KOMPAS.com – Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan, peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-280 Kabupaten Wonogiri menjadi penanda, sekaligus momen refleksi dan introspeksi bagi pemerintah.
“Peringatan kali ini jadi penanda sekaligus merefleksikan bahwa di usia 280 tahun ini ternyata masih banyak tanggung jawab yang belum terselesaikan. Tanggung jawab yang kami maksudkan adalah target-target kemiskinan yang belum kami capai,” katanya.
Dia mengatakan itu usai menjadi inspektur upacara peringatan Hari Jadi ke-280 Kabupaten Wonogiri, Rabu (19/05/2021).
Pria yang akrab disapa Jekek itu menyebut, saat ini masih ada ketimpangan, stunting dan persoalan yang masuk pada ranah sosial.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten ( Pemkab) Wonogiri menjadikan momen HUT untuk berintropeksi tentang apa dan bagaimana yang dilakukan ke depan dalam memperbaiki kondisi sosial, kultur, budaya masyarakat untuk menuju satu kondisi yang lebih baik.
Baca juga: Insentif Nakes yang Tangani Covid-19 di Wonogiri Dibayar Penuh Awal Juni 2021
Menurut Jekek, kendati saat ini situasi perekonomian dalam kondisi serba tidak pasti, Pemkab Wonogiri tetap memiliki optimisme.
Optimisme itu harus dideklarasikan dan dipertanggungjawabkan dalam bentuk komitmen mewujudkan Kabupaten Wonogiri yang maju, mandiri dan sejahtera.
“Komitmen itu kami wujudkan dalam bentuk program dan perencanaan yang didalamnya ada satu kaidah yang menuju ke arah yang lebih baik untuk menuju maju, mandiri dan sejahtera,” ujarnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu.
Jekek mengatakan, meski dihantam pandemi Covid-19 dan berbagai kebijakan yang mengikutinya, pembangunan di Kabupaten Wonogiri masih bisa terus berjalan.
Hanya saja, selama masa pandemi, ia tetap memprioritaskan sektor kesehatan dalam bentuk sosialisasi, pencegahan dan penanganan Covid-19.
Baca juga: Bangun SDM Wonogiri, Bupati Jekek Tuangkan Program Besarnya pada RPJMD 2021-2026
Selain itu, Jekek juga berfokus menjaga pertumbuhan ekonomi agar trennya lebih positif, yakni dengan cara mendorong usaha mikro kecil menengah (UMKM), entitas pertanian, dan membuka investasi yang seluas-luasnya.
Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) akan merata dan tidak terjadi lagi ketimpangan seperti saat ini.
“Kami juga menjamin terselenggaranya pendidikan yang berkualitas. Maka hari ini evaluasi penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM),” terangnya.
Pihaknya juga akan mengevaluasi langkah strategis agar ada keseimbangan antara pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan PTM, sehingga kualitas pendidikan bisa terselenggara dengan baik.
Baca juga: Lebaran, Pemkab Wonogiri Tutup Semua Obyek Wisata
Untuk itu, Jekek pun meminta maaf bila sampai saat ini Pemkab Wonogiri belum bisa memberikan yang terbaik bagi masyarakat.
Namun, ia meyakini dengan komitmen dan integritas yang dimiliki seluruh entitas di Pemkab Wonogiri akan mewujudkan Wonogiri yang maju, mandiri dan sejahtera.
“Untuk itu, pada peringatan hari jadi ke-280 kami meminta doa dan restu seluruh masyarakat Wonogiri bahwa kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam memimpin Wonogiri hendaknya dijadikan evaluasi bersama,” ucapnya.
Dengan cara ini, sebutnya, Pemkab Wonogiri bisa mewujudkan cita-cita mencapai masyarakat yang adil dan makmur.
Baca juga: Terkait Fokus Kelola Anggaran, Bupati Jekek: Sudah Lewat 5 Program
Lebih lanjut, untuk mewujudkan visi dan misi di tengah dengan kondisi ketidakpastian dan keterbatasan, Pemkab Wonogiri melakukan manajerial anggaran agar program-program yang terencana terus berjalan.
“Manajerial anggaran menjadi satu kata kunci agar kami bisa wujudkan visi dan misi kami. Teknisnya, bagaimana tata kelola potensi anggaran dengan keterbatasan dengan perubahan kebijakan ini tanpa harus mempengaruhi program kami,” jelas Jekek.
Manajerial anggaran juga dilakukan dengan merubah rencana pembangunan jangka menengah.
Selain itu, tata kelola seluruh potensi anggaran dipastikan mewujudkan akuntabilitas publik yang mana didalamnya terdapat satu komitmen kegiatan berbasis outcome.
Baca juga: Wonogiri Dapat Kuota 2000-an Dosis Vaksin Covid-19, Bupati Jekek: Semua Untuk Nakes
“Dan hasilnya kita bisa melihat dari 4.000 kegiatan kami pangkas tinggal menjadi 800 kegiatan,” tutur Jekek.
Peringatan Hari Jadi Ke-280 Kabupaten Wonogiri berlangsung sederhana. Tak ada pesta perayaan dengan berbagai kegiatan mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir.
Sebagai ganti, Pemkab Wonogiri menggelar upacara di lingkungan Sekretariat Daerah (Setda) Wonogiri yang diikuti seluruh pegawai di lingkungan Setda Kabupaten Wonogiri dengan mengenakan baju adat Jawa.
Usai upacara Jekek didampingi Wakil Bupati Setyo Sukarno memotong tumpeng di tengah arena upacara.
Baca juga: Bupati Wonogiri Harapkan Revitalisasi Waduk Gajah Mungkur Datangkan Kesejahteraan Masyarakat
Potongan tumpeng itu diserahkan langsung kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Wonogiri Sriyono sebagai perwakilan rakyat Kabupaten Wonogiri.
Jejek menyatakan peringatan Hari Jadi ke-280 Kabupaten Wonogiri berlangsung sederhana dan terbatas.
“Peringatan hari jadi kali ini kami rangkai dalam satu kegiatan upacara, pemotongan tumpeng dan doa bersama,” katanya.
Menurutnya, deklarasi hari jadi diwujudkan dengan upacara. Sementara itu, kultur dan budaya dilakukan dalam bentuk pemotongan tumpeng. Untuk sisi keagamaan, seluruhnya mengikuti doa bersama saat upacara.
Baca juga: Anggap Warga Sudah Teredukasi Covid-19, Pemkab Wonogiri Longgarkan Kegiatan Ekonomi
Jekek menambahkan, momen hari jadi tahun ini juga tidak ada kegiatan ziarah kepada Raden Mas Said di Astana Giribangun selaku tokoh pendiri Kabupaten Wonogiri dan sejumlah tokoh penting lainnya.
Pada kesempatan itu, Jekek turut mengapresiasi sejumlah penghargaan atas prestasi dan kinerja jajaran birokrasi Kabupaten Wonogiri yang diberikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia.
Penghargaan tersebut, yakni Akuntabilitas Kinerja Tahun 2020 (dengan predikat nilai BB), Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Tahun 2020 dengan predikat nilai B, piagam penghargaan untuk Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Wonogiri sebagai Penyelenggara Pelayanan Publik Kategori "Sangat Baik Tahun 2020” dengan predikat nilai A-.
Lalu, piagam penghargaan untuk Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Wonogiri sebagai Penyelenggara Pelayanan Publik Kategori "Sangat Baik Tahun 2020” dengan predikat nilai A-.
Baca juga: 6 Kali Raih WTP, Pemkab Wonogiri Catat Penurunan Rekomendasi dalam LHP