KOMPAS.com - Guna menekan angka kemiskinan menjadi satu digit, Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengajak masyarakat Wonogiri untuk mengadopsi visi pendiri Kabupaten Wonogiri, Raden Mas Sahid, yakni tiji tibeh yang merupakan akronim dari mati siji mati kabeh dan mukti siji mukti kabeh.
Dalam bahasa Indonesia, visi tersebut memiliki arti mati satu mati semua dan sejahtera satu sejahtera semua.
Ajakan itu disampaikan Joko Sutopo saat membuka Wonogiri Expo yang digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi Ke-282 Kabupaten Wonogiri di Alun-Alun Giri Krida Bakti, Minggu (7/5/2023).
“Mari gelorakan visi tersebut untuk menekan angka kemiskinan di Kabupaten Wonogiri menjadi satu digit,” kata Joko melalui rilis resmi yang diterima Kompas.com, Minggu.
Menurut angka Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2023, angka kemiskinan Kabupaten Wonogiri masih berada di 10,99 persen.
Jika dibandingkan dengan 2016, Jekek menyebut, angka tersebut mengalami penurunan yang signifikan.
“Faktanya, dari 13 persen di 2016, kita bisa intervensi menjadi 10 persen,” tuturnya.
Agar menjadi satu digit, ia mengatakan bahwa seluruh pihak perlu ikut bahu-membahu. Hal inilah yang membuat pria yang akrab disapa Jekek itu terinspirasi untuk mengadopsi semangat tiji tibeh.
"Mengukur tingkat kesejahteraan suatu daerah dapat dilihat dari angka kemiskinannya. Semakin kecil angka kemiskinan, maka semakin sejahtera masyarakatnya. Maka tadi saya sampaikan mari berjuang bersama-sama mewujudkan visi ini," tegasnya.
Agar angka kemiskinan turun, Jekek akan terus memprioritaskan program yang fokus untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, menjaga agar inflasi tidak naik, dan membuka peluang pekerjaan.
Pasalnya, ketiga program tersebut berhasil menekan angka tingkat pengangguran Kabupaten Wonogiri menjadi yang terendah kedua di Jawa Tengah.
Selain itu, Wonogiri juga masuk ke dalam daftar 10 kabupaten/kota yang berhasil melakukan pengelolaan anggaran terbaik se-Indonesia.
Jekek menuturkan, komitmen, kewenangan, kebijakan basis anggaran harus memiliki dampak manfaat dengan basis outcome yang jelas. Apalagi, di hari jadi ke-282 yang menjadi representasi kematangan usia Wonogiri.
“Bentuknya penurunan angka kemiskinan. Ini yang kami gaungkan bersama agar masyarakat tahu arah kebijakan pemerintah kemana,” kata Jekek.