021 beasiswa dihibahkan kepada 615 orang dengan jumlah anggaran Rp 7,3 miliar dan pada 2022 sebanyak 618 orang dengan total anggaran Rp 7,5 miliar.
Dalam satu tahun, penerima beasiswa mendapatkan uang tunai sebesar Rp 12 juta per orang. Total mahasiswa asal Kabupaten Wonogiri yang mendapat beasiswa dari Pemkab Wonogiri sebanyak 2.758 orang dengan anggaran sebesar Rp 33,5 miliar.
Selain program di bidang pendidikan, Jekek juga berupaya memperbaiki pembangunan sarana air bersih bagi warga di Kecamatan Paranggupito.
Baca juga: Jekek Sebut Ekonomi Wonogiri Tumbuh 5,63 Persen, Melebihi Jateng dan Nasional
Kebijakan itu menjadi contoh program Jekek yang memprioritaskan kebutuhan warga yang setiap tahun kesusahan akses air bersih.
Program pembangunan sarana air bersih itu dianggarkan melalui APBD dan selesai dikerjakan di Paranggupito. Saat ini warga di Paranggupito sudah bisa gratis menikmati sarana air bersih.
“Saya juga ikut terlibat mendorong program itu sehingga dari tidak ada air sekarang sudah bisa menggunakan air bersih. Itu kan kebijakan politik yang hebat,” kata Pacul.
Pacul menyebutkan, keputusan politik seorang pemimpin yang didukung APBD dan mampu menggerakan birokrasinya untuk melaksanakan keputusan itu patut menjadi contoh bagi daerah lain.
Dengan demikian, kata dia, visi dan misi seorang pemimpin mensejahterakan masyarakatnya dapat tercapai.
Baca juga: Putus Mata Rantai Kemiskinan, Bupati Jekek Berikan Beasiswa untuk 2.758 Mahasiswa Berprestasi