KOMPAS.com – Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan, pihaknya akan mengunggulkan pariwisata berupa 18 pantai di wilayah selatan, bentang kawasan karst, dan Waduk Gajah Mungkur (WGM).
Pariwisata andalan Wonogiri tersebut bertujuan untuk menyangga Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Seperti diketahui, kota ini telah ditunjuk sebagai salah satu daerah penyangga KSPN Borobudur.
“Sejumlah 18 pantai yang dimiliki Wonogiri berada di wilayah selatan, tepatnya di Kecamatan Paranggupito,” ucap pria yang akrab disapa Jekek itu seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (2/12/2021).
Adapun 18 pantai tersebut, yaitu Nampu, Pringjono, Puyangan, Waru, Karang Payung, Karang Bang, Watu Lawang, Nongberi, Condring, Mahguntur, Karangasem, Mrangas, Betorokolo, Kalimerah, Sembukan, Nglothok, Dadapan, dan Njojokan.
Baca juga: Wisata Pantai Watunene Gunungkidul yang Indah dan Masih Sepi
Wonogiri sendiri secara geografis berada di wilayah Jawa Tengah (Jateng) bagian selatan yang berbatasan dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Timur (Jatim).
Kawasan Wonogiri dirasa memiliki potensi yang luar biasa. Terlebih lagi, saat ini pembangunan ruas jalan jalur lintas selatan yang melewati DIY-Wonogiri-Pacitan sudah dirampungkan.
“Pembangunan jalur lintas selatan itu jika dikelola dengan baik, ke depannya akan menjadi potensi ekonomi yang cukup strategis,” kata Jekek.
Meski jalur lintas selatan sudah rampung, tetapi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri masih harus menyelesaikan perbaikan jalur darat lainnya, termasuk akses jalan menuju pantai-pantai di wilayahnya.
Baca juga: Hujan Deras Jebol Tanggul di Lamongan, Akses Jalan Desa Sempat Terputus
Jekek pun menyadari untuk pembangunan akses jalan yang bagus membutuhkan biaya tidak sedikit.
“Perbaikan infrastruktur ini menjadi tantangan kami. Ditambah sampai saat ini Pemkab Wonogiri belum bisa mengoptimalkan potensi destinasi wisata dengan baik,” ucapnya.
Sebagai langkah lebih lanjut, Jekek memastikan pihaknya akan fokus untuk menciptakan inovasi dan mengoptimalisasi potensi 18 pantai di Kabupaten Wonogiri bagian selatan.
Untuk destinasi Waduk Gajah Mungkur, Jekek menyatakan, destinasi wisata andalan Wonogiri itu akan dijadikan sebagai lakefront park atau taman tepi danau dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Wosusokas.
Untuk diketahui, regional Wosusokas yaitu Kabupaten Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, dan Kota Surakarta.
“Setelah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) ada perluasan penataan wisata dari 10,9 hektare (ha) menjadi 115 ha,” ujar Jekek.
Lebih lanjut, ia mengatakan, saat ini Wonogiri tengah menjadi salah satu pembangunan proyek strategis nasional dengan dibangunnya Waduk Pidekso yang berada di Kecamatan Giriwoyo.
Baca juga: Bupati Jekek Pastikan Pembangunan Waduk Pidekso Dipercepat
Waduk tersebut mempunyai kapasitas daya tampung 1,3 juta meter kubik (m3) dan berpotensi air baku 300 liter (l) per detik.
Dengan kapasitas tersebut, Waduk Pidekso akan mengubah lahan pertanian tadah hujan menjadi lahan pertanian teknis seluas 1.500 ha.
“Waduk juga menjadi potensi wisata ikonik bagi Wonogiri. Terlebih posisi waduk itu juga berada di wilayah selatan Kabupaten Wonogiri,” jelas Jekek.
Selain waduk, Jekek mengatakan, wilayah bentang alam kawasan karst seluas 14.223 ha serta museum Karst Dunia dengan enam geosite di wilayah selatan akan menjadi destinasi strategis lainnya di Wonogiri.
“Bahkan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sudah menetapkan sebagai global geopark. Hal ini tentu menjadi destinasi yang strategis bagi salah satu upaya peningkatan potensi Kabupaten Wonogiri,” imbuhnya.
Untuk luas lahan kawasan Museum Karst mencapai 24,6 ha dan sebagian besar adalah situs goa di dalam kawasan perbukitan.
Beberapa goa yang terdapat di Kawasan Museum Karst adalah Goa Tembus, Goa Sodong, Goa Potro-Bunder, Goa Gilap, dan Goa Mrico yang menawarkan keindahan di dalamnya.
Baca juga: 4 Alasan Liburan ke Museum Karst Wonogiri
“Barisan gunung kapur di wilayah selatan itu akan menjadi satu kesatuan dengan pantai. Jujur memang Kabupaten Wonogiri belum memiliki kemampuan dalam aspek anggaran. Namun ini akan dipersiapkan dan kami akan berkonsultasi dengan pemerintah pusat,” kata Jekek.
Apabila destinasi itu menjadi perhatian khusus dari pemerintah pusat, kata Jekek, potensi dari karst, wisata, religi dan budaya termasuk agrotourism akan menjadi hal yang cukup luar biasa.
Untuk mewujudkan hal itu, sebut dia, diperlukan adanya kolaborasi antara pemkab, pemerintah provinsi (pemprov), dan pemerintah pusat.
“Memang konsekuensi logisnya harus ada kolaborasi antara pemkab, provinsi, pusat, dan juga keterlibatan professional,” ucap Jekek.