KOMPAS.com - Bupati Wonogiri Joko Sutopo memberikan bantuan berupa beasiswa untuk mahasiswa berprestasi yang sedang mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.
Program Beasiswa Berprestasi tersebut merupakan salah satu upaya pria yang akrab disapa Jekek ini dalam mengentaskan kemiskinan di Wonogiri.
Menurutnya, memprioritaskan pembangunan sektor pendidikan merupakan cara yang tepat untuk memutus mata rantai kemiskinan.
“Memutuskan angka kemiskinan itu bukan dengan bantuan sosial (bansos). Harus dengan pendidikan,” kata Jekek dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (15/5/2023).
Begitu cara berpikirnya berubah, lanjut dia, maka akan memengaruhi cara bersikap, bertindak, menghadapi masalah, mencari solusi, dan cara mengambil setiap keputusan.
Baca juga: Sri Mulyani Beberkan Praktik Timses Politik Masuk Daftar Penerima Bansos
Jekek menilai, bansos tidak akan merubah cara pandang seorang yang miskin dalam bersikap menghadapi masalah hingga mencari solusinya.
Lewat pembangunan pendidikan, persentase kemiskinan dapat diturunkan dari 13,12 persen menjadi 10,99 persen.
Untuk diketahui, Jekek sudah menjalankan program Beasiswa Berprestasi sejak 2016 hingga sekarang.
Adapun rinciannya, program Beasiswa Berprestasi pada 2016 diberikan kepada 166 orang dengan anggaran sebesar Rp 1,9 miliar.
Pada 2017 digelontorkan kepada 136 orang dengan anggaran Rp 1,6 miliar, lalu 2018 penerima beasiswa berjumlah 162 orang dengan anggaran Rp 1,9 miliar.
Baca juga: Beasiswa Universitas Al Azhar Masih Dibuka, Cek Syaratnya
Sementara itu, program beasiswa mahasiswa berprestasi pada 2019 menyasar pada 461 orang dengan total anggaran Rp 5,8 miliar. Pada 2020 diberikan kepada 600 orang dengan total nilai beasiswa Rp 7,2 miliar.
Kemudian, pada 2021 dihibahkan kepada 615 orang dengan jumlah anggaran Rp 7,3 miliar dan tahun 2022 sebanyak 618 orang dengan total anggaran Rp 7,5 miliar.
Dalam satu tahun, penerima beasiswa mendapatkan uang tunai sebesar Rp 12 juta per orang.
Adapun total mahasiswa asal Kabupaten Wonogiri yang mendapat beasiswa dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri sebanyak 2.758 orang dengan anggaran sebesar Rp 33,5 miliar.
Baca juga: Satuan Pendidikan Aman Bencana, Sejauh Mana Kita Melangkah?
Dalam kesempatan tersebut, Jekek mengungkapkan bahwa sebuah peradaban diawali dari pendidikan.
Untuk itu, kata dia, program beasiswa bagi mahasiswa berprestasi menjadi salah satu upaya Pemkab Wonogiri melakukan investasi di dunia pendidikan untuk memajukan sumber daya manusia (SDM).
“Maka mereka akan berkembang dan saat berkeluarga akan mendidik anaknya dengan benar. Kemudian anaknya nanti memiliki mindset yang benar, dan ini investasinya jangka panjang,” imbuh Jekek.
Lewat beasiswa tersebut, ia meyakini, mahasiswa memiliki kemauan untuk sukses dan tidak menggantungkan pada siapapun.
Baca juga: Hanya Karena Rebutan Kursi, Mahasiswa Unhas Makassar Aniaya Senior dengan Parang
Para mahasiswa, sebut Jekek, akan menggantungkan diri pada pribadinya dan itulah bentuk kemandirian sikap dan tindakan.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, perubahan di bidang infrastruktur tidak cukup untuk mengangkat kemiskinan dari Kabupaten Wonogiri.
Menurut Jekek, perbaikan bidang pendidikan yang saat itu masih kental dengan kultural dan mitos juga penting untuk dilakukan.
Apabila bidang pendidikan tidak dilakukan perubahan, kata dia, satu keluarga akan mendidik anak-anaknya dengan standar lama yang penuh dengan kultural dan mitos.
“Coba kalau tidak ada pembaruan bidang pendidikan maka bagi yang berkeluarga anaknya akan dididik dengan standarisasi yang ada. Mungkin malah dengan kultural dan mitos yang ada. Maka yang terjadi kemunduran. Maka mau jadi apa nanti ke depan generasinya,” jelas Jekek.
Baca juga: Sinopsis 1923, Intervensi Generasi Baru Keluarga Dutton setelah Perang Saudara
Untuk pemberian beasiswa tersebut, Jekek menjelaskan, pihaknya melakukan seleksi agar bantuan ini tepat sasaran sehingga membuat mahasiswa berprestasi dapat memiliki kontribusi nyata untuk membangun Wonogiri.
“Jadi beasiswa itu tidak langsung-langsung begitu saja kami berikan. Beasiswa diberikan kepada mahasiswa yang berprestasi. Karena keterbatasan anggaran di Pemkab Wonogiri tidak akan mungkin mengakomodir semuanya,” imbuhnya.
Jekek mengungkapkan bahwa kualifikasi penerima beasiswa adalah mahasiswa berprestasi.
“Kalau dibilang adil tidak adil maka cara pandang saya sederhana, orang yang mendapatkan reward adalah orang yang berprestasi,” tuturnya.
Baca juga: Kendalikan Angka Kemiskinan, Bupati Wonogiri Pangkas Ribuan Program yang Kurang Bermanfaat
Jekek berharap, Kabupaten Wonogiri akan memiliki SDM dengan kualifikasi terdidik lewat program beasiswa tersebut.
Selain itu, kata dia, mahasiswa akan memiliki modal untuk mempersiapkan diri meraih eksistensi sesuai mimpi dan cita-citanya.
Tak hanya itu, Jekek berharap, mahasiswa berprestasi penerima beasiswa dapat berkompetisi di era global dan bisa bersaing sesuai kebutuhan segmen pasar dan dunia kerja.
“(Saya harap) sebanyak 2.758 mahasiswa yang mendapatkan beasiswa itu memberikan sumbangsih bagi lingkungan dan menjadi pribadi yang sukses,” ucapnya.
Bahkan, lanjut Jekek, mahasiswa berprestasi itu dapat menjadi entrepreneurship yang membuka peluang-peluang pekerjaan.
Baca juga: Pemain Sepak Takraw Asal Kendal Raih Emas di SEA Games Kamboja, Sudah Berprestasi sejak Kelas 5 SD
Jekek mengaku bangga terhadap generasi muda di Wonogiri. Pasalnya, pascaprogram beasiswa dimunculkan ada banyak SDM berpotensial di daerahnya ini yang menempuh pendidikan di universitas ternama.
Universitas tersebut, seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI) hingga Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), serta perguruan tinggi yang memiliki kualifikasi tinggi dari dikti.
Jekek mengatakan, ribuan mahasiswa yang sudah mendapatkan beasiswa nantinya harus membuat wadah bernama Imapres Wonogiri.
Wadah itu, kata dia, sebagai kawah candradimuka mahasiswa berprestasi penerima beasiswa.
“Wadah itu menjadi kawah candradimuka mereka. Untuk melakukan proses penguatan karakter, saling menginspirasi, memotivasi dan bagaimana kontribusi yang bisa dilakukan untuk Wonogiri dalam perspektif akademik yang dimiliki sesuai bidangnya masing-masing,” jelas Jekek.