KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) bergerak cepat menangani tanggul jebol di Kali Plumbon, Jalan Irigasi Utara, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu.
Langkah penanganan darurat langsung dilakukan untuk mengurangi potensi kerugian yang lebih besar.
Adapun tanggul Kali Plumbon jebol pada Minggu (2/2/2025) sekitar pukul 20.00 WIB akibat tingginya debit air yang berasal dari hujan deras di wilayah hulu, yakni Mijen dan Ngaliyan.
Akibat dari hal itu, terjadi limpasan air dan tanggul sepanjang 2,5 meter yang menimbulkan kerusakan sehingga berdampak pada lima rumah warga di RT 4 RW 5 Kelurahan Mangunharjo.
Baca juga: Mbak Ita Minta KPK Tunda Pemeriksaan Sampai Sertijab Wali Kota Semarang
Kepala DPU Kota Semarang Soewarto menjelaskan bahwa selain tanggul yang jebol, beberapa titik di sepanjang aliran Kali Plumbon juga mengalami limpasan air.
“Ketika debit terlalu besar, tanggul kritis tidak mampu menahan sehingga terjadi jebol dan beberapa titik lainnya mengalami limpasan,” ujarnya melalui siaran persnya, Jumat (3/2/2025).
Setelah menerima laporan kejadian, DPU Kota Semarang langsung melakukan penanganan darurat dengan memasang cerucuk bambu dan sandbag sebagai penguatan sementara.
“Pagi ini, 3 Februari 2025, sudah kami lakukan penanganan awal untuk meminimalisasi dampak lebih lanjut. Kami juga langsung berkoordinasi dengan BBWS Pemali Juwana mengingat Kali Plumbon berada dalam kewenangan mereka,” ungkap Soewarto.
Baca juga: Suami Wali Kota Semarang Mbak Ita Minta Hakim Batalkan Pencegahan dan Penyitaan oleh KPK
Selain itu, sebut dia, DPU bersama Kecamatan Tugu juga melakukan pembersihan aliran sungai dengan menyingkirkan batang pohon dan ranting yang menghambat laju air Kali Plumbon.
“Kami bersihkan menggunakan senso dan menarik material penghambat keluar dari aliran sungai agar air bisa mengalir lancar,” tambahnya.
Tak hanya menangani tanggul jebol di Tugu, DPU Kota Semarang juga terus melakukan berbagai upaya guna mengantisipasi banjir di titik-titik rawan genangan lainnya.
Beberapa langkah yang dilakukan meliputi pengerukan sedimentasi di saluran air Jalan Untung Suropati, Ngaliyan, pembuatan inlet di Jalan Prof Hamka, Tambakaji, serta pengerukan sedimentasi saluran di Bukit Emerald Meteseh.
Baca juga: Suami Wali Kota Semarang Mbak Ita Minta Hakim Batalkan Status Tersangka
Kemudian, penanganan sampah dan enceng gondok di saluran Anjasmoro Semarang Indah, serta pembersihan sampah dan batang pohon yang menghambat aliran Kali Plumbon.
“Penanganan lainnya juga dilakukan di Kaligawe yang masih mengalami genangan. Ini masih kami upayakan untuk terus kita pompa. Baik itu pompa yang posisinya di rumah pompa atau pompa yang mobile,” terangnya.
Lebih jauh, Pemkot Semarang juga terus berkoordinasi dengan BBWS karena ada kewenangan kementerian untuk penanganan Kaligawe.
DPU Kota Semarang berkomitmen untuk terus melakukan pemantauan dan tindakan cepat dalam penanganan banjir guna mencegah dampak lebih luas terhadap masyarakat.
Baca juga: Wali Kota Semarang: Sinergi Jadi Kunci Pengentasan Stunting