KOMPAS.com – Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan, perekonomian di wilayahnya pada 2022 tumbuh sebesar 5,63 persen dan inflasi 1,3 persen, melebihi pertumbuhan ekonomi Jateng dan nasional.
Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Wonogiri mengalami kemajuan yang pesat dalam dua tahun terakhir setelah dihantam pandemi Covid-19.
“Ini kan indikator yang positif. Setelah pandemi masyarakat kami sudah beraktivitas normal dan terpotret pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wonogiri pun tinggi,” ujar pria yang akrab disapa Jekek ini dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (20/5/2023).
Pernyataan tersebut, ia sampaikan saat menjadi pembicara Forum Silaturahmi Masyarakat Wonogiri memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-282 Kabupaten Wonogiri, Jumat (19/5/2023).
Baca juga: Rahasia Tubuh Fit dan Produktif Yoris Sebastian di Era Pasca-pandemi
Menurut Jekek, setahun setelah dilanda pandemi Covid-19, ekonomi Kabupaten Wonogiri tumbuh 3,35 persen pada 2021.
Sebelumnya, kondisi ekonomi di Wonogiri pernah menyentuh angka 1,41 persen pada 2020.
Tumbuhnya perekonomian di Kabupaten Wonogiri, kata Jekek, menunjukkan visi dan misi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri tercapai, yaitu masyarakat yang maju, mandiri dan sejahtera.
Jekek mengaku optimistis bahwa tumbuhnya perekonomian di Wonogiri akan mendorong jajarannya untuk semakin fokus, sehingga angka kemiskinan bisa mencapai satu digit.
“Tantangan kami adalah bagaimana potensi yang dimiliki (Wonogiri) untuk kami fokuskan mewujudkan visi dan misi. Tujuan kami adalah kemiskinan di Kabupaten Wonogiri harus satu digit dan itu yang kami kejar sampai akhir masa jabatan,” jelas Jekek.
Jekek mengatakan, ada sejumlah indikator yang menunjukkan penurunan angka kemiskinan di Wonogiri, di antaranya pendidikan, infrastruktur, ekonomi, kesehatan, hingga pelayanan publik.
“Untuk itu, Pemkab Wonogiri melalui berbagai program akan terus berinovasi agar angka kemiskinan dapat turun menjadi satu digit saja,” imbuh Jekek.
Lewat momentum HUT Wonogiri kali ini, Jekek mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengoptimalkan potensi yang ada di wilayahnya.
Ia berharap, sektor pertanian akan lebih unggul dengan aneka inovasinya sehingga pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Wonogiri bisa terus naik.
“Semoga momentum hari jadi tahun ini (2023) dapat lebih mengoptimalkan potensi yang ada. Dan (semoga) pertanian dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Wonogiri karena sektor ini memiliki aneka produk yang memiliki nilai jual tinggi,” tutur Jekek.
Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Wonogiri Setyo Sukarno berharap, momen HUT ke-282 Kabupaten Wonogiri menjadi momentum untuk melaksanakan Tri Dharma Raden Mas Said selaku pendiri Wonogiri.
Tri Dharma itu, kata dua, yakni mulat sarira hangrasa wani, rumangsa melu handarbeni, dan melu hangrungkebi.
Baca juga: Apa Itu Tri Dharma Perguruan Tinggi? Mahasiswa Wajib Tahu
Senada dengan Setyo Sukarno, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Wonogiri Sriyono mengajak seluruh pihak untuk meneladani semangat Raden Mas Said dengan semboyannya tiji tibeh, mukti siji mukti kabeh (sejahtera satu sejahtera semuanya).
Salah satu tokoh masyarakat Kabupaten Wonogiri bernama Suprapto mengapresiasi kinerja Bupati Jekek selama dua periode.
Pasalnya, sebut dia, Kabupaten Wonogiri berhasil meraih 75 penghargaan selama masa kepemimpinan Jekek.
“Kebijakan pembangunannya sudah bagus dan pada jalur yang benar, sehingga memberikan kemajuan yang luar biasa di Kabupaten Wonogiri. Buktinya, selama dua periode memimpin, Pak Jekek sudah mendapatkan 75 penghargaan. jni menunjukkan pemimpin yang berani dengan berbagai tantangan saat ini,” ujar Suprapto.
Sebagai informasi, dalam peringatan HUT ke-282 itu, Bupati Jekek didampingi oleh Wabup Wonogiri Setyo Sukarno dan Ketua DPRD Kabupaten Wonogiri Sriyono.
Selain itu, hadir pula forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda), pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), camat, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK), anggota DPRD, tokoh masyarakat, hingga forum anak.