KOMPAS.com – Bupati Wonogiri Joko Sutopo atau yang akrab disapa Jekek, menginginkan masyarakat bumi gaplek dalam lima tahun ke depan maju, mandiri dan sejahtera.
Untuk mewujudkan itu, Jekek memprioritas empat sektor pembangunan, yakni kesehatan, pendidikan, sumber daya manusia (SDM), hingga sumber daya alam ( SDA).
“Menuju Wonogiri maju harus ada satu masyarakat yang majemuk dan heterogen di dalam wilayah tersebut,” ujarnya, seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Jumat (18/12/2020).
Hal ini Jekek sampaikan setelah terpilih untuk kali kedua sebagai Bupati Wonogiri periode 2021-2026.
Baca juga: Jadi Penyangga Kawasan Wisata Nasional, Wonogiri Siap Terapkan Smart City
Jekek mengaku sudah memiliki empat kerangka besar untuk memajukan tanah kelahirannya dengan berbekal pengalaman menjabat bupati di periode sebelumnya.
“Kerangka besar yang pertama di bidang kesehatan. Kemajuan bidang ini ditandai dengan pelayanan kesehatan berkualitas melalui perluasan kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Kedua, lanjut dia, adalah pendidikan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri harus menjamin penyelenggaraan pendidikan yang lebih berkualitas. Tak hanya tata penyelenggaraan, sumber daya manusia (SDM) di dunia pendidikan pun harus lebih baik.
“Kami akan tingkatkan guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT), serta program-program yang harus diperbaiki. Dengan salah satu indikator ini, maka akan terpenuhi program menuju Wonogiri maju,” jelas Jekek.
Baca juga: Wonogiri Jadi Daerah Terkondusif Selama Pilkada, Bupati Jekek Apresiasi Masyarakat
Sementara itu, kerangka ketiga menuju Wonogiri maju adalah pengelolaan SDM dengan sistem yang semakin diperkuat. Artinya penerapan meritokrasi akan diperkuat.
Meritokrasi merupakan sistem yang memberikan kesempatan kepada seseorang untuk memimpin berdasarkan kemampuan atau prestasi, bukan kekayaan, senioritas, dan sebagainya.
“Jadi jenjang karir Aparatur Sipil Negara (ASN) nanti memiliki parameter yang terukur. Tidak ada representasi yang kami jalankan selain memperkuat sistem meritokrasi,” kata Jekek.
Baca juga: Pemkab Wonogiri Gunakan APBD Rp 2,3 Triliun untuk Perkuat Infrastruktur Pertanian
Kerangka keempat adalah melihat potensi SDA, hal ini harus ditunjang pula dengan kebijakan yang dimiliki.
Untuk mengoptimalkan potensi tersebut, perlu ditata dengan regulasi baru yang lebih terstruktur dan memiliki kepastian.
“Kami akan memfasilitasi SDA yang ada, seperti pertanian, pertambangan dan sektor lain juga dengan pendampingan,” ungkap Jekek.
Khusus pertanian, kata dia, Pemkab Wonogiri akan lebih masif mengenalkan teknologi pertanian dan pembangunan infrastruktur pertanian.
Dengan terpenuhinya indikator Wonogiri maju, Jekek optimis, akan melahirkan masyarakat yang mandiri.
Kemandirian itu ditandai dengan tercukupinya kebutuhan dasar seluruh warga masyarakat Wonogiri.
“Tidak ada rentan kemiskinan dengan kesenjangan tinggi. Pemerintah pun dapat menyelesaikan apa yang menjadi kebutuhan dasar, seperti papan, listrik, air bersih dan lain-lain,” jelas Jekek.
Menurutnya, bila masyarakat Wonogiri sudah maju dan mandiri, maka dipastikan pula akan sejahtera hidupnya.
Baca juga: Hingga 2020, Pemkab Wonogiri Salurkan Beasiswa Rp 18,6 Miliar bagi Mahasiswa Berprestasi
Untuk itu, Jekek akan merevitalisasi dan mengoptimalkan indikator-indikator untuk menuju Wonogiri mandiri.
“Paling urgent adalah bagaimana membangun mind set baru dengan edukasi melalui sistem pendidikan,” ujarnya.
Mind set yang dimaksud Jekek adalah digital. Secara harfiah, mind set digital tidak harus melek teknologi, tetapi pola pikir agar dapat melahirkan sesuatu yang objektif dan solusi.