KOMPAS.com – Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengapresiasi seluruh masyarakat Wonogiri yang memiliki kesadaran konstitusi untuk membangun proses demokrasi sehingga jalannya pemilihan kepala daerah ( pilkada) berjalan lancar dan aman.
Hal itu terbukti saat hajatan pilkada berlangsung, warga Wonogiri mengedepankan satu kebersamaan dan menyalurkan hak politiknya berdasarkan visi dan misi yang dimiliki masing-masing pasangan calon (paslon).
“Alhamdulillah pelaksanaan pilkada di Wonogiri berjalan dengan sukses tanpa adanya kendala,” katanya, Rabu (16/12/2020).
“Bahkan, dari jajaran dari kepolisian memberikan penilaian pilkada Wonogiri terkondusif se-Indonesia,” tambah bupati yang akrab disapa Jekek tersebut.
Baca juga: Bupati Jekek Pastikan Pemkab Wonogiri Tanggung Biaya Pemulasaran Jenazah Pasien Covid-19
Jekek menerangkan, dari hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Wonogiri sudah diketahui paslon yang memperoleh suara terbanyak.
“Real count sudah diumumkan KPU tadi malam dan alhamdulillah seorang Jekek dan Setyo Sukarno masih dipercaya memimpin Kabupaten Wonogiri,” ujarnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Melihat hasil tersebut, Jekek memikul beban tanggung jawab besar untuk mewujudkan harapan masyarakat menjadikan menjadikan Kabupaten Wonogiri maju, mandiri, dan sejahtera.
Dia pun memohon kepada seluruh pihak untuk sumbang saran dan kritikan agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri terus berinovasi dengan go nyawiji sesarengan (bersatu padu bersama-sama) membangun bumi gaplek.
Pasalnya dengan go nyawiji semuanya akan memiliki semangat untuk berinisiasi dan berinovasi membangun Kabupaten Wonogiri.
Baca juga: Real Count KPU Pilkada Wonogiri, Jekek-Setyo Unggul Telak 83,3 Persen
“Maka kami menyampaikan mohon doa restu, bimbingan dan arahan agar mandat dan harapan masyarakat bisa diwujudkan dengan kebijakan-kebijakan yang konsisten,” lanjutnya.
Terkait penyelenggaraan pilkada di Wonogiri, seminggu setelah pemungutan suara belum dilaporkan adanya penambahan warga positif Covid-19 dari klaster pilkada.
Kondisi itu membuktikan seluruh pemilih dan penyelenggara disiplin menerapkan protokol kesehatan saat hajatan pilkada berlangsung.
“Saat ini jumlah kasus positif covid-19 di angka 952 orang. Setelah kita cermati notifikasinya tidak ada klaster dari pilkada,” kata Jekek.
Baca juga: Pemkab Wonogiri Gunakan APBD Rp 2,3 Triliun untuk Perkuat Infrastruktur Pertanian
Kendati demikian, lanjutnya, Pemkab Wonogiri terus menggelorakan sosialisasi kepada masyarakat hingga pelosok desa agar warga tetap waspada dengan bahaya Covid-19 dan terus menerapkan protokol kesehatan.
Sementara itu, Ketua KPUD Wonogiri, Toto Sihsetyo Adi menyatakan, pilkada tahun ini merupakan pilkada tertinggi partisipasi pemilihnya dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Selama Wonogiri melakukan pemilihan bupati ini paling tinggi tingkat partisipasi pemilihnya,” kata Toto.
Toto menyebutkan. angka partisipasi pemilih pada pilkada sebelumnya tertinggi mencapai 66 persen saja.
Baca juga: Wujudkan Wonogiri Maju, Bupati Jekek Pastikan Profesionalitas Jajarannya
Pilkada tahun ini Kabupaten Wonogiri mencetak rekor baru dengan angka partisipasi pemilih mencapai 71,08 persen dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) sebanyak 837.288 orang.
“Jadi warga yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 595.142 orang,” ungkapnya.
Menurut Toto meningkatnya partisipasi pemilih menunjukkan kesadaran masyarakat sudah tumbuh terkait pentingnya memilih pemimpin selama lima tahun akan berdampak pada kehidupan rakyat.
“Itu berarti masyarakat ingin menentukan pemimpinnya lewat menggunakan hak pilihnya pada pilkada,” imbuhnya.
Hal itu tak lepas dari peran Pemkab Wonogiri, Tentara Nasional Indonesia, dan Kepolisian Republik Indonesia yang banyak membantu KPU dalam melakukan sosialisi hingga jajaran ditingkat RT dan RW.
Baca juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Pemkab Wonogiri Gandeng RS PKU Muhammadiyah
Dengan demikian pelaksanaan pilkada dari awal hingga penghitungan suara berjalan sukses, aman, dan lancar.