KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri memberikan bantuan seragam gratis untuk 22.441 siswa peserta didik baru yang masuk pada tahun pelajaran 2022-2023.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan, program pemberian bantuan seragam gratis tersebut diberikan guna meringankan beban biaya pendidikan para orangtua atau wali peserta didik para murid kelas satu SD atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan kelas tujuh SMP atau MTS.
“Program ini hadir untuk menambah semangat para siswa dan memperlancar proses belajar di sekolah. Semoga bantuan ini dapat diterima dengan baik,” ungkap Bupati Joko Sutopo dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Rabu (19/10/2022).
Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Joko Sutopo saat menyerahkan secara simbolis bantuan seragam sekolah gratis kepada beberapa perwakilan siswa SD bersama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), di Pendopo Pemkab Wonogiri, Selasa (18/10/2022).
Baca juga: Ratusan ASN Dilantik, Bupati Jekek Berharap Mereka Dapat Jalankan Amanah dengan Penuh Tanggung Jawab
Pria yang akrab disapa Jekek itu menyebutkan, pemberian seragam gratis kepada siswa baru SD dan SMP, baik negeri dan swasta itu sudah berlangsung selama tiga tahun, mulai dari 2020-2022.
“Total anggaran yang sudah dikeluarkan oleh Pemkab Wonogiri untuk pengadaan seragam gratis selama tiga tahun terakhir sekitar Rp 27 miliar dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),” sebut Jekek.
Rinciannya, yakni tahun 2020 dengan anggaran Rp 9 miliar untuk 22.553 siswa, tahun 2021 dengan anggaran Rp 8,9 miliar untuk 21.882 siswa, dan tahun 2022 dengan anggaran RP 9 miliar untuk 22.421 siswa.
Tak hanya itu saja, lanjut Jekek, pembagian seragam gratis itu bertujuan memberikan kesempatan kepada seluruh anak agar tetap melanjutkan sekolah.
Hal itu sejalan dengan upaya dari Pemkab Wonogiri yang memiliki prioritas untuk memajukan daerah dengan salah satu sasarannya di bidang pendidikan.
Baca juga: Tekan Inflasi di Wonogiri, Bupati Jekek Sebut Akan Buka Banyak Lapangan Pekerjaan
Dengan demikian, kata dia, rata-rata dan harapan lama sekolah di Kabupaten Wonogiri akan meningkat, sehingga indeks pembangunan manusia ( IPM) di Wonogiri juga turut meningkat.
“Jangan sampai ada anak yang putus sekolah lantaran tidak punya uang untuk mengambil seragam sekolah. Untuk itu, Pemkab Wonogiri hadir memastikan agar anak-anak tetap melanjutkan sekolah,” kata Jekek.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan Wonogiri Pranata menjelasan, rincian anggran Rp 9 miliar itu adalah Rp 3,5 miliar untuk 9.836 anak SD serta Rp 5,5 miliar untuk 12.585 anak SMP.
Baca juga: Berkat Inovasi, Bupati Jekek Sebut Wonogiri Raih PPD Kabupaten Terbaik III Nasional 2022
“Sebanyak 9.836 siswa SD akan menerima tiga pasang seragam sekolah, yaitu seragam putih merah, batik, dan pramuka. Sedangkan untuk 12.585 siswa SMP akan menerima tiga pasang seragam putih biru, batik, pramuka,” ujar Pranata.
Untuk siswa SD, seragam sekolah yang diberikan dalam bentuk sudah siap pakai. Sedangkan untuk siswa SMP, seragam sekolah yang diberikan masih dalam bentuk bahan, karena menyesuaikan dengan ukuran tubuh anak yang bervariatif.
“Melihat kebutuhan siswa SMP itu berbeda. Misalnya ada siswa yang perlu lengan panjang karena berhijab, maka dari itu kami berikan dalam bentuk bahan,” ujar Pranata.