KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri memberikan beasiswa kepada 615 mahasiswa berprestasi (mapres) senilai total Rp 7,5 miliar. Program beasiswa tersebut ditujukan bagi mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Wonogiri.
Melalui program beasiswa tersebut, setiap penerima beasiswa mendapat uang beasiswa sebesar Rp 12 juta per tahun.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan, program beasiswa tersebut diharapkan dapat membantu biaya perkuliahan mahasiswa penerima beasiswa sekaligus mendorong mahasiswa untuk memberikan kontribusi nyata untuk Kabupaten Wonogiri.
"Mahasiswa penerima program mapres harus bertanggung jawab dengan apa yang sudah diterimanya. Mereka harus memberikan kontribusi nyata bagi Kabupaten Wonogiri," ujar pria yang akrab disapa Jekek tersebut dalam keterangan resmi, Sabtu (4/12/2021).
Baca juga: Jadi Penyangga Borobudur, Wonogiri Siap Unggulkan Obyek Wisata Ini
Jekek mencontohkan, penerima beasiswa mapres sebelumnya terbukti mampu memposisikan diri sebagai partner pemerintah desa dengan ikut mendampingi program Sustainable Development Goals (SDGs).
Tak hanya itu, para alumni penerima beasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Berprestasi (Imapres) juga turut berpartisipasi dalam membantu verifikasi tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) dan validasi data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).
“Mereka (Imapres) juga ikut membantu pembelajaran offline skala kecil selama pembelajaran jarak jauh berlangsung di masing-masing kampung halamannya. Tentu ini sangat luar biasa. Saya bangga Imapres memberikan kontribusi nyata bagi Wonogiri,” kata Jekek.
Imapres Kabupaten Wonogiri juga melakukan pendampingan pemberdayaan desa melalui program Desa Mitra Imapres, pendampingan UMKM melalui program Imapres Mitra DPMPTSP, pendampingan inovasi daerah, dan pendampingan sekolah melalui program Wonogiri Campus Expo.
Baca juga: Bupati Jekek Optimistis Pembangunan 14.142 RTLH Wonogiri Selesai pada 2024
Saat pandemi mewabah, Imapres Kabupaten Wonogiri juga aktif melakukan sosialisasi mengenai penanganan dan pencegahan Covid-19. Mereka juga turut membantu penyaluran bantuan dan vaksinasi, serta terlibat dalam sistem seleksi dengan Imapres.
Menurut Jekek, kontribusi Imapres bagi pemerintah menunjukkan bahwa penerima beasiswa memiliki cara pandang berbeda. Para Imapres bersatu padu dan berbaur untuk bersama-sama membantu pemerintah daerah mewujudkan Kabupaten Mandiri yang maju, mandiri, dan sejahtera.
Selain itu, program beasiswa mapres juga menjadi salah satu upaya Pemkab Wonogiri untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) dan rasio jumlah sarjana dan penduduk di Wonogiri.
Sejak program beasiswa mapres digulirkan pada 2016, IPM dan rasio jumlah sarjana dan penduduk Kabupaten Wonogiri terbukti meningkat.
Baca juga: Cetuskan 309 Inovasi Baru, Wonogiri Masuk Nominasi IGA Kemendagri 2021
Untuk diketahui, IMP Kabupaten Wonogiri pada 2016 sebesar 68,23. Setelah dilaksanakan program beasiswa mapres, jumlah tersebut meningkat menjadi 70,25 pada 2020.
Sementara itu, rasio jumlah sarajana dengan jumlah penduduk Kabupaten Wonogiri pada 2019 tercatat sebesar 1,98 persen. Setahun kemudian, jumlah itu naik menjadi 2,06 persen.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Wonogiri FX Pranata menyatakan, antusiasme mendaftar program mapres tahun ini sangat tinggi.
Hal itu terlihat dari jumlah pendaftar yang melampaui kuota yang tersedia. Berdasarkan tingkatan strata, terdapat 1.575 pendaftar di tingkat S1/D4, 42 pendaftar di tingkat S2/Profesi, dan 74 pendaftar di tingkat D3.
Sementara itu, berdasarkan jalur, terdapat 1.458 pendaftar yang mendaftar lewat jalur reguler, 154 pendaftar jalur prestasi, 22 pendaftar jalur pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka), dan 57 pendaftar jalur DTKS.