KOMPAS.com – Bupati Wonogiri Joko Sutopo memaparkan berbagai prestasi tingkat nasional yang diraih Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri selama dua tahun dia memimpin bersama Wakil Bupati (Wabup) Wonogiri Setyo Sukarno pada 2021 dan 2022.
Bupati yang akrab disapa Jekek itu menyebutkan, pencapaian yang diraih Pemkab Wonogiri, antara lain pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), kinerja makro, kesehatan, pendidikan, pekerjaan umum dan penataan ruang, perumahan rakyat dan kawasan permukiman, trantibumlinmas, sosial, serta administrasi kependudukan dan pencatatan sipil.
Dia mengatakan, keberhasilan yang diraih dalam capaian kinerja makro, meliputi indeks pembangunan manusia (IPM), angka pengangguran, pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita, dan ketimpangan.
“Nilai IPM kami naik dari 70,49 pada 2021 menjadi 71,04 pada 2022. Angka kemiskinan juga turun dari 11,55 menjadi 10,99. Kemudian, angka pengangguran turun dari 2,43 menjadi 1,95 dan pertumbuhan ekonomi naik dari 3,35 menjadi 5,63,” katanya dalam siaran pers, Kamis (30/3/2023).
Baca juga: Bupati Jekek: Dengan Telunjuk Sakti Pelayanan Administrasi Kependudukan Hanya 15 Menit
Kemudian, Jekek menyebutkan, pada 2022 pendapatan per kapita Wonogiri naik menjadi Rp 31,879 juta dari Rp 29,144 juta pada 2021.
Dengan slogan “Go Nyawiji Sesarengan Mbangun Wonogiri”, Pemkab Wonogiri berhasil menurunkan ketimpangan pendapatan (gini ratio) dari 0,356 menjadi 0,348.
Untuk pencapaian kinerja di pemerintahan bidang pendidikan, visi dan misi Pemkab Wonogiri “Mewujudkan Wonogiri Yang Maju, Mandiri dan Sejahtera” dengan semangat “Go Nyawiji Sesarengan Mbangun Wonogiri” menorehkan prestasi yang menggembirakan.
Duo pucuk pimpinan yang akrab disebut Jekek-Setyo itu berhasil membuat tingkat partisipasi warga negara usia 5-6 tahun dalam pendidikan usia dini (PAUD) mencapai 100 persen.
Baca juga: Pemkab Wonogiri Segera Saluran BLT DBHCHT, Bupati Jekek: Masing-masing KPM Dapat Rp 1,2 Juta
Selanjutnya, tingkat partisipasi warga negara usia 7-12 tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan dasar sebanyak 72,753 persen.
Lalu, tingkat partisipasi warga negara usia 13-15 tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan menengah pertama berada di angka 89,007 persen.
Sementara itu, tingkat partisipasi warga negara usia 7-18 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah yang berpartisipasi dalam pendidikan kesetaraan sebanyak 90,829 persen.
Untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM), duo Jekek-Setyo memberikan beasiswa berprestasi. Program itu sudah dimulai sejak 2016 hingga sekarang.
Beasiswa diberian kepada 166 orang dengan anggaran sebesar Rp 1.992.000.000 pada 2016, kepada 136 orang pada 2017 dengan anggaran Rp 1.632.000.000, untuk 162 orang pada 2018 dengan anggaran Rp 1.994.000.000.
Sementara itu, pada 2019, program beasiswa mahasiswa berprestasi menyasar 461 orang dengan total anggaran Rp 5.820.000.000.
Pada 2020 sebanyak 600 mahasiswa mendapatkan beasiswa dengan nilai beasiswa Rp 7.200.000.000, pada 2021 sebanyak 615 dengan jumlah anggaran Rp 7.380.000.000, dan pada 2022 sebanyak 618 orang dengan total anggaran Rp 7.503.999.710
Untuk sektor kesehatan, Jekek menyatakan, persentase rumah sakit (RS) rujukan tingkat kabupaten/kota yang terakreditasi sebanyak 92,857.
Kemudian, persentase ibu hamil, ibu bersalin, dan bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan sebesar 100 persen.
“Cakupan pelayanan kesehatan balita kami sesuai standar 89,453, persentase anak usia pendidikan dasar yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar 100,” jelasnya.
Baca juga: Bupati Jekek Tegaskan Wonogiri Manfaatkan KPJ untuk Tekan Angka Kematian Bayi
Tak hanya itu, persentase orang usia 15-59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar 87,681 persen, warga negara usia 60 tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar 76,845 persen, dan penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar mencapai 68,601 persen.
Sementara itu, persentase penderita diabetes mellitus (DM) yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar sebesar 97,211 persen, jumlah penderita orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat yang mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar mencapai 98,427 persen.
Kemudian, persentase orang terduga tuberkulosis (TBC) mendapatkan pelayanan sesuai standar sebesar 89,762 persen dan persentase orang dengan resiko terinfeksi HIV mendapatkan pelayanan deteksi dini HIV sesuai standar sebesar 91,664 persen.
Jekek melanjutkan, di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang rasio luas kawasan permukiman rawan banjir yang terlindungi infrastruktur pengendalian banjir di wilayah sungai (WS) kewenangan kabupaten/kota sebesar 100.
Hal serupa juga terjadi pada rasio luas kawasan permukiman sepanjang pantai rawan abrasi, erosi, dan akresi yang terlindungi oleh infrastruktur pengaman pantai di WS kewenangan kab/kota.
Rasio luas daerah irigasi kewenangan kab/kota yang dilayani oleh jaringan irigasi sebesar 81,07 persen.
Kemudian, persentase jumlah rumah tangga yang mendapatkan akses terhadap air minum melalui sistem penyediaan air minum (SPAM) jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi terhadap rumah tangga di seluruh kabupaten/kota sebesar 86,96 persen.
Selain itu, persentase jumlah rumah tangga yang memperoleh layanan pengolahan air limbah domestik sebanyak 95,326 persen.
Rasio kepatuhan izin mendirikan bangunan (IMB) kabupaten/kota mencapai 100 persen dan tingkat kemantapan jalan kabupaten/kota mencapai 88,542 persen.
Baca juga: Bupati Jekek: Lebih dari 70 Persen Desa di Wonogiri Sudah Jadi Desa Tangguh Bencana
Jekek menambahkan, Pemkab Wonogiri telah menyediakan hunian dan rehabilitasi rumah layak huni bagi korban bencana dengan persentase terlaksana seratus persen.
“Fasilitasi hunian penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat terdampak relokasi program pemerintah kabupaten/kota juga sudah seratus persen,” jelasnya.
Sementara itu, persentase kawasan permukiman kumuh dibawah 10 hektar (ha) di kabupaten/kota yang ditangani sebanyak 32,677 persen.
Kemudian, berkurangnya jumlah unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak 2,044 persen dan jumlah perumahan yang sudah dilengkapi prasarana, sarana, dan utilitas umum (PSU) sebesar 99,44 persen.
Untuk layanan ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat (Trantibumlinmas), Jekek mengatakan, persentase penyelesaian persoalan bidang ini sudah diatasi seratus persen.
Baca juga: Tekan Inflasi di Wonogiri, Bupati Jekek Sebut Akan Buka Banyak Lapangan Pekerjaan
Persoalan itu, mulai dari trantibum, peraturan daerah (perda), dan peraturan kepala daerah (perkada) yang ditegakkan hingga jumlah warga negara yang memperoleh layanan informasi rawan bencana.
Kondisi serupa juga pada jumlah warga negara yang memperoleh layanan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana juga terlaksana seratus persen.
Begitu pula dengan jumlah warga negara yang memperoleh layanan penyelamatan dan evakuasi korban bencana, pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran selesai seratus persen.
Untuk masalah sosial, Jekek mengatakan, persentase penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gelandangan pengemis yang terpenuhi kebutuhan dasarnya di luar panti (indikator SPM) juga terselesaikan seratus persen.
Hal serupa juga terjadi pada persentase korban bencana alam dan sosial yang terpenuhi kebutuhan dasarnya pada saat dan setelah tanggap darurat bencana daerah kabupaten/kota sudah mencapai seratus persen.
Jekek menambahkan, ada banyak kemajuan selama dua tahun kepemimpinannya bersama Setyo Sukarno terkait administrasi kependudukan dan pencatatan sipil.
Dia memaparkan, perekaman KTP elektronik sudah mencapai 99,308 persen, persentase anak usia 0-17 tahun kurang satu hari yang memiliki KIA sebanyak 82,375 persen, kepemilikan akta kelahiran mencapai 97,526 persen, dan jumlah PD yang telah memanfaatkan data kependudukan berdasarkan perjanjian kerja sama sudah seratus persen.
Sementara itu, untuk pemberdayaan masyarakat dan desa, Jekek dan Setyo sudah seratus persen dapat mengentaskan desa tertinggal.
Tak hanya itu, keduanya juga mampu meningkatkan status desa menjadi desa mandiri sebanyak 59,677 persen.
Baca juga: Bupati Jekek Janji Kabulkan Permintaan P3K dan Tenaga Honorer Wonogiri, asalkan…
Jekek menambahkan, Pemkab Wonogiri juga memiliki capaian keberhasilan yang sering disebut sebagai Kota Sukses, yang meliputi sektor pemberdayaan masyarakat desa, penghargaan kepada mahasiswa berprestasi, nilai sakip, opini Badan Pengawas Keuangan (BPK), indeks kepuasan masyarakat, dan berbagai penghargaan.
Untuk hasil evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam tiga tahun terakhir, Pemkab Wonogiri menorehkan nilai BB pada sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP).
Nilai SAKIP Pemkab Wonogiri, yakni pada 2020 dengan nilai 73,82, pada 2021 menorehkan nilai 73,17 dan, pada 2022 mendapatkan nilai 73,88.
“Untuk opini BPK terhadap laporan keuangan pemerintah daerah dalam tiga tahun terakhir kami mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian (OTP),” ungkapnya.
Jekek juga menyebutkan, Indeks Kepuasan Masyarakat menunjukkan grafik meningkat dalam tiga tahun terakhir, yakni 82,23 pada 2020, 83,72 pada 2021, dan 84,96 pada 2022.
Baca juga: Berkat Inovasi, Bupati Jekek Sebut Wonogiri Raih PPD Kabupaten Terbaik III Nasional 2022
Jekek menambahkan pada 2022, Pemkab Wonogiri mendapatkan belasan penghargaan mulai tingkat regional hingga nasional. Berikut keduabelas penghargaan Pemkab Wonogiri.