Jelaskan Dasar Pengadaan 295 Motor untuk Kades, Bupati Wonogiri: Apresiasi 2 Kali Juara Tata Kelola Dana Desa Se-Jateng

Kompas.com - 05/04/2023, 19:16 WIB
I Jalaludin S,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bupati Wonogiri Joko Sutopo menjawab sorotan berbagai pihak terkait pemberian 295 unit kendaraan dinas operasional untuk sejumlah kepala desa (kades) di Wonogiri.

Dia mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri memiliki berbagai dasar sehingga aspirasi kepala desa untuk mendapatkan kendaraan operasional direalisasikan pada 2023.

“Kalau bicara desa maka Pemkab Wonogiri memiliki basis indikator capaian kinerja kepala desa sehingga mendasari Pemkab Wonogiri merealisasikan usulan dari kepala desa berkaitan dengan pengadaan kendaraan operasional baru,” katanya dalam siaran pers, Rabu (5/4/2023).

Salah satu dasar alasan yang menjadi tolak ukur adalah torehan prestasi para kepala desa sehingga Pemkab Wonogiri menyabet juara tata kelola dana desa terbaik se-Jawa Tengah dua kali berturut-turut pada 2020 dan 2021.

“Pengadaan sepeda motor di Kabupaten Wonogiri dalam mengambil kebijakan publik ada dasar pertimbangan dan urgensitas dari kebijakan yang kami ambil untuk langkah strategis,” tegasnya.

Baca juga: Pemkab Wonogiri Beli 294 Motor N-Max untuk Semua Kades dan Lurah, Habiskan Anggaran Rp 9 Miliar

Selain itu, Bupati yang akrab disapa Jekek itu mengatakan, prestasi pemerintah desa dalam pengelolaan dana desa terbaik se-Jawa Tengah dalam dua tahun berturut-turut bukan tanpa alasan. 

Dia memaparkan, para kepala desa bersama jajarannya mampu membantu Pemkab Wonogiri menurunkan angka kemiskinan turun, meningkatkan indeks pembangunan manusia, membantu perbaikan infrastruktur di desa, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Tak hanya itu, kata Jekek, tingkat stunting di Wonogiri juga menurun lantaran kerja keras kepala desa dan lurah.

Dia pun menepis anggapan tentang pengadaan sepeda motor baru bagi kepala desa dan lurah sebagai pemborosan.

Pasalnya, pembelian sepeda motor baru sebagai bagian penghargaan Pemkab Wonogiri kepada desa atas capaian prestasinya dalam mengelola anggaran dengan baik.

Baca juga: Bupati Jekek Paparkan Prestasi Pemkab Wonogiri, dari Pertumbuhan Ekonomi hingga Penghargaan Tingkat Nasional

“Kenapa permohonan inventaris sepeda motor baru itu kami setujui? Karena desa sudah menunjukkan kinerja,” ungkapnya.

Dia menegaskan, jika tata kelola anggaran banyak desa di Wonogiri bermasalah dan tidak memenuhi ketaatan asas tetapi menerima sepeda motor, maka hal itu bisa dikatakan pemborosan.

“Ini sudah menunjukkan kinerja, bahkan Pemkab Wonogiri mendapatkan tambahan alokasi anggaran Rp 39 miliar untuk dana desa,” imbuh Jekek.

Adapun capaian tersebut membuat Pemkab Wonogiri mendapatkan reward sebesar 4 persen atau tambahan anggaran sebesar Rp 39 miliar untuk dana desa.

Dari reward itu, Pemkab Wonogiri memberikan apresiasi kepada para kepala desa atas capaian mereka berupa pembelian 295 unit kendaraan dinas operasional baru dengan total anggaran Rp 9,4 miliar.

Baca juga: Bupati Jekek Tegaskan Wonogiri Manfaatkan KPJ untuk Tekan Angka Kematian Bayi

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo dan Wakil Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno melapas para kepala desa dan lurah untuk mengendarai sepeda motor baru sebagai kendaraan dinas operasional, Senin (3/4/2023).DOK. Humas Pemkab Wonogiri Bupati Wonogiri, Joko Sutopo dan Wakil Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno melapas para kepala desa dan lurah untuk mengendarai sepeda motor baru sebagai kendaraan dinas operasional, Senin (3/4/2023).

Dasar pertimbangan lainnya adalah kondisi kendaraan operasional yang lama sudah berumur 12 tahun sehingga dianggap tidak layak digunakan lagi. Terlebih, kondisi topografi Kabupaten Wonogiri bergunung-gunung.

Jekek berharap, bantuan kendaraan operasional itu dapat membenahi indeks desa membangun masing-masing desa.

Indeks desa membangun itu akan diketahui melalui penambahan jumlah desa mandiri, desa berkembang, dan desa maju.

Untuk saat ini, jumlah desa mandiri di Wonogiri sebanyak 37 desa, desa maju sebanyak 162, dan desa berkembang sebanyak 32 desa.

Terkait pilihan warna merah, Jekek mengatakan, hal itu bukan bagian dari pencitraan. Menurutnya, masyarakat sudah cerdas untuk menentukan sikap dalam berpolitik dengan melihat program-program yang diwujudkan pemerintah di masyarakat.

Baca juga: Pemkab Wonogiri Segera Saluran BLT DBHCHT, Bupati Jekek: Masing-masing KPM Dapat Rp 1,2 Juta

“Tidak ada politisasi terkait warna kendaraan. Kalau warna merah itu kami representasikan sebagai sebuah semangat ‘Go Nyawiji Sesarengan Mbangun Wonogiri untuk Mewujudkan Wonogiri yang Maju, Mandiri, dan Sejahtera’. Itu filosofinya,” ungkap Jekek.

“Karena kalau bicara langit pasti warna biru. Kalau bicara semangat pasti identik dengan warna merah, bukan warna lainnya,” imbuhnya.

Terkini Lainnya
Kontrak Guru PPPK di Wonogiri Diperpanjang, Bupati Jekek: Selama Kinerjanya Baik Kontrak Diperpanjang

Kontrak Guru PPPK di Wonogiri Diperpanjang, Bupati Jekek: Selama Kinerjanya Baik Kontrak Diperpanjang

Wonogiri Maju
Agar Akses Kesehatan Merata, Pemkab Wonogiri Tingkatkan Layanan Kesehatan Primer Posyandu

Agar Akses Kesehatan Merata, Pemkab Wonogiri Tingkatkan Layanan Kesehatan Primer Posyandu

Wonogiri Maju
Bupati Jekek Tuntaskan Rehabilitas 25.002 RTLH di Wonogiri

Bupati Jekek Tuntaskan Rehabilitas 25.002 RTLH di Wonogiri

Wonogiri Maju
Berikan Beasiswa Perguruan Tinggi Rp 10 Miliar, Bupati Jekek Minta Mahasiswa Turun ke Masyarakat

Berikan Beasiswa Perguruan Tinggi Rp 10 Miliar, Bupati Jekek Minta Mahasiswa Turun ke Masyarakat

Wonogiri Maju
Raih Penghargaan dari Ombudsman RI, Bupati Jekek: Ini Hasil Kerja Sama Kolektif Pemkab Wonogiri dan Masyarakat

Raih Penghargaan dari Ombudsman RI, Bupati Jekek: Ini Hasil Kerja Sama Kolektif Pemkab Wonogiri dan Masyarakat

Wonogiri Maju
Program CMK dan IMK Pemkab Wonogiri Masuk Nominasi IGA 2024

Program CMK dan IMK Pemkab Wonogiri Masuk Nominasi IGA 2024

Wonogiri Maju
Tekan Angka Putus Sekolah, Pemkab Wonogiri Bagikan Seragam Gratis untuk Belasan Ribu Siswa

Tekan Angka Putus Sekolah, Pemkab Wonogiri Bagikan Seragam Gratis untuk Belasan Ribu Siswa

Wonogiri Maju
Netralitas Diperlukan ASN Saat Pilkada, Bupati Jekek Minta Mereka Bijak Bermedsos

Netralitas Diperlukan ASN Saat Pilkada, Bupati Jekek Minta Mereka Bijak Bermedsos

Wonogiri Maju
Kera Turun ke Lahan Pertanian, Bupati Jekek Ajak Masyarakat Kembalikan Ekosistem Hutan

Kera Turun ke Lahan Pertanian, Bupati Jekek Ajak Masyarakat Kembalikan Ekosistem Hutan

Wonogiri Maju
Serahkan Bantuan Rp 17,2 Miliar untuk Petani, Bupati Jekek Harap Ketahanan Ekonomi Wonogiri Terjaga

Serahkan Bantuan Rp 17,2 Miliar untuk Petani, Bupati Jekek Harap Ketahanan Ekonomi Wonogiri Terjaga

Wonogiri Maju
Wonogiri Masuk Wilayah Gempa Megathrust, Bupati Jekek: BPBD Gencar Sosialisasi Mitgasi Bencana di Desa

Wonogiri Masuk Wilayah Gempa Megathrust, Bupati Jekek: BPBD Gencar Sosialisasi Mitgasi Bencana di Desa

Wonogiri Maju
Pemkab Wonogiri Gandeng LPS untuk Atasi Krisis Air Bersih, Wabup Setyo Sampaikan Apresiasi

Pemkab Wonogiri Gandeng LPS untuk Atasi Krisis Air Bersih, Wabup Setyo Sampaikan Apresiasi

Wonogiri Maju
Wakil Bupati Wonogiri: Linmas Diperlukan untuk Jaga Pilkada Serentak 2024 Aman dan Tertib

Wakil Bupati Wonogiri: Linmas Diperlukan untuk Jaga Pilkada Serentak 2024 Aman dan Tertib

Wonogiri Maju
Cakupan Masyarakat Wonogiri Terdaftar JKN Lebih dari 100 Persen, Pemkab Raih UHC Awards 

Cakupan Masyarakat Wonogiri Terdaftar JKN Lebih dari 100 Persen, Pemkab Raih UHC Awards 

Wonogiri Maju
Cegah Korupsi, Bupati Jekek Minta Pimpinan OPD Wonogiri Tanda Tangani Pakta Integritas

Cegah Korupsi, Bupati Jekek Minta Pimpinan OPD Wonogiri Tanda Tangani Pakta Integritas

Wonogiri Maju
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com