KOMPAS.com – Capaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, hingga Sabtu (20/11/2021), telah mencapai 91,17 persen atau 790.084 dari total sasaran 855.663 orang.
Rincian warga yang sudah divaksin terdiri dari tenaga kesehatan atau nakes sebanyak 6.487 (174,33 persen), lanjut usia (lansia) 137.949 (82,48 persen), petugas pelayanan publik 119.143 (192,45 persen), masyarakat rentan dan umum 420.665 (78,68 persen), serta remaja usia 12-17 tahun 92.152 (104,55 persen).
Sementara itu, capaian vaksinasi dosis kedua mendekati 70 persen. Pemerintah Kabupaten ( Pemkab) Wonogiri pun terus mempercepat capaian vaksinasi dosis kedua agar herd immunity (kekebalan kelompok) di wilayah ini dapat tercapai pada akhir November 2021.
Baca juga: Tekan Kasus Stunting di Wonogiri, Bupati Jekek: Butuh Peran Semua Pihak
Agar capaiannya seimbang, Pemkab Wonogiri akan makin masif melakukan vaksinasi ke seluruh sasaran. Bahkan, tim vaksinator akan menyisir secara door-to-door agar warga yang menjadi sasaran dapat segera divaksin.
“Kami akan sisir dari rumah ke rumah agar semua warga yang jadi sasaran vaksinasi dapat segera divaksin. Dengan demikian, kekebalan kelompok di Kabupaten Wonogiri dapat tercapai akhir November 2021,” ujar Bupati Wonogiri Joko Sutopo dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (21/11/2021).
Selain mengamankan stok vaksin, Pemkab Wonogiri pun menyiapkan jadwal vaksinasi dosis kedua yang akan digelar di 25 kecamatan.
Baca juga: Masuk Zona Merah Rawan Bencana, Bupati Wonogiri Bentuk Desa Tangguh Bencana
Pria yang akrab disapa Jekek itu juga menuturkan bahwa Pemkab Wonogiri telah menyiapkan strategi khusus untuk mencapai kekebalan kelompok pada akhir November.
“Untuk memudahkan akses masyarakat mendapatkan vaksinasi, kami menggeser pusat vaksinasi dari tingkat kabupaten ke kantor camat. Masing-masing dari 25 kecamatan kami jadikan sentra vaksinasi,” ujar Jekek.
Selain itu, bagi wilayah yang jauh dari kecamatan, Jekek menggunakan pola kolaborasi antara nakes Pemkab Wonogiri, Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Baca juga: Pemkab Wonogiri Anggarkan Rp 8,4 Miliar untuk 21.000 Seragam Sekolah Gratis
Tim kolaborasi itu akan menggelar vaksinasi di kantor kelurahan atau kantor desa yang aksesnya mudah dijangkau masyarakat.
Menurut Jekek, kedua startegi tersebut diharapkan mampu menimbulkan dampak positif, yakni terjadi percepatan vaksinasi.
Ia menambahkan, setelah cakupan vaksinasi dosis pertama dan kedua seimbang, Pemkab Wonogiri akan memverifikasi data sasaran yang belum tervaksin terlebih dahulu.
Jekek menduga, terdapat 6 persen warga yang masuk dalam sasaran, tetapi belum tervaksin dan meninggal dunia.
Baca juga: Capaian Vaksinasi Covid-19 Sudah di Atas 90 Persen, Wonogiri Bakal PTM 100 Persen
“Warga tersebut masih tercatat karena keluarga belum melaporkan peristiwa penting kependudukan yang terjadi. Padahal semestinya, keluarga harus segera mengurus akta kematian jika ada anggota keluarga yang meninggal dunia,” katanya.
Bila 6 persen warga itu terdeteksi sudah meninggal dunia, lanjut Jekek, mereka akan dicoret dari sasaran vaksinasi. Hal ini akan menjadikan jumlah sasaran vaksinasi semakin kecil sehingga capaian vaksinasi di Kabupaten Wonogiri terus meningkat.
Jekek menambahkan bahwa sasaran yang belum divaksin merupakan warga yang mobilisasinya sangat terbatas, seperti lansia, penyandang disabilitas berat, dan warga yang memiliki penyakit penyerta.