KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus berupaya mengatasi genangan yang masih terjadi di beberapa wilayah, terutama di Trimulyo dan sekitarnya.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu salah satu upaya yang dilakukan adalah menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) segera membersihkan sampah dan eceng gondok di area tersebut.
Dia menjelaskan, wilayah sekitar Seringin dan Tenggang masih mengalami genangan di beberapa titik, termasuk di Trimulyo dan sekitar Rumah Sakit Islam Sultan Agung.
Salah satu faktor yang menghambat penyurutan air adalah elevasi jalan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan Jalan Raya Kaligawe sehingga memerlukan penanganan lebih lanjut.
Sebagai upaya tindak lanjut, Pemkot Semarang memaksimalkan pengoperasian Pompa Seringin dan Pompa Tenggang untuk mempercepat penyurutan air.
"Ponton dari Kali Semarang juga akan dikirim ke Tenggang guna mempercepat pembersihan dan memastikan aliran air lebih lancar," tuturnya.
Baca juga: Pasang Sandbag hingga Gunakan Pompa, Ini Langkah-langkah Pemkot Semarang Atasi Banjir di Genuk
Walkot yang akrab disapa Mbak Ita itu mengatakan tersebut saat meninjau langsung lokasi terdampak untuk memastikan langkah-langkah penanganan berjalan optimal, Rabu (3/2/2025).
Di Pompa Tenggang, terdapat lima unit pompa, tetapi hanya tiga yang beroperasi, sedangkan dua lainnya masih dalam proses perbaikan vendor.
Selain itu, dua mobil pompa tambahan telah dikerahkan Dinas PU dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, serta dua unit pompa dari Kementerian PU untuk membantu proses penyedotan air.
Namun, permasalahan utama tidak hanya berasal dari pompa yang rusak. Berdasarkan hasil tinjauan di lapangan, aliran air dari Kali Tenggang menuju Rumah Pompa Tenggang terhambat tumpukan sampah dan eceng gondok.
Hambatan itu menyebabkan kinerja pompa menjadi kurang maksimal.
Baca juga: Kolaborasi Antarinstansi: Kunci Sukses Penanganan Genangan Air di Semarang
Sementara itu, di wilayah Pompa Seringin, genangan masih terjadi di beberapa titik, seperti di Trimulyo dan belakang Rumah Sakit Islam Sultan Agung.
Pemkot Semarang memastikan bahwa pompa di Seringin tetap bekerja secara optimal, meskipun ada beberapa kendala teknis yang masih perlu ditangani.
Untuk mengatasi permasalahan itu secara efektif, Pemkot Semarang terus berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) agar komunikasi lebih intensif dan sinergi dalam penanganan genangan semakin kuat.
Mbak Ita menyebutkan, pihaknya siap membantu dalam pembersihan sampah, pengangkutan eceng gondok, serta memastikan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) untuk operasional pompa.
“Ini penting agar genangan bisa segera surut dan masyarakat tidak terus-menerus terdampak,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (6/2/2025).
Selain itu, Pemkot Semarang juga mendapatkan bantuan tanggung jawab sosial (CSR) untuk memastikan pasokan BBM bagi pompa-pompa yang beroperasi.
Baca juga: Genangan di Pantura Semarang-Demak Belum Surut, Ketinggian Air Capai 40 Cm
Sebab, keterlambatan distribusi BBM sempat menghambat kerja pompa di beberapa titik.
Berdasarkan analisis teknis, genangan di wilayah Trimulyo, Seringin, dan Tenggang diperkirakan akan surut dalam waktu sekitar tiga hari, dengan catatan tidak ada hujan deras yang kembali turun.
Pemkot Semarang mengimbau masyarakat tetap waspada dan mendukung upaya tersebut dengan tidak membuang sampah ke sungai agar aliran air tetap lancar dan potensi genangan dapat diminimalkan.