KOMPAS.com - Pemerintah pusat telah menetapkan kebijakan pelonggaran aturan pembatasan kegiatan sosial dengan memperbolehkan warga perantau untuk mudik ke kampung halaman untuk merayakan Lebaran tahun ini.
Kebijakan tersebut disambut baik pemerintah daerah, termasuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri. Namun, Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengimbau warga yang akan pulang kampung ke daerahnya untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) Covid-19.
"Kami minta seluruh pemudik Lebaran tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Bagi yang belum vaksin, silakan mendatangi fasilitas kesehatan terdekat," kata pria yang akrab disapa Bupati Jekek itu dalam keterangan persnya, Jumat (22/4/2022).
Hal itu disampaikan langsung oleh Bupati Jekek saat melakukan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Candi di Alun-alun Girk Krida Bhakti, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Jumat.
Bupati Jekek mengatakan pihaknya bersama dengan seluruh jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Tentara Nasional Indonesia (TNI), serta seluruh stakeholder lain sudah menggelar apel kesiapsiagaan.
Apel dilakukan guna menyambut ribuan warganya yang mudik Lebaran tahun ini. Menurutnya, bagi warga Kabupaten Wonogiri, mudik sudah menjadi tradisi untuk merayakan Hari Raya Idulfitri.
Dengan diperbolehkannya warga perantau untuk mudik, dia memastikan jumlah pemudik tahun ini akan meningkat drastis. Pasalnya, sudah dua tahun terakhir pemerintah tidak memperbolehkan warga untuk mudik akibat tingginya penularan kasus Covid-19.
Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kabupaten Wonogiri Hari Ini, 24 April 2022
“Tahun ini arus mudik yang luar biasa. Maka, bentuk antisipasinya, Kapolri mengambil sebuah kebijakan untuk digelar Operasi Ketupat 2022. Ini bentuk kesiapsiagaan bahwa jalannya mudik nanti berjalan aman dan lancar, sehingga masyarakat bisa menjalankan aktivitas mudik dengan baik,” tutur Bupati Jekek dalam keterangan pers yang diterima oleh Kompas.com, Minggu (24/4/2022).
Dia mengaku telah mempersiapkan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) hingga tingkat rukun tetangga (RT) khusus untuk mendata perantau yang mudik ke kampung halamannya di Kabupaten Wonogiri.
“Para ketua RT di bawah koordinasi Kepala Desa (Kades) akan memberikan pengawasan kepada pemudik. Apabila ada suspek Covid-19, nanti akan dirujuk ke fasilitas kesehatan. Sementara yang belum vaksin, akan dilakukan vaksin semuanya. Kami fokus untuk pemenuhan standar fasilitas kesehatan semuanya,” jelas Bupati Jekek.
Baca juga: Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik, Pemkab Wonogiri Siapkan 34 Faskes untuk Layani Warga
Sediakan fasilitas vaksin booster
Bagi pemudik yang belum mendapatkan vaksin booster, Bupati Jekek menjamin adanya 34 fasyankes di tingkat kecamatan yang sudah disiapkan untuk melayani warga yang ingin vaksin.
“Sudah disiapkan stok vaksin booster, vaksinator, dan satuan tugas ( Satgas) Covid-19 di tingkat RT. Ini bentuk kesiapsiagaan untuk mengantisipasi terhadap kondisi yang tidak diharapkan nantinya. Semisal, yang belum mendapat vaksin booster maka akan dirujuk untuk booster di fasyankes terdekat,” ungkap Bupati Jekek.
Dengan semua persiapan tersebut, dirinya optimistis target vaksinasi booster sebesar 30 persen dari jumlah warga akan terpenuhi sebelum Lebaran. Terlebih, saat ini proses vaksinasi booster masih terus berjalan di 34 fasyankes di seluruh Kabupaten Wonogiri.
“Jumlah warga yang sudah mendapatkan booster di atas 22 persen. Untuk itu, Pemkab Wonogiri terus mendorong dan mengimbau sekaligus mengaja warga agar segera melakukan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga,” ujarnya.
Sebagai informasi, pelaksanaan salat Idulfitri kali ini diperbolehkan dilakukan di masjid dan di lapangan. Namun, warga diharuskan untuk tetap menjalankan protokol kesehatan.
Begitu pula dengan obyek wisata diperbolehkan buka dengan syarat pengelola harus menyiapkan aplikasi Peduli Lindungi dan memenuhi standard operating procedure (SOP) protokol kesehatan Covid-19.