KOMPAS.com - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia (RI) memberikan penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten ( Pemkab) Wonogiri sebagai kabupaten terinovatif di Indonesia.
Penghargaan tersebut diberikan Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian dalam malam penganugerahan Innovative Government Award (IGA) 2020 di The Sultan Hotel and Residence Jakarta, Jumat (18/12/2020).
Berdasarkan rilis resmi Kemendagri, pemerintah daerah yang menerima penghargaan tersebut diseleksi melalui kompetisi Innovative Government Award pada November 2020. Sebanyak 484 pemerintah daerah mengikuti kompetisi tersebut.
Baca juga: Wujudkan Wonogiri Maju dan Sejahtera, Bupati Jekek Prioritaskan 4 Sektor Pembangunan
Dalam acara penganugerahan penghargaan, Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan, prestasi itu merupakan capaian bersama atas komitmen seluruh stake holder terkait.
“Wonogiri meraih prestasi itu atas capaian bersama untuk transparasi dan akuntabilitas pemerintah yang lebih mengedepankan fungsi-fungsi pelayanan diseluruh lini," katanya.
Tak hanya itu, Bupati yang akrab disapa Jekek tersebut juga menyebutkan beragam inovasi yang mengantarkan Kabupaten Wonogiri menerima penghargaan tersebut.
Beberapa di antaranya adalah Telunjuk Sakti yaitu sistem layanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) yang memanfaatkan teknologi dan aplikasi sistem pencatatan kehadiran Aparat Sipil Negara (ASN) Pemkab Wonogiri yang bernama Hadirku.
Selain itu, ada juga aplikasi sistem pencatatan tambahan penghasilan pegawai negeri (Si Tamppan). Aplikasi ini mencatat kinerja dan kedisiplinan ASN. Jika dalam aplikasi tersebut kinerja tercatat 60-70 persen, ASN berhak menerima Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).
Baca juga: Wonogiri Zona Merah, Semua Tempat Wisata Ditutup Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Selain itu, menurut Jekek, Kabupaten Wonogiri juga dinilai inovatif dalam manajerial pemerintahan secara umum.
"Manajerial secara umum itu misalnya manajemen sumber daya manusia (SDM) hingga manajemen anggaran," katanya.
Inovasi tersebut, menurut Jekek, telah membantu Pemkab Wonogiri menghadirkan perubahan positif di Bumi Gaplek dengan sejumlah program dan kegiatan.
Sebagai reward atas diperolehnya predikat sebagai kabupaten paling inovatif, Pemkab Wonogiri memperoleh Dana Insentif Daerah (DID) dari Kemendagri.
"Stimulan ini akan memotivasi kami berinovasi ke depannya," kata Jekek.
Baca juga: Wujudkan Wonogiri Maju dan Sejahtera, Bupati Jekek Prioritaskan 4 Sektor Pembangunan
Sebelum meraih penghargaan di IGA 2020, sebulan lalu Pemkab Wonogiri memperoleh juara 1 pada aspek ekosistem inovasi kabupaten/kota dalam anguerah Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) Jawa Tengah 2020.
Pemkab Wonogiri dililai inovatif dalam pengentasan kemiskinan, pemberdayaan perempuan dan pemuda, yang diwujudkan dalam bentuk Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) melalui dana desa.
Ia berharap motivasi untuk berinovasi terus dimiliki oleh seluruh pihak, dimulai dari ASN di lingkup Pemkab Wonogiri, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)
Guna memotivasi ASN berinovasi, Pemkab Wonogiri memberikan penghargaan dengan metodologi meritokrasi.
“Maka kami pastikan dalam memberikan satu reward terhadap ASN kami tentu bukan berdasarkan representasi tetapi menggunakan metodologi meritokrasi," katanya.
Ia menilai, jika sistem tersebut konsisten diselenggarakan, maka pejabat eselon II, eselon III dan eselon IV akan berkompetisi menciptakan inovasi yang akan dipresentasikan dihadapan kepala daerah.
Selain itu, Jekek berharap, inovasi untuk menuju mengubah Wonogiri menjadi lebih baik pun tidak berhenti di lingkup Pemkab saja.
Demi menumbuhkan motivasi tersebut, Pemkab Wonogiri menggelar Wonogiri Innovation Awards 2020.
Selain OPD dan UPTD, masyarakat umum dan entitas pendidikan dapat ikut serta. Jekek sendiri berkomitmen untuk menjadi fasilitator bagi pihak-pihak yang ingin berinovasi dan memberi perubahan positif bagi Wonogiri.
Baca juga: Terjadi Lonjakan Kasus, Pemkab Wonogiri Kaji Kembali Kebijakan Hajatan di Masa Pandemi Covid-19
Pada kesempatan tersebut, Bupati Jekek juga memaparkan rencana inovasi Pemkab Wonogiri selanjutnya.
Ia mengatakan, ke depannya inovasi akan difokuskan untuk mendorong usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM) yang terdampak pandemi Covid-19. Bergeraknya kembali UMKM akan berkontribusi pada pemulihan dan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Wonogiri.
Inovasi pertama yang akan dilakukan adalah mengoneksikan suplai bahan baku, produksi, dan rantai pemasaran dalan satu sistem.
"Dikoneksikan dengan sistem yang ada supaya UMKM di seluruh Wonogiri terbantu," katanya.
Kedua, Pemkab Wonogiri juga akan memfasilitasi UMKM agar lebih mudah memperoleh permodalan.
Ia menuturkan, saat ini jumlah dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang terserap oleh UMKM di Wonogiri telah mencapai Rp 48 miliar.
Nantinya, Pemkab Wonogiri akan kembali menginventarisasi UMKM yang layak memperoleh bantuan tetapi belum menerimanya.
"UMKM yang belum menerima diharap mengajukan. Nanti akan terinventarisas siapa-siapa UMKM yang secara kualifikasi layak untuk direkomendasikan agar ada intervensi permodalan, pinjaman lunak, dan aspek lainnya," ujar Jekek.
Pemkab Wonogiri juga akan mempermudah UMKM yang ingin mengajukan permohonan dana PEN tetapi belum memperoleh izin usaha mikro dan memastikan proses pengajuan serta penerimaan bantuan tanpa pungutan biaya.
Baca juga: Wujudkan Wonogiri Maju, Bupati Jekek Pastikan Profesionalitas Jajarannya
Semua upaya tersebut, menurut Bupati Jekek, dilakukan untuk mengubah Kabupaten Wonogiri menjadi daerah yang memiliki daya saing yang tinggi di tingkat regional dan nasional.