KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri meraih juara satu Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) se-Jawa Tengah (Jateng) untuk kategori Penguat ( Enabling Environment).
"Raihan juara ini terjadi berkat capaian bersama dan semangat reformasi dari seluruh pemangku kepentingan," tutur Bupati Wonogiri Joko Sutopo (Jekek), dikutip dari keterangan pers resminya, Jumat (26/11/2021).
Selain itu, tambah dia, adanya perubahan cara pandang dari para pemangku kepentingan turut memberikan andil.
“Prestasi ini menjadi capaian bersama semangat go nyawiji sesarengan mbangun Wonogiri, di mana di dalamnya ada spirit gotong royong dan saling menguatkan dan saling memberi apresiasi,” katanya.
Dia mengatakan itu usai menerima penghargaan juara satu IDSD Kategori Penguatan yang diserahkan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Kamis (25/11/2021).
Baca juga: Cetuskan 309 Inovasi Baru, Wonogiri Masuk Nominasi IGA Kemendagri 2021
Jekek mengatakan, pihaknya kini hadir sebagai satu semangat kelembagaan dan tidak ada lagi ego sektoral, serta aspek-aspek bersifat individual.
“Makanya, aspek-aspek yang namanya inovasi di dalamnya ada kebersamaan. Itu yang selama ini kami dorong,” katanya.
Jekek juga mengatakan, semangat perubahan diinisiasi sebuah visi dan keinginan untuk mengubah kondisi Wonogiri menjadi lebih baik.
Maka dari itu, aparatur sipil negara (ASN) dan seluruh elemen lainnya sepakat mendorong dan mengatur kelembagaan menuju kepada sistem yang transparan dan akuntabel, sehingga Pemkab Wonogiri mendapatkan penghargaan tersebut.
“Anugerah ini diberikan sebagai apresiasi atas prestasi menjalankan faktor penguat ( enabling environment) berupa pilar kelembagaan, pilar infrastruktur, dan pilar perekonomian daerah,” ujarnya.
Baca juga: Tidak Ada Klaster Sekolah di Wonogiri, Bupati Jekek Ingin PTM 100 Persen
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Wonogiri Heru Utomo mengatakan, penghargaan IDSD merupakan kegiatan Provinsi Jateng yang dilaksanakan dengan serangkaian tahapan penilaian.
Tahapan awal kegiatan tersebut menggunakan alat ukur IDSD yang menggunakan 4 aspek, 12 Pilar, 23 dimensi, dan 97 indikator.
Empat aspek tersebut, yakni aspek penguat (enabling environment), aspek sumber daya manusia, aspek pasar atau market, dan aspek ekosistem inovasi yang diisi melalui sistem aplikasi berbasis website.
Heru menyebutkan, prestasi ini menjadi awal yang baik untuk bersama-sama meningkatkan kinerja pemerintahan daerah melalui peningkatan kerja dan kinerja yang inovatif.
Baca juga: Cakupan Vakinasi Covid-19 di Wonogiri Capai 91,17 Persen, Herd Immunity Bisa Tercapai Akhir November
“Selain itu, produktif dalam inovasi tata kelola pemerintahan, inovasi pelayanan publik maupun inovasi lainnya menuju Wonogiri yang maju, mandiri dan sejahtera,” katanya.
Adapun, IDSD adalah ukuran yang menggambarkan kondisi dan kemampuan suatu daerah dalam mengoptimalkan pemanfaatan seluruh potensi yang dimilikinya, guna tercapainya kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan.
Daerah yang memperoleh skor IDSD tertinggi pada aspek penguat (enabling environment) berarti berhasil mencapai tata kelola pemerintahan yang baik, serta keamanan dan ketertiban yang kondusif.
Aspek ini juga berarti daerah tersebut berhasil dalam meningkatkan infrastruktur yang mantap, memenuhi kebutuhan infrastruktur air bersih, menyediakan ruang terbuka hijau yang memadai, serta menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan daerah yang baik.
Baca juga: Masuk Zona Merah Rawan Bencana, Bupati Wonogiri Bentuk Desa Tangguh Bencana