KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri menggelar festival kopi dan batik selama dua hari pada Sabtu (1/10/2022) dan Minggu (2/10/2022) di Alun-Alun Giri Krida, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Kegiatan yang diikuti puluhan pembatik dan puluhan petani kopi itu diselenggarakan untuk menggeliatkan serta menumbuhkan perekonomian usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan petani setelah dua tahun dihantam pandemi Covid-19.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan, festival kopi dan batik akan menjadi agenda rutin bila kreatifitas, geliat, serta respon masyarakat bagus. Pihaknya akan menggelar minimal dua kali dalam satu tahun.
Joko yang akrab disapa Jekek itu melanjutkan, festival tersebut menjadi bentuk kehadiran pemerintah untuk menumbuhkan ekonomi di Kabupaten Wonogiri. Selain itu, kegiatan tersebut juga untuk mendorong terjadinya pemerataan pendapatan domestik regional bruto (PDRB) di Kabupaten Wonogiri.
Baca juga: Berkat Inovasi, Bupati Jekek Sebut Wonogiri Raih PPD Kabupaten Terbaik III Nasional 2022
“Melalui festival kopi dan batik, Pemkab Wonogiri menghadirkan berbagai program di tengah masyarakat. Kerangka besarnya adalah untuk menumbuhkan ekonomi di Wonogiri sehingga PDRB tidak hanya terfokus di wilayah utara, tapi ada pemerataan PDRB,” tutur Jekek dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu.
Jekek optimistis, potensi kopi dan batik di Kabupaten Wonogiri bisa bersaing di kancah nasional dan internasional. Terlebih, kabupaten ini memiliki 16 kecamatan penghasil kopi dan 1.002 pembatik.
“Kami memiliki potensi agro pertanian kopi yang luar biasa di 16 kecamatan. Pemkab akan mendampingi wilayah produktif ini agar kuantintas dan kualitas bisa seimbang, termasuk pengelolaan dan pengemasannya,” tuturnya.
Besarnya potensi kopi dan batik yang dimiliki Kabupaten Wonogiri, lanjut Jekek, harus didorong dengan kolaborasi pemerintah dan sponsor. Dengan demikian, cita rasa kopi dan kehebatan batik setempat makin dikenal di lingkup nasional dan internasional.
Nantinya, kopi tak lagi dipasarkan secara karungan, tapi juga dengan pengemasan yang elegan supaya bisa masuk ke gerai modern. Hal ini menjadi salah satu fokus yang sedang diupayakan Pemkab Wonogiri.
Untuk memajukan kopi dan batik, Jekek berharap, perajin batik dan petani kopi menjalin komunikasi dan koordinasi serta soliditas antarkelompok. Dengan kata lain, mereka harus saling menguatkan, bukan menjadi kompetitor satu sama lain.
Baca juga: Bupati Jekek Janji Kabulkan Permintaan P3K dan Tenaga Honorer Wonogiri, asalkan…
“Hal yang kerap terjadi, kelompok satu dengan kelompok lain tidak mau bertukar ilmu. Kebiasaan ini salah. Ke depan, para perajin batik dan petani kopi harus membangun sebuah kesatuan dengan semangat 'Go Nyawiji Sesarengan Bangun Wonogiri' agar semua potensi bisa dimanfaatkan,” ujar Jekek.
Selain festival kopi dan batik, Pemkab Wonogiri juga akan menggelar aneka tontonan menarik, seperti konser Denny Caknan pada Minggu (16/10/2022), pagelaran akhir tahun 2022, dan perayaan Hari Jadi Kabupaten Wonogiri pada 2023.
Dengan demikian, ekonomi kerakyatan akan berkembang sekaligus menumbuhkan optimisme di tengah masyarakat.