KOMPAS.com – Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan, penyelenggaraan Wonogiri Innovation Awards (WIA) 2020 dimaksudkan agar setiap desa bisa membuat inovasi untuk menginisiasi tata manajerialnya masing-masing.
“Nanti akan ada polarisasi yang lebih luas sehingga berdampak banyaknya pihak yang berpartisipasi dalam inovasi tersebut,” ungkap pria yang akrab disapa Jekek ini dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/12/2020).
Menurut Jekek, banyaknya partisipasi akan menimbulkan persaingan yang ketat. Dari persaingan ini Jekek berharap akan muncul karya-karya yang hebat.
Selain masyarakat, kata Jekek, seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) dalam lingkup Pemerintah Kabupaten ( Pemkab) Wonogiri harus juga terlibat dalam proses inovasi.
Baca juga: Terjadi Lonjakan Kasus, Pemkab Wonogiri Kaji Kembali Kebijakan Hajatan di Masa Pandemi Covid-19
“Jangan hanya Dinas Pekerjaan Umum (PU), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( Bappeda), dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) saja yang terlibat,” paparnya.
Sebagai informasi, WIA 2020 adalah inovasi Bappeda Wonogiri yang diselenggarakan di lingkup Pemkab Wonogiri. Penyelenggaraan WIA resmi dibuka pada Rabu (16/12/2020) di Pendopo Kabupaten Wonogiri.
Jekek sendiri hadir, ditemani sejumlah pihak dari Pemkab Wonogiri dan Bappeda untuk memberikan sambutan secara resmi.
Bupati Wonogiri ini pun berharap penyelenggaran WIA bisa menjadi langkah strategis Pemkab Wonogiri untuk memberikan ruang kepada seluruh jajarannya dalam membangun inovasi baru.
“Kegiatan ini sebagai representasi untuk menuju Wonogiri maju ditandai dengan ruang-ruang kebijakan membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) yang lebih punya kualifikasi-kualifikasi khusus,” kata Jekek.
Baca juga: Pemkab Wonogiri Gunakan APBD Rp 2,3 Triliun untuk Perkuat Infrastruktur Pertanian
Lebih lanjut, Jekek menuturkan, Wonogiri pada dasarnya membutuhkan suatu sistem yang bisa berakhir sebagai sebuah kegiatan atau program.
Ia mencontohkan salah satu unit pelaksana teknis (UPT) di puskesmas sebagai penyelenggara teknis di tingkat kecamatan. UPT ini harus menjawab tantangan zaman dalam bidang pelayanan kesehatan dengan kreativitas dan semangat.
“Dengan begitu perencanaan program dan anggaran pemerintah bisa terimplementasi dengan baik,” kata Jekek.
Terkait inovasi yang paling menarik baginya, Jekek menantikan inovasi di fungsi pelayanan OPD. Ini karena inovasi mereka diharapan bisa menjawab harapan masyarakat, seperti bidang administrasi kependudukan hingga bidang infrastruktur.
Senada dengan Jekek, Kepala Bappeda Kabupaten Wonogiri Heru Utomo mengatakan pihaknya mendukung penuh penyelenggaraan WIA lantaran banyaknya potensi inovasi di seluruh OPD, pemerintah desa, dan masyarakat.
“Kami undang OPD, pemerintah kecamatan, pemerintah desa, masyarakat, dan pihak sekolah. Ternyata antusiasnya luar biasa,” terang Heru.
Lebih lanjut Heru mengatakan, Bappeda Wonogiri menilai WIA sebagai langkah awal untuk menjadikan Wonogiri sebagai kabupaten digital. Ia berharap ke depannya Wonogiri akan mulai bertransformasi sebagai daerah smart city.
“Nantinya masyarakat akan semakin tahu aneka inovasi yang dimiliki Pemkab Wonogiri mulai dari tata kelola pemerintahan, pelayanan publik, dan inovasi dari masyarkat,” ungkapnya.
Baca juga: Wujudkan Wonogiri Maju, Bupati Jekek Pastikan Profesionalitas Jajarannya