KOMPAS.com – Kabupaten Wonogiri mendapatkan penghargaan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian atas prestasi penyelenggaraan pemerintah daerah (pemda) dengan status kinerja tinggi.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan, penghargaan tersebut didapat dari beberapa indikator, yaitu sumber daya manusia (SDM) dan akuntabilitas.
Tak hanya itu, kata dia, Kabupaten Wonogiri juga memiliki sistem anggaran berbasis skala prioritas. Selain itu, fungsi pelayanan berbagai program di kabupaten ini secara umum dianggap baik dalam konsekuensi lembaga yang memiliki otonomi daerah (otda).
“Kami memiliki kemandirian tetapi tujuannya tetap linieritas dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi (pemprov). Namun pencapaian-pencapaian dan pencanangan program besar tetap diinisiasi Kabupaten Wonogiri,” tutur pria yang akrab disapa Jekek itu dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (2/5/2023).
Baca juga: Peringatan OTDA di Makassar Sukses, Mendagri Tito: Pak Walkot Selalu Bikin Kejutan di Tiap Acara
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menerima penghargaan langsung dari Mendagri Tito Karnavian pada Upacara Peringatan Hari Otda XXVII di Anjungan Pantai Losari Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (29/4/2023).
Penghargaan itu diberikan berdasarkan evaluasi penyelenggaraan pemerintah daerah (EPPD) 2022.
“Alhamdulillah kami masuk 10 besar nasional. Tepatnya di rangking tujuh dengan skor 3,59 dan status kinerja tinggi. Ini menginspirasi dan mengevaluasi kita apa nanti yang bisa kami lakukan. Agar capaian peringkat tahun depan lebih baik,” kata Jekek.
Pada kesempatan tersebut, Jekek mengatakan, sejumlah indikator kesejahteraan masyarakat Wonogiri secara bertahap menunjukkan perbaikan. Apalagi, selama ia memimpin dua periode Kabupaten Wonogiri. Hal ini dibuktikan dari peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Baca juga: Kelembagaan dan Hilirisasi Dinilai Jadi Kunci Kesejahteraan Petani
Ia menyebutkan, IPM Kabupaten Wonogiri pada 2016 menunjukkan angka 67,76. Setelah dilakukan upaya perbaikan yang meliputi Angka Harapan Lama Sekolah, Angka Harapan Hidup dan Pengeluaran Perkapita, IPM Kabupaten Wonogiri pada 2022 meningkat di angka 71,04.
“Perkembangan lain dapat dilihat dari angka kemiskinan yang berhasil ditekan, membaiknya infrastruktur jalan dan pasar tradisional, serta sarana kesehatan dan pendidikan yang semakin lengkap,” ucap Jekek.
Terhadap prestasi dan capaian itu, lanjut dia, Pemkab Wonogiri akan membedah poin per poin untuk dilakukan perbaikan ke depannya.
Baca juga: Torehan Prestasi Mentan SYL Sepanjang Dedikasikan Diri untuk Pertanian
Dengan demikian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri akan dapat mewujudkan visi misi menjadikan Wonogiri yang maju, mandiri dan sejahtera.
“Dua tahun lalu, EPPD tidak ada penilaian. Baru tahun ini (2023) ada. Maka nanti akan segera kami bedah poin per poinnya apa dan kami lakukan perbaikan. Tujuannya adalah EPPD menjadi indikator atau alat ukur kinerja pemda sehingga menjadikan tata pemerintah yang lebih baik,” imbuh Jekek.