KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri terus menggencarkan penerapan disiplin protokol kesehatan (prokes). Terlebih, setelah wilayahnya berhasil masuk kategori pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level tiga (3).
“PPKM di Wonogiri bisa turun dari level empat ke level tiga karena capaian kolektif semua pihak. Kami turun terus untuk melakukan edukasi. Tingginya kedisiplinan warga dalam menerapkan prokes semasa PPKM level empat berdampak besar,” imbuh Jekek.
Meski begitu, bupati yang akrab disapa Jekek meminta agar tren positif tersebut jangan disikapi dengan euforia dan melonggarkan kewaspadaan. Terlebih, kasus Covid-19 di Kabupaten Wonogiri mengalami penurunan dan kenaikan secara fluktuatif atau berubah-ubah.
Untuk itu, ia tetap meminta seluruh warga agar saling mengingatkan untuk “Go Nyawiji” atau bersatu melawan Covid-19.
“Dengan memperkuat penerapan prokes, maka Kabupaten Wonogiri dapat menuju satu kondisi lebih baik untuk menormalkan, menyeimbangkan kesehatan dan ekonomi,” ujar Bupati Jekek, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (11/8/2021).
Baca juga: BOR Turun Drastis, PPKM di Wonogiri Turun ke Level Tiga
Masuknya Kabupaten Wonogiri ke PPKM level 3 tercermin dari Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 30 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4, Level 3 dan Level 2 Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di wilayah Jawa dan Bali.
Dalam Instruksi Mendagri pada Senin (9/8/2021), Kabupaten Wonogiri masuk sebagai daftar kabupaten di Jawa Tengah (Jateng) pada kelompok PPKM level tiga.
Selain Wonogiri, terdapat sejumlah kabupaten di Jateng yang masuk level tiga, yaitu Purbalingga, Pekalongan, Magelang, Jepara, Cilacap, Brebes, Blora, Pemalang, Grobogan, Tegal, Pati, Temanggung, Kudus, Banjarnegara, Batang, Rembang dan Kota Pekalongan.
Menurut Jekek, capaian Kabupaten Wonogiri masuk level tiga harus dimaknai atas solidaritas dan kerja sama seluruh pihak.
Capaian tersebut, kata dia, terjadi lantaran kesadaran masyarakat Wonogiri beserta para relawan, pemuka agama, serta rukun tetangga (RT) atau rukun warga (RW) secara konsisten memberikan sosialisasi Covid-19 tentang apa yang harus dilakukan dan tidak dilakukan.
Tak hanya itu, upaya Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang terus melakukan penertiban juga menjadi bagian keberhasilan PPKM di Wonogiri turun ke level tiga.
“Mereka turun ke lapangan untuk mengingatkan agar seluruh kegiatan mengacu kepada regulasi yang ada,” jelas Jekek.
Baca juga: Panglima TNI Tekankan Tracing Segera Dilakukan jika Ada Kasus Terkonfirmasi Covid-19
Agar capaian level makin rendah, Jekek meminta Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 gencar melakukan tracing dan testing secara acak di pasar-pasar tradisional untuk pemetaan.
Langkah tersebut, imbuh dia, harus dibarengi dengan kesadaran masyarakat bahwa saat ini pagebluk masih berada di lingkungan warga.
“Maka saat masyarakat punya kesadaran lebih, aktivitas yang berdampak infeksius pada penularan Covid-19 akan menjadi cukup rendah. Kemarin, terakhir 873 sample hasilnya di bawah 25 persen. Sebelumnya, berada pada angka 50-an persen penularannya,” ucap Jekek.
Ia mengatakan, tingginya kepatuhan masyarakat terhadap prokes juga berdampak pada penurunan angka positif Covid-19 secara drastis.
Baca juga: Satgas Covid-19: Kepatuhan Warga Terapkan Prokes Terus Meningkat di Jawa-Bali
Untuk itu, kata Jekek, dibutuhkan publikasi yang masif dari seluruh komponen agar warga patuh dan disiplin terhadap prokes. Sebab ini dinilai efektif menurunkan angka positif dan jumlah kasus kematian warga akibat Covid-19.
“Ini mempunyai satu dampak memperkuat angka kedisiplinan di Kabupaten Wonogiri,” kata Jekek.
Ia menilai, tingginya kedisiplinan warga terhadap prokes dapat berdampak pada penurunan angka penularan secara signifikan di Wonogiri. Bahkan angka kematian akibat Covid-19 sangat berkurang sehingga bed occupancy rate (BOR) cukup longgar.
"Angka kedisiplinan kami meningkat. Tanpa kedisiplinan tidak akan mungkin angka-angka itu terjadi penurunan,” ujarnya.
Baca juga: Satgas Covid-19: 60 Persen Warga Punya Kesadaran Tinggi Pentingnya Prokes