Strategi Ketahanan Iklim Kota Semarang di Bawah Kepemimpinan Mbak Ita

Kompas.com - 29/01/2025, 17:56 WIB
Agung Dwi E,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

Pemkot Semarang sendiri telah mengadopsi strategi berbasis inovasi dan kolaborasi lintas sektor sebagai respons terhadap risiko yang kian nyata. Strategi ini mencakup pembangunan infrastruktur berbasis ekosistem, pemanfaatan teknologi, pengelolaan air secara berkelanjutan, serta gerakan reboisasi dan konservasi lingkungan. Dok. Pemkot Semarang Pemkot Semarang sendiri telah mengadopsi strategi berbasis inovasi dan kolaborasi lintas sektor sebagai respons terhadap risiko yang kian nyata. Strategi ini mencakup pembangunan infrastruktur berbasis ekosistem, pemanfaatan teknologi, pengelolaan air secara berkelanjutan, serta gerakan reboisasi dan konservasi lingkungan.

KOMPAS.com - Sebagai kota pesisir yang menjadi pusat aktivitas ekonomi, budaya, dan pemerintahan di pantai utara Jawa, Kota Semarang menghadapi tantangan besar dari risiko lingkungan.

Penurunan muka tanah yang signifikan, banjir rob yang kerap mengancam, dan peningkatan intensitas curah hujan akibat perubahan iklim, menjadi sejumlah tantangan yang mesti dihadapi wilayah tersebut setiap hari.

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menyadari kondisi tersebut. Di bawah kepemimpinan Wali Kota Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang akrab disapa Mbak Ita, Kota Semarang pun berbenah untuk memimpin perubahan menuju keberlanjutan, tidak sekadar bertahan.

"Alhamdulillah aman. Kami memahami tantangan ini tidak mudah. Namun, dengan kebersamaan, inovasi, dan komitmen, Kota Semarang akan menjadi kota yang tangguh, tidak hanya untuk hari ini, tetapi untuk generasi yang akan datang," ujar Mbak Ita, seperti dikutip dari siaran pers Pemkot Semarang, Rabu (29/1/2025).

Baca juga: Sesmenduk: Rumah Pelita Kota Semarang Bisa Jadi Role Model Nasional

Pendekatan inovatif

Pemkot Semarang sendiri telah mengadopsi strategi berbasis inovasi dan kolaborasi lintas sektor sebagai respons terhadap risiko yang kian nyata. Langkah-langkah yang telah dilakukan mencakup empat hal sebagai berikut.

Pertama, infrastruktur berbasis ekosistem. Proyek normalisasi sungai, pembangunan kolam retensi seperti Plamongan Hijau, dan peninggian jalan strategis menjadi fondasi untuk mengurangi genangan dan memperkuat perlindungan dari banjir.

Kedua, pemanfaatan teknologi. Pemkot Semarang mengintegrasikan sistem prediksi cuaca dan banjir secara real-time. Sistem ini memungkinkan respons cepat terhadap ancaman bencana. Proyek Nasional Ketahanan Banjir Perkotaan (NUFReP) menjadi salah satu model terbaik dalam adaptasi teknologi ini.

Ketiga, pengelolaan air tanah yang berkelanjutan. Dengan menargetkan nol persen eksploitasi air tanah, Pemkot Semarang bersama pemerintah pusat dan swasta menyediakan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat. SPAM ini menyuplai air bersih untuk setengah juta penduduk Kota Semarang.

Keempat, gerakan reboisasi dan konservasi lingkungan. Pemkot Semarang menanam ribuan pohon di kawasan kritis. Sumur resapan juga dijadikan sebagai solusi sederhana yang mampu berdampak signifikan dalam menjaga keseimbangan ekosistem air tanah.

Baca juga: Ketika Jalanan Kota Semarang Kini Mulai Bebas Kabel di Udara...

Bangun partisipasi publik

Tak sekadar menjalankan kebijakan inovatif, Pemkot Semarang juga turut mendorong partisipasi publik dalam menciptakan lingkungan yang berkelanjutan.

Mbak Ita menyatakan, solusi berkelanjutan tidak hanya berasal dari kebijakan pemerintah, tetapi juga perlu sinergi dengan masyarakat.

Untuk itu, Pemkot Semarang menjalankan program-program edukasi, seperti kampanye kebersihan, reboisasi berbasis komunitas, dan pelatihan mitigasi bencana. Program ini telah mengubah warga menjadi mitra utama dalam membangun Semarang yang lebih tangguh.

"Kami selalu percaya bahwa kekuatan terbesar datang dari kesadaran kolektif. Ketika masyarakat terlibat aktif, perubahan nyata bisa terjadi," tambah Mbak Ita.

Solidaritas dan empati juga ditunjukkan oleh Kota Semarang kepada wilayah tetangga, seperti Kendal, Grobogan, dan Pekalongan yang terdampak bencana banjir.

"Kami turut merasakan duka mereka. Musibah ini menjadi pengingat bahwa tantangan lingkungan adalah tanggung jawab bersama," ujarnya.

Baca juga: Kota Semarang Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan Nataru di Jateng, Ini 4 Lokasi Favorit

Target jadi model ketahanan iklim Asia Tenggara

Mbak Ita menegaskan, pendekatan inovatif dan kolaboratif dengan sektor swasta, akademisi, dan komunitas internasional akan terus digalakkan demi menciptakan ketahanan iklim di Kota Semarang.

Terlebih, cuaca ekstrem diprediksi akan berlangsung hingga Maret 2025. Strategi mitigasi dan adaptasi pun akan terus diperkuat menghadapi tantangan tersebut.

Tak berhenti sampai di situ. Serangkaian strategi yang diterapkan di Kota Semarang, lanjut Mbak Ita, ditargetkan dapat menjadi model ketahanan iklim di Asia Tenggara.

"Kami tidak hanya ingin bertahan. Kami ingin menjadi inspirasi bagi kota-kota lain yang menghadapi tantangan serupa. Ini bukan hanya perjalanan Kota Semarang, melainkan perjalanan bersama menuju masa depan yang lebih hijau dan aman," tegas Mbak Ita.

Dari pembangunan infrastruktur hingga pemberdayaan masyarakat, Kota Semarang membuktikan bahwa risiko besar dapat dihadapi dengan langkah-langkah cerdas dan kolaboratif.

"Kota ini tidak hanya beradaptasi, tetapi juga memimpin transformasi menuju keberlanjutan. Semarang bukan sekadar kota. Semarang adalah simbol ketangguhan, inovasi, dan harapan. Bersama, mari kita wujudkan visi Semarang sebagai kota tangguh di tengah tantangan iklim global," tuturnya.

Terkini Lainnya
Padi Biosalin Disebut Jadi Kunci Wujudkan Pertanian Berkelanjutan Masa Depan Kota Semarang
Padi Biosalin Disebut Jadi Kunci Wujudkan Pertanian Berkelanjutan Masa Depan Kota Semarang
Semarang
Mbak Ita Pamit Undur Diri, Sampaikan Terima Kasih dan Maaf kepada Warga Kota Semarang
Mbak Ita Pamit Undur Diri, Sampaikan Terima Kasih dan Maaf kepada Warga Kota Semarang
Semarang
Jelang Pelantikan Kepala Daerah, Agustin-Iswar Minta Doa dan Dukungan Warga Kota Semarang
Jelang Pelantikan Kepala Daerah, Agustin-Iswar Minta Doa dan Dukungan Warga Kota Semarang
Semarang
Percepat Penanganan Banjir, Pemkot Semarang Maksimalkan Operasi Pompa Seringin dan Pompa Tenggang
Percepat Penanganan Banjir, Pemkot Semarang Maksimalkan Operasi Pompa Seringin dan Pompa Tenggang
Semarang
Pasang Sandbag hingga Gunakan Pompa, Ini Langkah-langkah Pemkot Semarang Atasi Banjir di Genuk
Pasang Sandbag hingga Gunakan Pompa, Ini Langkah-langkah Pemkot Semarang Atasi Banjir di Genuk
Semarang
Kolaborasi Antarinstansi: Kunci Sukses Penanganan Genangan Air di Semarang
Kolaborasi Antarinstansi: Kunci Sukses Penanganan Genangan Air di Semarang
Semarang
Tanggul Kali Plumbon Jebol, Pemkot Semarang Gerak Cepat Lakukan Penanganan
Tanggul Kali Plumbon Jebol, Pemkot Semarang Gerak Cepat Lakukan Penanganan
Semarang
Pemkot Semarang Dukung Pembangunan Gedung NU Baru: Simbol Kolaborasi Pemerintah dan Nahdlatul Ulama
Pemkot Semarang Dukung Pembangunan Gedung NU Baru: Simbol Kolaborasi Pemerintah dan Nahdlatul Ulama
Semarang
Wali Kota Semarang: Sinergi Jadi Kunci Pengentasan Stunting
Wali Kota Semarang: Sinergi Jadi Kunci Pengentasan Stunting
Semarang
Tangani Banjir, Pemkot Semarang Lakukan Sejumlah Langkah Ini
Tangani Banjir, Pemkot Semarang Lakukan Sejumlah Langkah Ini
Semarang
Atasi Genangan di Kecamatan Genuk, Pemkot Semarang Tambah 2 Pompa Darurat
Atasi Genangan di Kecamatan Genuk, Pemkot Semarang Tambah 2 Pompa Darurat
Semarang
Mbak Ita: Jadikan Perayaan Imlek Momen Perbaikan Diri
Mbak Ita: Jadikan Perayaan Imlek Momen Perbaikan Diri
Semarang
Menteri PPPA Apresiasi Inovasi Kelurahan Petompon dalam Pemberdayaan Masyarakat
Menteri PPPA Apresiasi Inovasi Kelurahan Petompon dalam Pemberdayaan Masyarakat
Semarang
Rehabilitasi Jembatan Semarang Indah Rampung, Diharapkan Bisa Mudahkan Masyarakat
Rehabilitasi Jembatan Semarang Indah Rampung, Diharapkan Bisa Mudahkan Masyarakat
Semarang
Sesmenduk: Rumah Pelita Kota Semarang Bisa Jadi Role Model Nasional
Sesmenduk: Rumah Pelita Kota Semarang Bisa Jadi Role Model Nasional
Semarang
Bagikan artikel ini melalui
Oke