KOMPAS.com - Bupati Wonogiri Joko Sutopo didaulat sebagai pembicara pada kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PPKMB) di Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Kamis (25/8/2022).
Orang nomor satu di Wonogiri itu diminta berbicara tentang leadership atau kepemimpinan hingga tata kelola pemerintahan selama menjabat sebagai Bupati Wonogiri.
Pada kesempatan tersebut, ia mengatakan kepada para mahasiswa baru UNY bahwa untuk menjadi pemimpin yang sukses, dibutuhkan kekuatan karakter dan sikap disiplin.
“Butuh sikap disiplin untuk menjadi pemimpin. Tinggal bagaimana para mahasiswa mengimplementasikan berbagai teori dan pengalaman saya,” jelas pria yang akrab disapa Jekek itu dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (26/8/2022).
Pada kegiatan yang diikuti ribuan mahasiswa secara luring dan daring itu, Jekek menceritakan pengalaman kariernya dari nol hingga sukses menjabat sebagai Bupati Wonogiri selama dua periode.
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, Bupati Wonogiri Minta Warga Taati Prokes
Ia mengaku, ada banyak kendala dan rintangan yang harus dihadapi untuk menjadi pemimpin sukses.
“Terlebih saat itu, saya berasal dari keluarga tak mampu dan hanya mengenyam pendidikan hingga tingkat sekolah menengah atas (SMA). Meski berasal dari kalangan tak mampu, saya tidak berkecil hati,” ujarnya.
Jekek pun terus berusaha dibantu doa sang ibu yang saat itu membesarkan dirinya seorang diri hanya mengandalkan hidup dengan berjualan jamu.
Berkat doa dan dorongan sang ibu, Jekek yang disebut sebagai Bupati Ndeso atau orang desa mampu membuktikan kepemimpinannya bisa melebihi orang-orang dengan latar pendidikan tinggi.
Baca juga: Kisah Kartika, Berjuang Lulus SNMPTN dan KIP Kuliah agar Lanjut Pendidikan Tinggi
Selain doa orangtua, Jekek menjelaskan, syarat menjadi pemimpin sukses adalah fokus dan memiliki visi yang jelas.
“Pemimpin yang baik juga harus bisa membuktikan mampu mewujudkan visi dan misinya saat diberikan kepercayaan sebagai pucuk pimpinan organisasi dan pimpinan daerah,” ucapnya.
Bukti kepemimpinan itu, Jekek contohkan saat pertama kali menjadi Bupati Wonogiri. Saat itu, ia dihadapkan pada persoalan pendidikan, kemiskinan, hingga masalah infrastruktur.
Selama lima tahun bekerja sebagai pucuk pimpinan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri dengan visi dan misi yang jelas, ia akhirnya berhasil memfasilitasi pendidikan gratis bagi siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).
“Tak hanya pendidikan, saya juga membangun dan memperbaiki pasar-pasar tradisional di seluruh Kabupaten Wonogiri untuk mendongkrak perekonomian warga,” imbuh Jekek.
Baca juga: Kisah Serda Antonius, Angkat Perekonomian Warga Kupang dengan Mengolah Kelor
Selain itu, lanjut dia, Pemkab Wonogiri turut membangun sarana prasarana seperti jalan dengan kualitas yang bagus hingga masuk ke pelosok-pelosok desa.
Dengan pembuktian visi dan misi selama menjadi bupati pada periode pertama, Jekek bersama pasangannya, Setyo Sukarno, kembali dipercaya memimpin Wonogiri untuk kedua kalinya.
Kesuksesan Jekek dalam memimpin Wonogiri juga dibuktikan dengan penobatan kabupaten ini sebagai daerah teraman di Jawa Tengah (Jateng) oleh Kepolisian Daerah (Polda) Jateng.
“Saya memiliki strategi khusus agar tidak terjadi konflik sosial di masyarakat, yaitu selalu membuka ruang diskusi bagi siapapun untuk membahas isu-isu strategis dan persoalan yang terjadi di Wonogiri,” tuturnya.
Baca juga: Bupati Jekek Harap Festival Agustus Merdeka 77 Bawa Wonogiri ke Kenormalan Baru
Jekek berpesan kepada para mahasiswa baru agar mulai hidup disiplin dari hal-hal terkecil jika ingin menjadi pemimpin pada masa depan.
Pasalnya, kata dia, hal-hal kecil itulah yang nantinya akan membantu para pemimpin masa depan menyelesaikan berbagai persoalan besar.
"Artinya apa, fokuslah menjadi mahasiswa karena di pundak kalian Indonesia akan mengguncang dunia,” jelas Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kabupaten Wonogiri itu.
Pernyataan itu, lanjut dia, merupakan bagian dari pesan Bung Karno bahwa keberadaan pemuda dapat mengguncang dunia.
“Bung Karno pernah menyampaikan ‘beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia',” jelas Jekek.
Baca juga: KPU Usulkan Pilkada 2024 Maju ke Bulan September
Ketika ditanya mengenai persiapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur Jateng 2024, Jekek mengaku siap menjalankan apa pun yang menjadi keputusan PDI-P.
“Selaku petugas partai, saya siap menjalankan apa pun yang menjadi keputusan partai. Termasuk bila diminta untuk maju pada ajang Pilkada Gubernur Jateng 2024 mendatang,” ujarnya saat ditanya pembawa acara.